-->

Sinopsis Attention, Love! Episode 12 Part 1

- November 18, 2017
>
Sinopsis Attention, Love! Episode 12 Part 1

Sumber Gambar: CTV


Shao Xi akan berangkat ke kampus hari ini dan saat ia melihat kamar Jin Li, ia ingat kejadian semalam.

Jin Li tidak memaksa Sho Xi untuk memberi jawaban sekarang. Ia akan menunggu sampai Shao Xi selesai memikirkan semuanya.


Li Zheng kebetulan juga akan ke kampus, ada kesal. Ia mengajak Shao Xi berangkat bersama. Shao Xi sih oke-oke aja.


Dalam perjalanan, Shao Xi berhenti, ia tergoda dengan kalung yang dijual pedagang kaki lima. Kalung itu sangat lucu bagi Shao Xi, kemudian ia bertanya pada penjualnya berapa harga kalung itu.

"Yang itu NT$1200. Jika kau membelinya, aku akan memberimu gantungan kunci."

"Baiklah! Terima kasih."


Shao Xi mengembalikan kalung itu. Li Zheng heran, kenapa dikembalikan? Shao Xiberbisik, terlalu mahal, ia tidak sanggup membelinya.

Tapi Li Zheng malah menyuruh pembeli untuk membungkus kalung itu. Shao Xi terkejut. Shao Xi melarang Li Zheng membelinya, walaupun ia sangat menyukai kalung itu tapi harganya beneran terlalu mahal.

"Apa aku bilang mau membelinya untukmu?" Tanya Li Zheng. Shao Xi langsung membatu.


Shao Xi kemudian bertanya, memangnya Li Zheng mau memberikannya untuk siapa? Li Zheng menjawab itu rahasia.

"Rahasia lagi. Kenapa begitu rahasia? Itu jelas untuk seorang gadis."


Li Zheng kemudian memberi Shao Xi hadiah gantungan kunci itu. Shao Xi menolaknya karena itu teramat jelek, hanya orang bodoh yang mau memakainya.

Li Zheng tidak masalah, tidak mau ya udah. Shao Xi lalu jalan duluan dengan kesal.


Shao Xi  dan Jin Li tak sengaja bertemu, mereka masih canggung, jadi Shao Xi akan putar balik, tapi Jin Li menarik tasnya.


Jin Li bertanya, kenapa Shao Xi menghindarinya? Shao Xi akhinya berbalik dan menyapa Jin Li, ia mencoba bersikap biasa, tapi kelihatan banget kakunya.

"Apa kau menghindariku karena pengakuanku?"

Shao Xi terdiam.


Jin Li melarang Shao Xi menghindarinya, karena itu akan membuatnya berfikir kalau pengakuannya hanya mengganggu Shao Xi.

"Tidak. Itu tidak menggangguku. Aku hanya sedikit tidak yakin apa yang harus dilakukan." Jawab Shao Xi.

"Itu mudah.. Sebelum kau memberiku jawaban, kita akan terus seperti sebelumnya. Aku masih seniormu. Aku akan menjagamu, memperlakukanmu dengan baik, selama kau tidak menghindariku. Apa itu tidak apa-apa?"

Jin Li memanggil Shao Xi dengan nama akun di game, Yidao Qincheng. Akhirnya Shao Xi tersenyum dan setuju dengan penawaran Jin Li itu. Mereka lalu jalan bersama.


Shao Xi penasaran, kenapa Jin Li menggunakan akun perempuan dalam game? Jin Li menjawab tidak ingin ketahuan oleh Shao Xi. Ia juga mengakui kalau ia punya akun lain, Takeshi Kaneshiro dari Distrik Nan'gang.

"Tunggu. Jadi kau adalah "Takeshi Kaneshiro dari Distrik Na'gang" yang selalu menghinaku secara online?"

"Kenapa kau harus mengatakannya seperti itu? Aku tidak menghinamu. Itu adalah umpan balik yang membangun secara teknologi. Aku hanya penasaran dengan seberapa hebatnya kau, jadi aku berpura-pura menjadi pemain wanita. Pada hari kencan buta, aku mengetahui kalau kau adalah Yidao Qincheng."

"Betapa menakutkannya. Memikirkan hubungan naas kita dimulai sejak dulu."


Shao Xi terus kepikiran, kira-kira Li Zheng membeli kalung tadi untuk siapa ya? dan saat ia melamun, Bai Bai memanggilnya.


Mereka lalu bicara sambil minum kopi. Shao Xi bertanya, kenap Bai Bai mencarinya? Bai Bai mengatakan kalau hari ini ia ulang tahun dan Li Zheng memberinya hadiah.

Shao Xi kecewa.

Tapi hadiah itu hanya gantungan kunci.


Bai Bai akan menunjukkannya pada Shao Xi, tapi Shao Xi menolaknya, takut sakit hati. Tapi Shao Xi mengatakan kalau ia dan Li Zheng membelinya bersama jadi ia sudah tahu apa itu.

Bai Bai berterimakasih dan berkata kalau ia sangat menyukai hadiahnya. Bai Bai lalu berkata kalau ia ingin membalas hadiah Li Zheng.


Shao Xi beneran salah paham, kalung itu masih ada pasa Li Zheng. Dan Li Zheng menatap kotak kalung itu penuh kekaguman.


Lalu pintu kamar Li Zheng di ketuk, Li Zheng tersenyum. Saat membuka pintu, iamelihat Shao Xi.

"Kau datang tepat waktu--"

Li Zheng akan memberikan kalung itu pada ShaoXi tapi Bai Bai tiba-tiba muncul jadi ia menyembunyikan kalung itu.


Bai Bai memberikan hadiah untuk Li Zheng. Li Zheng tidak mengerti, apa itu? Bai Bai kemudian meminta Shao Xi untuk membantunya mengatakan pada Li Zheng.

"Oh. Ini hadiah balasan dari Bai Bai. Dia ingin berterima kasih padamu karena memberinya hadiah."

Li Zheng pun menerima hadiah itu. Bai Bai menyuruh Li Zheng membuka hadiahnya karena Shao Xi bilang, Li Zheng pasti akan menyukai hadiah itu.

Li Zheng menatap tajam Shao Xi, tapi Shao Xi malah mengalihkan pandangannya.

Li Zheng kemudian memasukkan kotak cincinnya ke saku agar bisa membuka hadiah Bai Bai. Dan ternyata itu sebuah Headphone.

Kilas Balik.. 


Bai Bai bertanya pada Shao Xi, apa hobi Li Zheng, atau adakah sesuatu yang sangat disukainya? Shao Xi menjawab kalau ia tidak terpikir mau memberinya apa.

"Kalau begitu jika itu kau? Apa yang akan kau berikan padanya?"

Shao Xi mengingat kalau Li Zheng suka musik dan ingay saat ia mendengarkan musik bersama dengan Li Zheng. Ia pun menjawab "Headphone".

Kilas Balik selesai..


Li Zheng menatapShao Xi kecewa, tapi ia langsung berubah manis kepada Bai Bai, ia berterimakasih dan berkata sangat menyukai hadiah Bai Bai itu.

Shao Xi kemudian permisi ke kamarnya dan Bai Bai berterimakasih atas rekomendasi Shao Xi itu. Shao Xi bilang bukan masalah besar.


Saat akan masuk ke kamarnya, Shao Xi mendengar Li Zheng berkata akan mengantar Bai Bai, ia tambah terluka.

Saat keduanya turun, Shao Xi mengintip. Ia memasang wajah sedihnya.


Li Zheng ada di atap dan ia memandangi kalung itu. Ia mendesah lalu memasukkan kotak cincinnya ke saku.


Saat akan turun, Li Zheng melihat Jin Li. Li Zheng kelihatan malas bicara, ia melewati Jin Li begitu saja. Tapi Jin Li bicara padanya, mengatakan kalau ia sudah menyatakan cinta pada Shao Xi.

Li Zheng akhirnya menghentikan langkahnya. Jin Li melanjutkan, ia berjanji untuk memberi Shao Xi waktu berpikir.

Jin Li sudah merencanakan waktu untuk meminta jawaban Shao Xi, yaitu saat kemah mahasiswa baru 2 minggu lagi. Saat itu pasti tidak ada Li Zheng karena Li Zheng beda jurusan dengan mereka.

"Kau tidak perlu memberitahuku ini." Jawab Li Zheng ketus, "Kau akan menyesalinya." Lanjutnya.


Saat di kampus, Jin Li baru tahu kalau Perkemahan Dept. Jurusan Bahasa Asing juga terkena topan, jadi digabung dengan jurusannya. 

Li Zheng tersenyum padanya.


Xiao Qiao tidak mau naik bis, ia memutuskan untuk menyetir sendiri ke lokasi. Shao Xi mengingatkan kalau letaknya sangat jauh, tapi Xiao Qiao tidak peduli.


Shao Xi naik bis. Kebetulan Li Zheng dan Jin Li duduk sendiri-sendiri. Li Zheng menyiapkan bangku sebelahnya untuk Shao Xi, tapi Jin Li mendahuluinya dengan menarik Shao Xi ke sebelahnya.

Jin Li berjanji akan menjaga Shao Xi sebagai ketua tim-nya.


Bai Bai naik setelah Shao Xi dan ia duduk disebelah Li Zheng. Shao Xi mengintipnya.


Setelah sampai, jurusan Li Zheng dan jurusan Shao Xi berkompetisi mencabut label nama. Sebenarnya ini khusus untuk anak baru, tapi Jin Li mengajukan untuk ikutan karena tim-nya kekurangan orang.


Shao Xi melawan Bai Bai dan ia berhasil menang.


Yu Bin dikepung dua orang dan ia pun kalah.


Yang jadi perhatian sih saat Li Zheng melawan Jin Li. Mereka sama-sama tangguh dan berakhir bersamaan mencabut label nama masing-masing.


Jin Li sedih karena Shao Xi hanya menatap Li Zheng seorang.


Xiao Qiao baru sampe saat acara bakar-bakar dan ia langsung bersender pada Shao Xi yang sedang mencuci sayuran.

Shao Xi tanya, kenapa Xiao Qiao telat benget? Xiao Qiao malas membahasnya, tadi ia tersesat. Xiao Qiao lapar sekali dan Shao Xi memberinya paprika, tentu saja Xiao Qiao menolaknya.

Xiao Qiao kemudian membantu Shao Xi supaya ia juga bisa cepat makan.


Bai Bai bergabung untuk mencuci sayuran juga, ia bertanya pada Shao Xi, apa Li Zheng punya pacar? Shao Xi terkejut, tapi kemudian ia bilang tidak tahu.

"Kurasa tidak. Jika dia punya pacar, dia akan memberitahuku." Lanjut Shao Xi.

"Benarkah? Kalau begitu aku sudah memutuskan."

"Memutuskan apa?"

"Aku akan menyatakan cinta padanya malam ini. Aku akan mengatakan padanya bahwa aku ingin menjadi pacarnya."


Xiao Qiao menggerutu, apa mereka sesekat itu ya sampai Bai Bai cerita masalah pribadi pada mereka?

"Tidak, ini karena universitas kita punya tradisi ini. Setiap tahun selama api unggun mahasiswa baru, akan ada waktu pernyataan cinta satu lagu. Saat itu, wanita dan pria bisa mengundang siapapun yang mereka inginkan untuk berdansa bersama mereka. Selama durasi dansa, kau bisa menggunakannya untuk mengenal siapapun yang kau sukai. Kau juga bisa menyatakan cinta saat itu. Banyak pasangan kelas yang terbentuk dari ini." Jelas Bai Bai.


Bai Bai lalu merangkul lengan Shao Xi, selama ini Shao Xi sudah banyak membantunya jadi tanpa sadar ia mulai mempercayai Shao Xi. Shao Xi hanya ngangguk saja.


Bai Bai mengambilkan makanan untuk Li Zheng dan ShaoXi melihatnya. Li Zheng berterimakasih, tapi ia tidak suka makan makanan yang diambil dari sumpit orang lain, jadi ia pergi.


Shao Xi memperhatikan kemana Li Zheng pergi. Shao Xi kemudian mengambil sebungkus roti dan lari menyusul Li Zheng.

Xiao Qiao berteriak memanggil Shao Xi saat Shao Xi lari jadi Jin Li memandang ke arah mereka dan ia lihat Shao Xi berlari.


Shao Xi menemukan Li Zheng sedang duduk sendiri, ia mengulurkan roti yang ia bawa, setidaknya Li Zheng harus makan walau cuma roti. Li Zheng pun menerimanya, lalu Shao Xi duduk disampingnya.


Shao Xi heran, kan Li Zheng gak suka makan dengan orang lain, tapi kenapa mau ikut? Li Zheng diam, ia ingat apa yang Jin Li katakan ditangga atap dua minggu lalu.


Shao Xi lalu bertanya, apa Li Zheng datang karena Bai Bai? Li Zheng langsung memelototinya. Tapi Shao Xi semakin yakin kalau tebakannya itu benar. Li Zheng memang sangat mudah dibaca.

"Ingatlah! kau membelikannya hadiah, dan kau selalu pergi dengannya. Dan pagi ini, kau mengosongkan kursi untuk seseorang, kau menunggu Bai Bai, kan? Nyaris sekali, untunglah aku tidak sebodoh itu untuk duduk di sana."

Shao Xi kesal karena Li Zheng tidak memberitahunya kalau dia menyukai Bai Bai, padahal berkatabahwa dirinya ini teman baiknya. Li Zheng tetap hanya menatap Shao Xi saja.

"Kenapa? Apa kau takut aku masih menyukaimu? Dan jika kau memberitahuku aku akan sedih? Semua itu hanya di masa SMA, aku tidak menyukaimu lagi."


Giliran Li Zheng sekarang yang bertanya, apa Shao Xi sekarang menyukai Jin Li? Shao Xi juga mengatakan dirinya sebagai teman baik, tapi tidak mengatakan semuanya padanya, terlebih mengenai Jin Li yang sudah menyatakan perasaannya.

"Apa? Kau ingin menunggu hingga kau mulai mengencaninya, baru akan memberitahu orang yang katanya teman baikmu tentang itu?"

"Kau... Kenapa kau galak sekali padaku? Wang Jin Li memang menyatakan cinta padaku, tapi itu urusannya. Aku tidak punya hak untuk mengaturnya."


Li Zheng semakin menekankan nada bicaranya dan menyudutkan Shao Xi, "Kau tidak punya hak untuk mengaturnya? Beranikah kau mengatakan bahwa kau tidak goyah sama sekali di depannya? Kau tidak berpikir sedetikpun bahwa mungkin seseorang sepertinya akan lebih baik bagimu? Terlebih lagi, aku melihatnya memelukmu malam itu. Jika aku tidak bersuara, kau masih akan tetap membiarkannya memelukmu. Itu melambangkan apa?"


Shao Xi bertanya, jawaban apa yang ingin Li Zheng dengar? Li Zheng sadar sudah kelewatan, ia pun minta maaf.

"Memangnya kau siapa, bertanya apakah aku menyukai Wang Jin Li? Siapa kau bertanya hal itu padaku? Teman? Keluarga? Atau... apa?"

"Jangan jatuh cinta pada Wang Jin Li. Dia tidak cocok untukmu. Kita adalah teman. Aku tidak ingin kau terluka karena dia."

"Apakah aku menyukai Wang Jin Li atau tidak, tidak ada urusannya denganmu."

Lalu Shao Xi meninggalkan Li Zheng. Li Zheng menganggapitu seperti Shao Xi pergi dari ruang kehidupannya.


"Apakah sudah terlambat bagiku sekarang?" Batin Li Zheng.


Acara yang ditunggu-tunggu tiba juga, "Durasi Satu Lagu" Universitas Lunghwa yang terkenal. ShaoXi langsung ingat perkataan Bai Bai tadi yang akan menyatakan cinta pada Li Zheng malam ini. Dan Li Zheng ingat kalau Jin Li akan meminta jawaban Shao Xi malam ini.

Dalam 3 menit kedepan, saat musiknya diputar, adalah kesempatan bagi mereka yang mau menyatakan cinta.


Bai Bai mendekati Li Zheng tapi Li Zheng melewatinya begitu saja. Sama halnya dengan Xiao Qiao yang mencoba menuju Jin Li, tapi Jin Li hanya melewatinya saja.


Baik Jin Li dan Li Zheng berjalan menuju Shao Xi, Shao Xi bingung. Apalagi saat keduanya bersamaan mengulurkan tangan padanya.


Bai Bai shock melihatnya. Sementara Xiao Qiao tidak seberapa karena ia tahu Jin Li memang menyukai Shao Xi.


Shao Xi masih mendiamkan keduanya. Shao Xi ingat pernyataan Li Zheng tadi kalau hanya menanggapnya teman dan tidak mai ia terluka karena Jin Li

"Yan Li Zheng, karena apa yang kau sebut "demi aku", kau tidak ingin melihat Wang Jin Li dan aku bersama. Itukah sebabnya kau minta aku dansa denganmu?" Batin Shao Xi.


Kemudian Shao Xi menoleh pada Jin Li yang tersenyum padanya.


Shao Xi tak sengaja melihat Jin Yu Bin dan ia mengejarnya, mengajaknya untuk berdansa bersama. Jadi Shao Xi tidak memilih antara Li Zheng dan Jin Li.

Li Zheng pergi menjauhi lantai dansa, Bai Bai mengikutinya. Sementara Shao Xi hanya bisa memandangi mereka.


Xiao Qiao mendekati Jin Li, mengajaknya dansa bersama karena Jin Li tampak tidak memiliki pasangan. Tapi Jin Li diam saja, Xiao Qiao pun pergi.

Tapi Jin Li tiba-tiba menariknya, Jin Li menerima tawaran Xiao Qiao, ia berterimakasih.


Memang benar Jin Li berdansa dengan Xiao Qiao tapi pandangannya gak lepas dari Shao Xi. Dan pandangan Shao Xi gak lepas dari Li Zheng.

Pada akhirnya, Shao Xi melepaskan Yu Bin dan berlari mengejar Li Zheng.


Xiao Qiao juga melepaskan Jin Li, menyuruh Jin Li mengejar Shao Xi jika memang ingin, jangan menatapnya terus seperti sekarang.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak mau dansa dengan pria yang memikirkan gadis lain. Pergilah."

"Aku berhutang padamu."

Jin Li mengelus kepala Xiao Qiao lalu berlari mengejar Shao Xi.


Shao Xi masuk gedung, ia celingukan mencari Li Zheng, lalu ia mendengar Bai Bai memanggil Li ZHeng di lantai dua. Shao Xi melihat mereka dari lantai satu, ia sembunyi dibalik tiang.


Bai Bai tanya, kenapa Li Zheng pergi duluan? Li Zhneg menjawab ketus, bukan urusan Bai Bai. Bai Bai meminta Li ZHneg jangan bersikap begitu padanya, ia kemudian menyatakan perasaannya.


Bai Bai mengetahui kalau Shao Xi tengah mengintip mereka, jadi ia sengaja memeluk Li Zheng. Shao Xi terlonjak kaget.

Bai Bai meminta jawaban Li Zheng. Shao Xi tak tahan melihatnya, ia lari keluar. Namun saat itu, Li Zheng melepaskan pelukan Bai Bai.

"Aku tidak pernah suka padamu." Jawab Li Zheng lalu meninggalkan Bai Bai.


Shao Xi menghentikan larinya dan berjalan saja.

"Bukan masalah besar. Bukannya aku sudah mempersiapkan ini sebelumnya? Kalau ada satu hari dimana Yan Li Zheng bertemu seorang gadis yang dia sukai, bagaimana aku akan menghadapinya."

Kilas Balik..


Saat tahun baru, saat Li Zheng menyalakan kembang api untuk Shao Xi, Shao Xi berkata.

"Yan Li Zheng! Kalau satu hari, kau bertemu orang yang kau sukai, kau harus memberitahuku terlebih dahulu!"

Kilas Balik selesai..


"Aku sudah melatih ini setiap hari. Saat waktu itu tiba, aku masih bisa tersenyum dan mengharapkan yang bahagia untuk teman baikku. Tetapi saat benar-benar terjadi.. Aku sadar aku masih belum siap untuk ini. Mungkin, aku tidak akan siap untuk saat ini. Aku masih tidak bisa melakukannya."


Jin Li akhirnya menemukan Shao Xi. Shao Xi entah melihatnya atau tidak, tapi Shao Xi malah berbalik dan menjauh.


Shao Xi ternyata akan kembali pada Li Zheng.

"Aku tidak rela melihat Yan Li Zheng suka seseorang."

Shao Xi ke tempatnya tadi tapi ia tidak melihat Li Zheng.

Kilas Balik..


Shao Xi menangis, Li Zheng akan mengusap airmatanya tapi Shao Xi tidak mengijinkan.

"Tidak masalah, aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja. Aku hanya perlu mempersiapkan diriku, itu saja. Jadi kalau di masa depan, saat kau jatuh cinta pada seseorang, aku tidak akan begitu sedih seperti diriku sekarang ini. Aku akan bisa... benar-benar berbahagia untukmu. Aku akan bisa.. bahagia karena kau sudah menemukan seseorang yang benar-benar kau suka. Aku baik-baik saja."

Kilas Balik selesai..


Shao Xi ters menangis sampe sesenggukan.

Tiba-tiba seseorang menyentuh pundaknya, ternyata dia adalah Jin Li. Jadi tadi Shao Xi gak lihat Jin Li karena sekarang Shao Xi terkejut.


Shao Xi akan lari tapi Jin Li menariknya ke pelukannya. Shao Xi mendoronganya tapi Jin Li tidak peduli.

"Aku tidak akan membiarkan kau bersembunyi atau diam diam menangis sendirian lagi. Lebih-lebih, aku tidak akan membiarkan kau untuk lari setiap kali aku mencoba menghiburmu. Jadi kali ini, dengarkan saja aku dan menangislah."

>

1 komentar:

avatar

Kamsahamnida unnie...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search