-->

Sinopsis Queen For Seven Days Episode 9 Part 1

- Juni 29, 2017
>
Sinopsis Queen For Seven Days Episode 9 Part 1

Sumber Gambar: KBS2


Lee Yeok kembali dan semua yang ada disana syok. Yung mendekati Yeok dan memeluknya.

"Kau masih hidup. Kau masih hidup."


Yung kemudian memrintahkan untuk membawa Chae Gyung ke klinik kerajaan. Yeok tampak khawatir melihat Chae Gyung.

Para menteri memberi hormat pada Yeok dengan komando Yung. Yung meghampiri mereka satu per satu dan memluknya, ia bahkan masih ingat perbuatan kecil masing-masing dari mereka.


Chae Gyung dibaringkan di klinik kerajaan. Ratu yang khawatir memerintahkan dayangnya untuk segera memanggil tabib kerajaan.


Yeok menghadap Yung, ia memintanya untuk mengangkat hukuman Chae Gyung dan tuduhan palsunya. Mereka tidak bisa mengabaikan Pejabat dari Kantor Pengadaan yang mencoba membuang orang saat perahu mulai tenggelam.


Im Sa Hong: Hahaha... Saya ragu orang dari Kantor Pengadaan melakukan itu. Kita seharusnya tidak membuat keputusan tanpa bukti.

Yeok: Kalau begitu... Bagaimana kau menjelaskan alasan menghukum Nona Shin di penjara sebagai penjahat tanpa bukti dan juga menyalahkan keluarganya? Pencuri sebenarnya adalah... (Yeok berputar memandangi semua menteri lalu menghadap Yung kembali) ... salah satu dari Pejabat Kerajaan Anda.


Para menteri jelas memprotes Yeok. Lalu Yeok menunjukkan daftar hadiah dari kapal itu. 3/4 lebih dari daftar hadiah itu adalah daftar barang yang tidak diketahui pemiliknya.

"Bokgeon (semacam topi) bordir dengan benang emas, kwaeja, sagyusam.. Bukankah ini digunakan untuk pesta ulang tahun anak-anak? Di antara pejabat kita.. Siapa yang merayakan pesta untuk cucu atau anaknya? Bukankah menurut kalian, orang yang memenuhi keserakahan mereka dengan meremas darah dan keringat orang-orang dengan menggunakan perintah Kerajaan adalah pencuri yang sebenarnya?"


Yeok mendekati Im Sa Hong. Im Sa Hong hanya membalasnya dengan senyuman, "Bagaimana bisa kami menggunakan perintah Kerajaan untuk memenuhi keinginan pribadi? Saya yakin Pejabat setempat telah merusak daftar tersebut. Saya akan mencari tahu siapa itu dan menghukum mereka."

"Lalu menurutmu... Siapa orang di belakang mereka?"

"Saya juga akan menyelidiki tentang itu."


Salah satu menteri menunjukkan surat dari pencuri di gudang mereka. Yeok tertawa membacanya. Luar biasa. bahkan sang pencuri itu tidak takut menggunakan nama Raja. Dia pasti tidak takut juga pada Pangeran sepertinya. Dia adalah kekuatan sesungguhnya di balik negara ini.


Yung angkat bicara, Yeok tanpa bukti dituduh sebagai pencuri. Karena itu, putri Penasihat Negara Kedua, Chae Gyung juga menderita. Maka Yung memerintahkan para menteri untuk membuat catatan tidak bersalah atas mereka berdua dan pastikan Chae Gyung mendapat kompensasi atas kejadian ini. Dan juga.. tentang pencuri yang menggunakan nama Pangeran Jin Seong, ia memerintahkan Im Sa Hong untuk bertanggung jawab dan akan bekerja sama dengan Kementerian Kehakiman untuk menangkap pencurinya.


Usai rapat, teman sesama menteri Tuan Shin membangunkannya dan memberitahukan kalau Raja sudah mengampuninya. Tuan Shin melihat Yeok, maka ia memberi hormat Yeok juga membalas hormatnya.

Setelahnya Yeok berjalan menuju klinik Kerajaan. Park Won Jong mengingatkan kalau jalan ke kediaman Ibu Suri do arah sebaliknya. Yeok pun putar arah.


Yung kembali berlatih panahan. Im Sa Hong berlutut disampingnya, menuduh bahwa yang dikatakan Yeok adalah kebohongan. Bagaimana bisa ini kebetulan? Bagaimana bisa Pangeran melakukan hal seperti itu? Kembalinya Pangeran Jin Seong bukan tanpa rencana.

Yung mengarahkan busurnya pada Im Sa Hong lalu melepaskan anak panah hingga mengenai topi Im Sa Hong, topi itu pun copot dan mencelat ke belakang, "Kau baru saja mati. Apa tuntutanmu?"

"Saya telah melukai prestise Anda di depan mata Pejabat Kerajaan lainnya."

Yung melesatkan anak panah lagi, kali ini ke sela antara lengan dan tubuh Im Sa Hong. Im Sa Hong terkejut bukan main, Nok Soo juga tampak ketakutan.

"Kau mati lagi. Apa tuntutanmu?"

"Saya melawan perintah kerajaan dan kehilangan Pangeran Jin Seong..."

Yung memanahnya lagi, kali ini tepat di depan lututnya, "Kau mati lagi."

"Kejahatan saya adalah... membiarkan Pangeran Jin Seong hidup kembali."

"Karena itu... Kau akan hidup seperti orang mati mulai sekarang. Berhenti berlagak."


Yung membanting busurnya dan pergi tapi Im Sa Hong menghalangi jalannya dengan menyentuh jubahnya minta ampunan. Yung kesal, ia menghunus pedang lalu menebaskannya hingga mengenai lengan Im Sa Hong.

"Apa kau harus mati agar tidak hilang kendali?"

"Yang Mulia, saya tidak bisa mati seperti ini. Saya belum menyelesaikan tugas saya. Tidak ada orang lain yang bisa melakukan pekerjaan saya. Yang Mulia! Anda tidak bisa melakukan ini. Yang Mulia."


Yeok memberi penghormatan pada Ibunya, disana juga ada Myung Hye dan Park Won Jong. Ibu Suri menggerutu, Yeok tidak mau menaatinya? Ia tidak habis pikir Yeok kembali hanya untuk menyelamatkan wanita itu. Ia menyesal sudah bertahan selama bertahun-tahun.

"Ibu."

"Lanjutkan. Bicaralah jika ada yang ingin kau katakan. Aku tidak mengerti..."

"Bisa Ibu memelukku? Atau... Aku akan datang dan memeluk Anda?"


Yeok pun maju dan memeluk Ibunya, Ibu Suri tak bisa manahan airmata bahagianya.

"Lihat... Betapa indahnya kebersamaan. Mulai sekarang, hal yang baik akan datang. Aku akan pastikan itu."


Yeok lalu kembali ke tempat duduknya tadi. Park Won Jong bicara, meski begitu Yeok membuat keputusan yang tidak bijaksana.

Yeok: Itu bukan semata karena Chae Gyung. Hyungnim tahu tentang aku. Jika aku terus melarikan diri dan bersembunyi... Aku akan membuat orang di sekitarku berbahaya. Hyungnim dan Kepala Sekretaris Kerajaan akan melakukan apapun untuk menarikku.

Park Won Jong: Sekarang mereka akan mengamati Anda dengan jelas. Apa Anda punya solusi?

Yeok: Aku akan menggunakan orang-orang Hyungnim.


Nok Soo menyarankan Yung untuk memata-matai Yeok. Jika mereka memiliki bukti yang jelas, mereka bisa menghancurkan Yeok untuk selamanya. Jadi memata-matai solusi yang terbaik, terlebih ia tahu seseorang yang tepat.

"Siapa?"

"Putri Tuan Shin, Shin Chae Gyung."

Yung memandang Nok Soo kesal.


Sama halnya dengan Myung Hye, Park Won Jong dan Ibu Suri memandang Yeok setelah mendengar perkataan Yeok. Yeok berkata akan menikahi Chae Gyung.


Chae Gyung sudah sadar, ia bertanya apa benar Pangeran Jin Seong sungguh kembali? Ibunya menangguk. Chae Gyung langsung bangun. Ibu dan pengasuhnya menahannya.

Ibu: Tetaplah di sini sampai Ayahmu datang. Ada sesuatu yang perlu kami katakan.


Yeok melanjutkan, itulah yang Ibu Suri inginkan. Jika ia menikahi putri Pejabat yang paling dipercaya Yung, maka Yung tidak bisa mendekatinya lagi.

"Situasinya berbeda sekarang."

"Iya. Memang berbeda. Tuan Shin sekarang memiliki kekuasaan yang lebih banyak. Dia adalah Menteri terpercaya Raja dan dia dekat dengan mereka yang mengendalikan keamanan. Karena itu... Aku akan menikahi Chae Gyung dan membuat Penasihat Negara Kedua di pihakku. Dia mungkin... berpihak dengan putrinya daripada adiknya."


Yung tidak menyetujui usul Nok Soo, Chae Gyung tidak bisa melakukan itu. Nok Soo mengusulkan yang lain, ia bisa saja menemukan calon pengantin Pangeran Jin Seong di antara putri Menteri lain. Namun.. bisakah Yung mempercayai mereka seperti mempercayai Tuan Shin?

Yung tidak menjawabnya, ia bertanya pada Kasim, apa bingkisan untuk Ibu Suri sudah siap? Kasim mengiyakannya. Yung mengatakan rencananya, pertama ia akan memberi salam kepada Ibu Suri.


Myung Hye menegaskan, yang Yeok lakukan itu adalah mencoba melindungi wanita itu. Yeok membalasnya, melindungi Chae Gyung demi keuntungannya.

Ibu Suri: Menemukan dokumen rahasialah keuntungan yang terbaik.

Yeok: Ibu.


Yung memasuki aula kediaman Ibu Suri. Dayang akan mengumumkan kehadirannya tapi dicegah.


Park Won Jong menyetujui Ibu Suri karena semua Menteri dan rakyat akan menuruti kemauan Raja terdahulu. Myung Hye mengusulkan, lebih bijaksana untuk mencari petugasnya diam-diam dan cari tahu tentang dokumen rahasia itu. Petugas itu adalah Ayah Seo Noh. Jika Seo Noh tahu di mana Ayahnya...

Yeok menyuruh semuanya diam, saat itu Yung tepat sampai di depan pintu. Pendaja akanmembukakan pintu tapi Yung melarangnya.


Yeok sendiri yang berjalan menuju pintu dan membukanya, ia memasang senyum untuk menyapa Yung. Park Won Jong dan Myung Hye berdiri memberi hormat pada Yung.

Yung: Apa aku mengganggu?

Park Won Jong: Tidak, Yang Mulia. Saya datang ke sini untuk memberi salam. Saya akan pergi.

Yung: Kudengar kau anak sepupunya.

Myung Hye: Nama saya Yoon Myung Hye.

Park Won Jong: Saya akan pergi, Yang Mulia.


Park Won Jong berbisik dengan Myung Hye di depan aula. Mereka membahas Yeok yang memiliki reaksi cepat. Mereka melanjutkan jalannya sambil membahas soal Yeok yang ingin menikahi puteri Tuan Shin. Park Won Jong menyimpulkan, semua usaha keras mereka sia-sia jika itu terjadi.

"Tidak apa-apa. Aku akan menjadi orang yang tersenyum... pada akhirnya."

"Iya. Pertarungan Raja dan Pangeran telah dimulai. Kau harus gigih jika ingin menang."

"Ya tapi... Aku tidak akan gigih belaka. Kita harus menjadikan kudeta sebagai kekuatan utama. Dengan begitu... Bisakah kita mengklaim bagian kita setelah kita menang?"

"Iya. Lalu aku harus maju ke depan sekarang."


Kepala Kasim membacakan keputusan Yung. Yung membebaskan Yeok dari semua kesalahannya yang telah dibuang ke Provinsi Hamgil. Ia juga memulihkan Gelar dan status Yeok.Ibu Suri dan Yeok tersenyum senang, mereka berterimakasih atas kemurahan hati Yung.

Yung: Apa Ibu bahagia?

Ibu Suri: Tentu saja. Ini semua berkatmu. Terima kasih, Raja.


Yung: Jangan berkata begitu. Jangan sampai kita menyembunyikan apa-apa lagi.

Ibu Suri: Iya. Saat Pangeran meninggal.. Aku tidak bisa bersedih karena aku tahu itu akan membuatmu sedih. Sulit bagiku untuk menyembunyikan hatiku. Namun, dia kembali bersama kita. Aku sangat bahagia tanpa menyembunyikan hatiku.

Yung: Tentu saja, seharusnya begitu.


Yung lalu menyuruh dayang yang membawa bingkisan masuk. Ia menjelaskan pada Ibu Suri bahwa semua itu adalah hadiah untuk Ibu Suri dan Yeok. Ibu Suri kembali tersenyum lebar, "Kapan kau mempersiapkan semua ini?"

Yeok memeriksa semua bingkisan itu, "Apa ini? Aku sangat berterima kasih. Aku sangat bersyukur dilahirkan sebagai adikmu. Haruskah aku mengatakan bersyukur bangkit dari kematian?"


Ibu Suri terkejut : Pangeran, itu sangat memalukan.

Yung: Iya. Mulai sekarang, kau bisa menikmati semua yang tidak bisa kau lakukan. Aku akan mewujudkannya.

Yeok: Aku sangat berterima kasih.


Yeok dan Ibu Suri mengantar Yung keluar. Yung mengajak Yeok minum bersama. Yeok tentu saja harus menerimanya. Tapi Yung harus mampir ke Kantor Kerajaan, jadi ia meminta Yeok menunggunya di Chwirodang. Yeok pun mengiyakan dengan patuh.


Yeok mewanti-wanti ibunya yang akan kembali masuk, Jangan pernah membawa kembali dokumen rahasia itu. Karena dokumen rahasia itu, Yung telah curiga padanya untuk waktu yang lama dan bahkan mencoba membunuhnya. Apa Ibu Suri sudah lupa?

"Yeok-ah."

"Aku tidak ingin mempertaruhkan hidupku atas dokumen kecil itu. Mungkin butuh waktu lama, tapi aku akan naik takhta dengan caraku sendiri."

"Apa kau mengatakan harus menikahi wanita itu?"

"Iya."


Ayah Chae Gyung memberikan surat yang dicuri SepNoh dulu. Tuan Shin menyuruh Chae Gyung membuka dan mebaca surat itu, karena surat itulah alasan mereka menyembunyikan Chae Gyung di Geochang saat kecil.

Chae Gyung pun membuka dan membacanya, "Jika Chae Gyung berhubungan dengan keluarga kerajaan, seluruh keluarga akan celaka."

Karena Yeok kembali, Tuan Shin berpikir untuk memberitahu Chae Gyung sebelum semuanya terlambat.


Ibu: Chae Gyung-ah. Ini saatnya bagimu untuk melarikan diri nasib burukmu sendiri.

Chae Gyung kelihatan bingung dengan surat itu.


Im Sa Hong baru selesai merawat luka di tangannya. Nok Soo menghampiri, ia bertanya apa yang terjadi.

"Itu tidak bisa langsung terjadi. Pertama, kau harus kembali ke rumah. Dia akan menghubungi segera." Jawab Nok Soo.


Nok Soo menyadari kehadiran Tuan Shin, ia pun menyapanya. Tuan Shin mendekati mereka,


"Sekarang Pangeran telah kembali... Aku khawatir itu akan membuat Raja marah dan bingung untuk memilih siapa yang bertanggung jawab. Jadi aku akan membiarkannya kali ini. Anggap hidupmu ini sebagai kesempatan kedua mulai sekarang. Aku harap kau akan melayani Yang Mulia dengan setia tanpa menimbulkan masalah."

Im Sa Hong masih sempat tertawa, "Tidak bisa dipercaya. Putrimu lah yang menyebabkan masalah ini. Bagaimana kau bisa menuntutku atas semua ini?"


Yeok sampai di Chwirodang. Para Dayang juga sudah menyiapkan jamuan untuknya. Tapi Yung malah sibuk menulis banyak dokumen di kantor Kerajaan. Disela-sela itu ia memanggil Kepala Kasim.

"Beritahu Kepala Sekretaris Kerajaan untuk mendelegasikan tanggung jawabnya kepada Penasihat Negara Bagian Kedua dan untuk membantunya."

"Ya, Yang Mulia. Dan... seperti yang Anda minta, kami sudah menyiapkan meja di Chwirodang."

Tapi Yung tidak menjawabnya, malah melanjutkan menulisnya.


Yeok masih terus menunggu. Kasim resah, karena sudah 2 jam sejak mereka menyiapkan mejanya tapi Yung belum juga datang. Ia tidak bisa membiarkan ini, ia akan memberitahu Yeok bahwa Yung akan terlambat.

"Kau bodoh. Bagaimana cara kau menggunakan indramu? Sepertinya... Yang Mulia sedang menjinakkan Pangeran." Cegah Kepala Kasim.

"Menjinakkan?"

"Ingat. Tidak peduli apapun, Jika Raja menyuruhmu untuk menunggu, Rakyat harus menunggu. Tidak hanya satu jam, bahkan untuk setengah hari."


Yeok tersenyum, menyadari Yung sedang mempermainkannua tapi ia terus menunggu bahkan sampai petang. Yeok kehausan sendiri jadi ia menuangkan minuman ke cangkirnya. Saat itu Yung datang, berkata akan menuangkannya untuk Yeok. Yeok langsung berdiri menghormat pada Yung.


Yeok membahas mengenai pertemuan mereka di penginapan kemarin. Yeok berusaha keras berpura-pura menjadi orang lain. Ia berhasil, 'kan?

"Kau berhasil. Aku tidak bisa membayangkan, anak kecil yang lucu akan tumbuh menjadi pria yang bre*. Kau sudah dewasa. Aku sungguh berharap... kau tidak akan pernah tumbuh dewasa."

Batin Yeok: Pasti karena... kau harus menyerahkan takhtamu begitu aku dewasa.

Yung bertanya, menurut Yeok siapa yang mencoba membunuhnya. Yeok awalnya menunjukkan muka serius, lalu ia tersenyum, tentu saja.. para penjahat.

"Begitu aku hidup kembali, aku merasa sangat frustrasi dengan dunia ini. Di satu sisi, aku ingin menangkap semua orang yang melakukan itu dan membalas dendamku. Di sisi lain, aku telah hidup kembali, Jadi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktuku yang berharga untuk membenci dan marah. Pikiranku berubah 12 kali sehari."


Yung mengangguk, " "Mungkin lebih baik aku mati". Apa kau tidak memikirkan hal itu? Ketika orang-orang merasa kesakitan. Kudengar mereka punya pikiran seperti itu."

"Aku melakukannya. Aku melakukannya. Tapi baru-baru ini, aku mulai ingin hidup kembali. Aku akhirnya memiliki mimpi kecil."

"Mimpi?"

"Iya."

"Aku ingin menjadi orang yang kuat, jadi aku bisa melindungi diriku dan orang-orangku."

"Sudahkah kau mewujudkan mimpimu?"

Yeok menggeleng, "Aku harus menempuh perjalanan yang jauh. Aku baru saja mengembalikan namaku."

"Gelar Pangeran... bukanlah gelar yang mudah untuk dibawa."


Yeok tertawa, "Tentu saja tidak. Kakakku adalah Raja Joseon. Anda harus menyimpan semua janji yang Anda buat sebelumnya."

Yung balas ketawa, "Jadi apa yang paling kau inginkan?"

"Shin Chae Gyung. Aku ingin memiliki Chae Gyung."

Yung yang akan minum tidak jadi mendengar nama Chae Gyung disebut, kenapa harus Chae Gyung? Yeok mengakui kalau ia menyukai Chae Gyung, ia ingin bersamanya.


Yung tidak menjawabnya, ia malah pergi dengan alasan sudah mabuk karena sudah lama tidak pernah minum dengan gembira akhir-akhir ini.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search