-->

Sinopsis Revolutionary Love Episode 13 Part 2

- November 26, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Revolutionary Love Episode 13 Part 2

Sumber Gambar: tvN


Pak Kwon memasukkan perlengkapan Golf ke dalam mobil.


Di dalam CEO Byun sudah bersiao dan mengajak Nyonya pergi bersama. Nyonya tidak mau, beralasan kalau ia sedang kurang sehat dan ingin beristirahat.

"kau bahkan tidak bekerja. Kenapa membicarakan soal hari Minggu?"

"Ayolah. Aku juga sibuk."

"Astaga. Baiklah. Sampai jumpa."


Setelah CEO pergi, Nyonya meminta mantelnya pada Se Na. Nyonya bertanya, apa ia tampak muda.

"Ya, Ibu tampak muda. Tapi Ibu harus mengenakan itu?"

"Ya, ibu ingin merasa muda setelah sekian lama."

Nyonya juga meminta syalnya, syal warna merah, Se Na memuji tampilan ibunya.


Bel rumah Je Hoon berdering. Je Hoon hanya menggeliat, menyuruh Hyuk yang membukanya tapi tidak ada tanggapan. Ternyata Hyuk sudah tidak ada, jadi terpaksalah Je Hoon yang membuka pintu.


Yang adatang adalah Nyonya dan meminta dipanggilkan Hyuk. Je Hoon mengatakan Hyuk tidak ada. Nyonya heran, lalu pergi kemana dia?


Hyuk ternyata menemui Tae Kyung di luar, menanyakan soal pemilik perusahaan BS itu. Tae Kyung sudah mencarinya, tapi masih membutuhkan bukti kuat, tapi ia rasa itu anak perusahaan Grup Gangsoo. Karena itu Grup Gangsoo memberikan banyak pekerjaan kepada mereka.

"Untuk apa?"

"Mungkin ada dua tujuan. Pertama, menghindari pajak. Kedua, untuk mengumpulkan dana gelap."

"Menghindari pajak dan mengumpulkan dana gelap?"

"Begini. Anggap saja kemasan ini (Roti) seharga satu sen. Tapi saat mereka mengirimkan ini ke Pangan Gangsoo, mereka menerima tiga sen dengan cara melebihkan harganya. Ke mana kelebihan dua sen itu? Ini tipikal. Ini sangat mirip dengan insiden Ayam Gangsoo."

"Mirip dengan insiden Ayam Gangsoo?"

"Kau tahu perusahaan apa yang memasok minyak ke Ayam Gangsoo? Perusahaan BS."

"Ayahnya Joon yang membongkarnya?"

"Benar. Dia menanyakan kenapa kualitas minyaknya sangat buruk. Karena itu Grup Gangsoo membencinya. Apa rencanamu sekarang?"

"Entahlah. Aku harus bagaimana?"

"Aku tidak tahu."


Je Hoon menghubungi Hyuk, tapi tidak ada jawaban. Je Hoon rasa Hyuk mematikan ponselnya.

"Sungguh? Aku ingin sarapan siang bersamanya setelah sekian lama. Aku kecewa, tapi mau bagaimana lagi."


Kebetulan Ibu Joon datang dan melihat mereka berdua di luar. Ibu menyadari Nyonya pasti berkunjung karena hari minggu. Nyonya membenarkan, ia ingin sarapansiang dengan putranya.

Ibu lalu mengajak mereka sarapan bersama di atas, soalnya ia membawa beberapa makanan, hanya perlu dipanaskan saja.


Joon terkejut melihat ibunya datang dengan Je Hoon dan Nyonya Byun. Joon bertanya, ada apa ini, ibu?

"Tidak ada apa-apa. Aku mengajak ibu dan anak untuk sarapan bersama kita."

Ibu kemudian menyuruh mereka masuk, ibu bahkan menyebut Nyonya Ibunya Je Hoon. Nyonya menjelaskan pada Joon, entah bagaimana hal ini terjadi lagi.


Je Hoon mulai makan duluan dan ibu memuji cara makan Je Hoon yang rapi. Nyonya pasti bangga memiliki putra yang bisa diandalkan. Joon mencoba menghentikan ibunya. Nyonya hanya tersenyum membenarkan.

Ibu: Entah apa makanannya sesuai dengan seleramu.

Je Hoon: Ini lezat.


Ibu: Astaga. Dia lebih tampan saat tersenyum. Kau tampan saat tersenyum. kau selalu tampak kaku. Kau seperti menanggung beban seluruh dunia. Itu membuatku cemas. Tersenyumlah lebih sering. Kau boleh beristirahat jika semuanya tidak berjalan lancar. Semua hal mungkin terjadi untuk orang seusiamu. Kupikir begitulah masa muda.

Je Hoon membali tersenyum "Ya, terima kasih."

Je Hoon mendapat pesan dari perusahaan jadi ia harus pergi duluan.


Nyonya berkata, pasti Ibu sanat menyukai Je Hoon. Ibu minta maaf karena sudah mengganggu Je Hoon di depan Nyonya.

"Tidak apa-apa. Memberikan nasihat kepada anak muda itu baik. Tapi tolong katakan juga nasihat baik itu kepada Hyuk-ku dan juga Je Hoon."

"Apa? Hyuk? Ah.. Anak muda yang membenalu Je Hoon?"

Joon kembali mengkode ibunya untuk berhenti. Nyonya lalu melanjutkan, Hyuk-nya tidak membenalu, Namanya Byun Hyuk. Byun Hyuk putra keduanya yang sangat ia sayangi.


Ibu sangat terkejut mendengar Hyuk adalah putra Nyonya. Nyonya minta maaf karena tidak mengatakannya lebih awal.

"Aku bukan ibunya Je Hoon. Aku ibunya Hyuk."

Ibu memandang Joon dan Joon mengangguk membenarkan.


Hyuk berpapasan dengan Je Hoon diluar. Hyuk bertanya mau kenama Je Hoon di hari minggu begini? Je Hoon bertanya, siapa coba yang menghubunginya untuk datang pada hari Minggu?

Je Hoon akan pergi tapi Hyuk menarik lengannya, "Apakah.. Hyung?"


Woo Sung memberi teman wanitanya seamplop uang dan karena ada yang akan datang, Woo Sung menyuruhnya pergi diam-diam, jangan terfoto dan membuatnya terpampang di berita gosip.

"Jangan khawatir. Aku tidak seterkenal itu."


Lalu bel berbunyi, Woo Sung menduga itu Je Hoon tapi ternyata Hyuk. Woo Sung tanya, kenapa Hyuk yang datang, Je Hoon mana?


Hyuk mengingatkan, ini hari Minggu. Secara hukum, hari ini Woo Sung berhak beristirahat. Jadi berhentilah menghubungi Je Hoon pada hari Minggu pagi untuk mengurus urusan pribadinya.

"Apa?"

"Jangan suruh dia membereskannya."

"Yaa! Karena itu dia dipekerjakan di perusahaan. Kau tidak tahu? Nanti dia akan melakukan pekerjaan yang sama seperti ayahnya."

"Dia mengikuti tes dan lolos dengan kemampuannya sendiri."

"Astaga. Je Hoon paling sering membereskan masalahmu."

"Maka kita harus berhenti melakukan itu kepadanya. Kita harus berhenti jika kita manusia, bukan?"


Woo Sung kesal dan akan memukul Hyuk tapi Hyuk berhasil menahan tangannya. Hyuk bersikeras menyuruh Woo Sung berhenti bahkan ia hasru bersitegang dengan kakaknya itu.

"Hyung sadar sudah mulai menjadi seperti Ayah? Itu membuatku muak. Aku juga kasihan kepadamu. Hyung tidak tahu itu? Bereskan masalah Kakak sendiri."


Hyuk langsung keluar. Woo SUng teriak marah, bahkan membanting dasi yang mau dipakainya.


Ternyata Je Hoon menunggu di luar. Hyuk memprotes Je Hoon, kenapa masih mengikutinya saat ia bilang tidak boleh?!

Hyuk: Mulai sekarang, jangan melakukan pekerjaan ini lagi. Katakan tidak. Kau bisa melakukan itu, Kawan. Aku pergi.

Kilas Balik..


Hyuk dan Woo Sung dalam keadaan babak belur, sepertinya mereka habis berkelahi. Woo Sung bertanya, apa impian Hyuk.

"Aku? Tidak menjadi seperti Ayah." Jawab Hyuk.

"Aku juga."

Kilas Balik Selesai..


"Dahulu dia seperti itu."


Woo Sung selesai memakai pakaiannya dan Je Hoon ternyata masih ada di luar. Woo Sung marah pada Je Hoon, apa Je Hoon mencoba bertingkah dengan memanfaatkan Hyuk?

"Tidak seperti itu."

"Apa kegiatanmu belakangan ini? Hmm? Kau.. berubah pikiran? Begitukah?"

"Tentu saja tidak."

"Bedebah. Pikirkan ayahmu. Jika merasa kasihan kepada ayahmu, lakukan pekerjaanmu dengan benar."

Woo Sung mengatakan kalimat terakhirnya itu dengan mendorong pundak Je Hoon. Je Hoon berkaca-kaca setelah Woo Sung pergi.


Ibu marah mengetahui kenyataan kalau Hyuk adalah putra kedua CEO Byung Gang Soo. Ibu tidak mengerti, kenapa Joon mengenalkan pria seperti Hyuk padanya?

"Dia tidak seperti itu. Dia tidak seperti CEO."

"Dia mempelajari hal yang sama. Mereka sama saja."

"Dialah yang membuktikan bahwa Ayah tidak bersalah."

"Apa?"

"Dia yang menyuruh CEO meminta maaf kepada Ayah dan kita."


Ibu bertanya, apa Joon ingin ia mempercayai itu? Ibu tidak memercayai konglomerat. Bagaimanapun, ibu tidak akan memercayai mereka. Meskipun kata Joon Hyuk berbeda, ibu tidak akan memercayai Joon.

"Ibu."

"Joon. Jangan terlalu akrab dengannya. Tidak perlu repot-repot. kau harus pindah. Jangan tinggal di sini dan pulanglah. Ayah tirimu dan Young Woo ingin tinggal bersamamu. Bagaimana? Joon-ah~"

"Aku.. tidak ingin terikat dengan masa lalu. Aku tidak ingin terlibat dengan masa lalu Ayah atau Grup Gangsoo. Jadi, ibu jangan salah menilai Hyuk berdasarkan kejadian masa lalu."

"Bukankah.. itu karena kau menyukainya?"

"Bukan seperti itu."

"Tidak boleh. Kau tidak boleh mengencaninya selagi ibu masih hidup."

Ibu pergi dengan kesal.


Di luar ibu berpapasan dengan Hyuk. Awalnya ia mengabaikan bahkan saat Hyuk menyapanya tapi setelah beberapa langkah dibelakang Hyuk ia memanggil.


Ibu memastikan, Hyuk beneran putra CEO Byun? Hyuk terkejut lalu membenarkan,

"Joon-kami ramah dan baik. Jangan berpura-pura menjadi temannya atau mencoba memenangkan hatinya."

"Apa?"

"Joon dan kau tidak akan pernah bisa bersama. Takdir kalian berbeda. Bukan berarti Joon kekurangan. Tapi kalian yang pelit dan tidak tahu malu. Aku tidak ingin kau berteman dengan Joon atau berada di dekatnya. Aku meminta bantuanmu. Turutilah permintaanku."


Hyuk sedih memikirkan perkataan Ibu Joon, Ia jadi tidak bertenaga.


Joon juga bingung mau gimana, tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi ibunya. ia menghentak-hentakkan kakinya.


Sementara itu, Je Hoon juga sedang galau dan tak sengaja melihat ayahnya minum sendiri di warung tenda. Ayah lalu memanggil Je Hoon.


Ayah tanya, kenapa Je Hoon tampak sangat lelah? Sedang mencemaskan sesuatu? Ada apa? Apakah sulit hidup bersama Hyuk?

"Ayah. Aku akan berhenti.. bekerja di perusahaan."

"Benarkah?"

"Aku ingin Ayah juga berhenti."

"Ayah akan mengurus diri ayah sendiri."

"Ayah!"

"Jika kau ingin berhenti, itu terserah kepadamu, jadi, lakukan semaumu. Tapi.. meskipun sudah berhenti bekerja, kau tidak boleh melupakan jasa CEO kepadamu."

"Ayah tidak mengerti maksudku? Aku ingin Ayah memutus hubungan dengan Grup Gangsoo."

"Meskipun berhenti bekerja, ku harus tetap dekat dengan Hyuk."

"Ayah."

"Bukan Hyuk, Je Hoon-ah."


Ayah membuka rahasia, yang terjadi dahulu itu bukan Hyuk. Pelakunya adalah Woo Sung. Ayah tidak bilang karena kau berjanji merahasiakannya. Tapi sebenarnya itu bukan kesalahan Hyuk. Hyuk menanggung kesalahan kakaknya dan tetap diam sampai sekarang.

"Jadi, jika kau masih mendendam soal kejadian waktu itu, lupakanlah sekarang. Jika memendam kemarahan di hatimu, itu hanya akan menyulitkanmu. Jadi, maafkanlah dia sekarang."


Je Hoon pulang dan langsung memprotes Hyuk, "Kenapa selama ini kau merahasiakannya? Kenapa kau.. membiarkanku membencimu selama 11 tahun? Kenapa kau menerimanya setiap aku menyalahkanmu? Hyuk, kenapa kau tidak bilang bahwa itu perbuatan kakakmu?"


Hyuk pun bangun, "Karena aku merasa bersalah. Kakakku, ayahku, bahkan ibuku.. sangat menyulitkanmu dan ayahmu. Tapi tidak ada yang meminta maaf, jadi, aku merasa kasihan. Jadi, aku merasa lebih kasihan kepadamu atas apa yang terjadi. Itu sebabnya."

"Kau membuatku muak. Sekarang, kau tidak membiarkanku membencimu semauku."

"Maafkan aku, Kawan. Tapi kau temanku."


Je Hoon menangis tanpa suara. Hyuk juga, namun mereka sama-sama tidak saling lihat.


Cheol Min ada di depan rumah Je Hoon, ia seperti akan memencet bel tapi tidak jadi dan ia pun naik. Saat akan masuk, ia kembali melihat Manajer Han mengawasi. Ia mulai curiga.


Di rumahnya, Joon mencari informasi di internet mengenai Tren Busana 2017, lalu ia mencatatnya. Ia juga mencari resep, dan banyak lagi, Kedai bir, Interior bagus, Pulau Jeju,


Sementara itu, Yeon Hee tidur,


Je Hoon sibuk dengan laptopnya, ada list "Daftar Nama Rekening Pinjaman Grup Gangsoo". Lalu ada juga "Status Kepemillikan Real Estat Luar Negeri".

Je Hoon lalu memasukkan semua itu ke USB yang ia simpan dengan nama folder "Data Terkait Grup Gangsoo".


Cheol Min sengaja mematikan lampunya dan ia mengintip ke luar, mengawasi keadaan.


Lampu rumah Je Hoon akhirnya dimatikan juga karena penghuninya sudah tidur. Manajer Han beraksi, tapi Cheol Min melihatnya.


Cheol Min keluar untuk memastikan dan ia melihat Manajer Han masuk ke rumah Je Hoon melalui pintu depan, Manajer Han punya kuncinya.


Manajer Han membawa laptop Je Hoon, tapi saat akan keluar ia menjatuhkan senternya jadi Je Hoon terbangun. Je Hoon melihat Manajer Han dan bertanya dengan keras siapa Manajer Han. Hyuk terbangun, ada apa Je Hoon-ah? Apa yang terjadi?


Je Hoon berhasil menangkap Manajer Han dan menyuruh Hyuk menyalakan lampu. Hyuk melihat wajah manajer Han dan ia mengenalinya.

Tapi sayang, manajer Han berhasil memukul Je Hoon dan melarikan diri. Hyuk teriak ada maling.


Yeon Hee dan Joon terbangun karena teriakan itu.


Manajer Han akan berlari ke jalan besar tapi ia sudah dicegat oleh Cheol Min. Ia akan kembali tapi Hyuk dan Je Hoon sudah di belakangnya. Ia terkepung.

Sementara itu, Joon turun dan bergabung dengan Yeon Hee melihat keadaan. Joon sudah siap dengan membawa sapu.


Cheol Min menunjukkan tanda pengenalnya.

"Aku akan menahanmu karena tertangkap tangan. Kau ingin kubacakan hakmu sekarang atau setelah kuborgol?"

Je Hoon bertanya, siapa yang mengirim Manajer Han?

"Dia orangnya Presdir Min. Aku mengenalnya. Kau juga melihatnya kali terakhir." Jawab Hyuk.


Je Hoon meminta laptopnya dikembalikan. Manajer Han melaranya mendekat. Lalu Cheol Min melawan, keadaannya seimbang sampai Manajer Han memukul Cheol Min dengan laptop yang dibawanya.

Pelipis Cheol Min berdarah dan Manajer Han bisa kabur.

Je Hoon: Tidak apa-apa. kau tidak akan bisa menangkapnya. Mari obati lukau dahulu.

Yeon Hee dan Joon turun, Yeon Hee snagat khawatir dan meminta Joon mengambilkan kotak P3K di atas. Joon pun kembali ke atas.


Cheol Min bertanya, apa yang manajer Han ambil?

Je Hoon: Laptopku.

Hyuk: Kenapa Presdir Min ingin mengambil laptopmu?

Cheol Min: Ada sesuatu yang penting di sana?


Malam itu juga, Presdir Min menyerahkan laptop Je Hoon pada Woo Sung. Woo Sung melihat "data terkait Grup Gangsoo" yang dikumpulkan Je Hoon.

"Lihat pria ini. Dia memiliki semua ini?"

"Kurasa begitu. Aku ingin tahu dia akan berbuat apa dengan data ini."


Woo Sung lalu menghubungi Je Hoon, tapi Je Hoon me-reject-nya. Presdir Min meminta Woo Sung memberinya perintah.


Hyuk bertanya, telfon tadi, dari kakaknya? Je Hoon membenarkan.

"Dia juga mengambil.. laptop itu?" Tanya Hyuk lagi.

"Dia pasti penasaran dengan apa yang kupunya."

"Apa yang terjadi?"

"Hyuk-ah. Seberapa besar aku harus memercayaimu saat kau bilang ingin membuat dunia di mana orang seperti Joon dan aku bisa menang?"

"Apa yang kau pikirkan?"


Woo Sung memerintah Presdir Min, pertama, mereka harus mencari tahu rencana Je Hoon dengan data itu. Presdir Min mengerti.


Je Hoon bisa memulainya. Jika ia memulainya, Hyuk yang harus menyelesaikannya. Hyuk bisa melakukan itu?

"Tentu saja." Jawab Hyuk yakin.

"Kau mungkin akan terluka."

"Tentu saja. Aku bisa menanggungnya."


Joon masuk, bertanya apa yang sedang mereka lakukan sekarang? Apa itu? Apa yang mereka rencanakan?


Je Hoon dan Hyuk saling menatap lalu mereka bersamaan menatap Joon.

>

1 komentar:

avatar

Semakin penasaran...bisakah Hyuk merubah keadaan..Joon masih blm mau mengakui perasaannya.. hehehehe
Teruskan kakak... makasih


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search