-->

Sinopsis Lookuot Episode 18

- Juni 21, 2017
>
Sinopsis Lookuot Episode 18

Sumber Gambar: MBC


Seseorang mengisi buku berkunjung dengan nama Lee Gwang Woo dan hendak mengunjungi tahanan Lee Shin Hyuk.

Lalu kembali beralih pada Do Han dan ayahnya. Do Han meminta ayahnya menegakkan kepala. Setelah ayahnya memandangnya, Do Han menunjukkan foto Byung Jae.


"Lihat gambar ini. Appa ditekan oleh detektif ini. Benar orang ini, 'kan? Appa!"

Ayah Do Han mendadak histeris lagi, "Ya... ya, benar. Aku yang melakukan. Aku melakukan semuanya. Tolong bebaskan aku. Aku ingin pulang ke rumah."

Do Han meneteskan air mata sembari memasukkan foto Byung Jae. Ia berjanji akan mengeluarkan ayahnya dari sana.


Eun Joong akan mengurus daftar berkunjung, ia melihat Do Han sekelebat, tapi tidak ia hiraukan. Lalu ia menuju buku pengunjung, disana ia membaca nama "Lee Gwang Woo", ia pun bergegas keluar.


Do Han menemui Gwang Woo di taman. Gwang Woo bertanya, apa benar Byung Jae adalah detektif itu. Do Han juga belum tahu soalnya ayahnya masih belum mengenalinya.

"Dalam kepalanya, kejadian itu sendiri terus menerus terulang. Dia minta diselamatkan dan itu kesalahannya. Hanya itu yang dia katakan." Lanjut Do Han.

"Dia sempat baik-baik saja. Aku tidak kemari untuk mengunjungi Ahjussi. Aku hanya kemari karena memang tugasku sebagai sukarelawan. Itu alasanku datang."


Eun Joong ternyata mengawasi mereka dari jauh. Anehnya, Do Han memanggil Gwang Woo Do Han, ia berterimakasih padanya, ia yakin ayahnya lebih suka bertemu dengan Gwang Woo karena dari dulu Gwang Woo memang lebih dekat dengan dia dibanding dirinya.

"Gwan Woo-ya. Soal kita pernah... menjadi keluarga, aku tak ingin mengingatnya." Balas Gwang Woo.

"Maafkan aku. Tunggulah sebentar lagi."

"Ya. Cepat dapatkan detektif itu, lalu tangkap Yoon Seung Ro. Setelah itu, dapatkan kembali namamu dan temui Ahjussi."

*Jadi Do Han dan Gwang Woo itu tukeran nama.


Kyung Soo terkejut membaca isi email ibunya. Bo Mi menjelaskan kalau Ibu Kyung Soo diancam oleh detektif berjulukan Viper.

Kyung Soo: Kenapa ibuku? Apa yang sudah dia lakukan?

Bo Mi: Dia hendak ke persidangan sebagai saksi. Tapi, kenapa dia menyebut Jang Do Han?

Soo Ji: Bukan Jang Do Han. Dia bilang Gwan Woo.

Kyung Soo: Dia memalsukan identitas? Kau menyuruhku mengulik segala sesuatu tentangnya. Apa alasannya?

Soo Ji: Jang Do Han... Kurasa dia Daejang.

Bo Mi: Tapi dia Jaksa yang coba menutupi kasus Yu Na.


Kyung Soo: Dia juga pria matrealistis yang menyingkirkan Oh Kwang Ho... untuk mendekati Yoon Seung Ro.

Soo Ji: Aku pun semula berpikir begitu, tapi jika semua kepingan dikumpulkan, hanya ada satu kesimpulan.

Bo Mi: Dia Jaksa di Kejaksaan Negeri Seoul, dan bergabung dalam Tim Investigasi Gabungan. Dia sesuai dengan karakter Daejang yang kita perkirakan.

Kyung Soo: Tidak masuk akal. Daejang berusaha membalas dendam pada Yoon Seung Ro seperti kita. Bagaimana bisa dia bekerja di dekat Yoon Seung Ro?

Bo Mi: Tapi, kenapa mereka menyebut namanya dalam pesan 10 tahun lalu? Dan aku tidak mengerti apa maksud pesan ini.

Soo Ji: Kyung Soo, kau tahu alamat Jang Do Han, 'kan?

Kyung Soo: Ya, tahu. Jangan bilang... kau hendak menyelinap ke rumahnya?

Soo Ji: Aku harus tahu orang seperti apa dia sebenarnya. Di sana pasti ada petunjuk. Sementara kalian, temukan Pengacara yang bertukar informasi ini, serta apa pun tentang persidangan itu.

Kyung Soo: Aku mengerti.


Soo Ji pun langsung bergerak ke rumah Do Han. Ia menggunakan tali untuk membuka pintu rumah Do Han, tak tahu bagaimana pokoknya ahli sekali dia.


Bo Mi bagaian mengawasi di rumah. Sedangkan Kyung Soo meretas pass card pengacara yang sedang sibuk di bar. Kyung Soo juga dengan mudah menduplikat pass card itu.


Soo Ji mencari-cari di rumah Do Han tapi tidak ada sesuatu yang penting.

Soo Ji: Kelihatannya memang rumah Jang Do Han. Dari luar tampak hebat, tapi isinya sungguh tidak terduga. Tagihan kartu kredit dimana-mana, menampakkan seolah ada yang tinggal di sini, namun cuma itu. Tidak ada memo di kalender. Semua tempat sampah kosong. Histori internetnya pun sudah dihapus.

Bo Mi: Dia lebih cermat dari yang terlihat.

Soo Ji: Lebih tepatnya, dia memiliki banyak sekali rahasia.


Kyung Soo berhasil masuk ke ruangan pengacara itu, ia mencari berkas kasus yang berhubungan dengan "Jang Do Han" tapi tidak ada hasil. Bo Mi sudah menduga hal ini, mengingat mereka bahkan berkomunikasi melalui e-mail rahasia.

Kyung Soo: Di mana dia menyembunyikannya?


Kyung Soo lalu menemukan sebuah brankas, ia menempelkan lakban pada tombol password. Kodenya ada 8 angka dari 4 tombol yang ada. Ia akan mencoba 00000000 dulu.

Bo Mi: Dasar bodoh! Coba 19900601.

Kyung Soo menekan tombol itu dan brankasnya terbuka, ia heran darimana Bo Mi tahu. Bo Mi menjelaskan, mereka melihat susunan nomor itu di memo yang ada ID-nya tadi. 

Kyung Soo mengeluarkan isi brankas dan ternyata penuh dengan informasi kasus mata-mata itu. Selain dokumen kasus, ada juga artikel-artikel berita. Bo Mi bertanya, apa ada yang menyangkut persidangan?

Kyung Soo: Ada. Judulnya "Banding Atas Kasus Mata-Mata Lee Shin Hyuk".


Soo Ji: Kasus mata-mata?

Kyung Soo: Kalau melibatkan mata-mata, berarti kasus besar, 'kan? Kenapa ibuku terlibat dalam kasus seperti ini? Appa tidak pernah memberitahuku soal ini. Aku pun tidak tahu apa-apa. Dia seolah bukan ibu yang kukenal.

Soo Ji: Aku yakin pasti ada alasan ibumu tidak bisa memberitahu kalian soal kasus itu.

Kyung Soo: Maka itu. Apa sebenarnya alasannya?

Bo Mi: Ibumu saat itu hendak menjadi saksi persidangan sekalipun dikejar bahaya. Kau akan terus protes begitu?

Kyung Soo: Ya, kau benar. Bukan saatnya aku mengeluh.

Kyung Soo memotret isi brankas itu. Bo Mi melihat kalau pengacara sedang meuju ke ruangannya, ia menyuruh Kyung Soo segera lari.


Kebetulan Do Han juga dalam perjalanan pulang. Soo Ji mengerti, iaakan segera keluar tapi ada yang menarik perhatiannya. Soo Ji membuka laci dan ia menemukan sebuah kertas.

Bo Mi: Sudah keluar?

Soo Ji: Belum.

Bo Mi: Apa yang kau lakukan? Dia sudah keluar dari mobilnya.

Ia tidak asing dengan kertas itu. Kertas itu mirip dengan kertas yang digunakan Daejang untuk mengirim pesan pada mereka. Bo Mi memperingatkan Soo Ji kalau Do Han hampir sampai ke pintu. 


Do Han membuka pintu rumahnya dan ternyata tidak ada siapapun disana, tapi ia heran melihat tirai jendelanya terbuka.

Ia mengambil bolpoin di dekat kalender. Bukan bolpoin sih sebenarnya, itu adalah USB bentuk bolpoin. Lalu ia mengambil jam dinding.


Itu juga bukan jam dinding biasa, melainkan sebuah CCTV, lalu ia memutar rekamannya. Dan ketahuanlah Soo Ji telah masuk ke rumahnya serta membawa kertas yang ada di laci tadi. Do Han kesal dibuatnya.


Eun Joong makin kepikiran soal Do Han, ia baru sadar kalau selama ini Do Han memanipulasi mereka semua dan mengarahkan mereka sesuai dengan tujuan Do Han. 


Joon Pyo menelfonnya, menanyakan keberadaannya seharian ini. Eun Joong menjawab ada yang perlu ia selidiki.

"Geomsajang dan Jang Geomsa, apa kau dapat bukti soal mereka?"

"Kalau itu, aku sudah dapat."

"Lalu kenapa kau belum membawanya? Apa kau berubah pikiran? Kau takut menyentuh Geomsajang kita?"

"Tidak."

"Kalau begitu, cepat bawa. Bagaimanapun caranya. Mengerti?"


Ternyata Joon Pyo saat ini bersama Anggota Dewan Chae. Bukti itu akan ia serahkan pada Anggota Dewan Chae.

"Kuharap... Geomsajang menyukai hadiahnya." Ujar Anggota Dewan Chae.


Soo Ji kembali dengan terburu-buru. Bo Mi menjelaskan padanya kalau ia sudah menggali soal kasus mata-mata itu. Lee Shin Hyuk ternyata punya seorang anak dan anaknya itu bernama Gwan Woo. Nama yang ditulis ibu Kyung Soo dalam e-mailnya, ibu Kyung Soo bilang Jang Do Han adalah Gwan Woo.

Soo Ji malah sibuk sendiri, ia menyusun kertas-kertas misi mereka selama ini dari Daejang dan ternyata jika disatukan kertas itu adalah satu kertas dan ditengahnya ada polanya, sebuah kupu-kupu.


Soo Ji lalu meletakkan kertas yang ia bawa dari rumah Do Han tadi di ruang yang kosong. Benar ternyata itu adalah potongan kertas yang cocok.

Ternyata Gwan Woo lah yang menggambar kupu-kupu pada kertas itu, ingatkan! dulu ia pernah menggambar juga.


Bo Mi bertanya, Soo Ji dapat darimana potongan kertas itu. Soo Ji menjawab kalau ia dapat dari rumah Do Han.

Kyung Soo: Kelihatan seperti kertas biasa yang bisa dibeli di toko.

Bo Mi: Tidak. Ini kertas kualitas tinggi yang hanya dijual di toko khusus. Dan juga, digambar dengan tangan. Bukan hasil print. Sebab itu, tidak mungkin ada duplikatnya.

Kyung Soo: Lalu, memang kenapa?

Bo Mi: Entahlah.

Soo Ji: Ini mungkin bisa menjadi bukti bagi kita untuk memaksa Jang Do Han mengakui dialah Daejang.

Kyung Soo: Kalau memang Jang Do Han adalah Daejang, dia membebaskan Shi Wan agar bisa merekrut Noonim, lalu membalaskan dendamnya. Bagaimana bisa dia berbuat begitu? Aku tidak bisa memaafkan dia.

Bo Mi: Jangan gegabah menyimpulkan. Dia menyatukan kita, itu benar. Dalam kasus Kim Woo Sung maupun keluargaku, fakta yang Daejang berikan pun benar. Unnie juga bilang, Daejang dan kita berbagi rasa sakit yang serupa.

Kyung Soo: Jadi, kau akan bekerja sama dengan baj* sepertinya?

Bo Mi: Bagaimanapun, kita memang membutuhkannya.

Soo Ji: Kita tidak membutuhkan pribadinya. Namun memerlukan rencana beserta informasinya.

Bo Mi: Dia tidak akan memberikannya semudah itu.

Soo Ji: Maka kita paksa dia. Aku akan membuatnya begitu.


Soo Ji mondar mandir di luar lalu Bo Mi menyusulnya. Soo Ji heran kenapa Bo Mi belum tidur. Bo Mi menjelaskan kalau ia tidak pernah tidur. Lalu Soo Ji menanyakan soal Kyung Soo. 

"Tidur seperti orang pingsan. Kita akhirnya mengerjakan kasus ibunya, sehingga dia bisa tidur senyenyak itu dan mustahil sadar meski ada badai."

"Tapi, itulah pesona Kyung Soo."

"Ya. Jika segalanya berhasil besok, dan dengan yang Daejang berikan kita bisa mendapatkan Yoon Seung Ro dan anaknya, setelah itu apa yang akan kau lakukan pada Daejang?"


Soo Ji heran, kenapa Bo Mi tiba-tiba menanyakan itu. Bo Mi membenarkan, DO Han memang memanfaatkan Yu Na dan mereka juga tapi e-mail ibunya Kyung Soo membuatnya risau. Do Han bahkan mengubah identitasnya dan berusaha membalas dendam 10 tahun lamanya. Betapa sulit kehidupannya hingga mampu menunggu selama itu?

"Seperti kita. Aku hanya berpikir begitu. Tapi aku merasa Unnie tidak akan melakukan kesalahan, jadi jangan kuatir. Jangan begadang terlalu lama." Pinta Bo Mi lalu masuk kembali.

Soo Ji jadi teringat penjelasan Gwang Woo kalau Do Han tidak berbeda darinya atau Bo Mi atau Kyung Soo, mereka (ia dan Do Han) juga mengalami sesuatu.


Do Han memutar kembali dan kembali saat Soo Ji memasuki rumahnya.


Se Won didorong temannya hingga jatuh. Temannya itu tak suka karena Shi Wan selalu mencoba untuk mendekatinya.


Namun tepat saat itu Shi Wan datang dan ia langsung membantu Se Won. Ia bahkan hendak membawa Se Won ke UKS tapi Se Won menolaknya, anggap saja ia tidak ada seperti teman-teman yang lain.

"Dia bersikap begitu karena kemarin kau bicara padaku." Kesal Se Won.

"Maaf. Aku tahu rasanya sekarang. Bagaimana menderitanya saat gosip menggerogoti kehidupanmu. Maaf karena mengusikmu."


Se Won pun akhirnya mau dibantu Shi Wan sampai ke UKS. Shi Wan lalu akan memanggil paramedis tapi Se Won melarangnya. Kalau guru sampai tahu dan bertanya siapa yang melakukannya akan timbul keributan. Se Won lalu minta Shi Wan mengambilkan obar-obatan saja.


Shi Wan hendak memberikannya dan ia melihat tangan Se Won lecet-lecet, maka ia berinisiatif untuk membantu Se Won mengobati lecet itu.

"Aku juga minta maaf." Kata Se Won.

"Untuk apa?"

"Mencurigaimu tanpa tahu faktanya."

"Sekarang kau tidak mencurigaiku lagi?"

"Kadang, hal-hal aneh dapat menimbulkan kesalahpahaman. Aku memutuskan memercayai yang kulihat."

"Terima kasih sudah memercayaiku."

*Apa lagi tujuan Shi Wan ya??



Kyung Soo dan Bo Mi bekerja sama di gereja. Bo Mi membuntuti Gwan Woo lalu melaporkannya pada Kyung Soo.

Saat Gwang Woo menjauh dari asrama, Kyung Soo masuk ke dalam. Ia masuk diam-diam ke kamar Gwan Woo. Ia menggeledah laci-laci dll, lalu ia menemukan sebuah ponsel di keranjang rotan di atas meja. Itu adalah ponsel yang Gwang Oh gunakan untuk berhubungan dengan Do Han. Kyung Soo tersenyum menemukan ponsel itu.


Eun Joong menunggu Do Han di depan ruangan Do Han. Do Han merasa tatapan EUn Joong padanya aneh lagi, ia pun menyuruh Eun Joong mengatakannya saja, mereka 'kan satu tim.

"Kau, berhentilah."

"Hentikan apa?"

"Menguji, memanipulasi, berbohong, dan memanfaatkan orang."

"Bagaimana bisa aku memanipulasimu, Jaksa berpendirian teguh, lurus, pintar, begini?"

"Jika kau tidak berhenti sekarang, aku yang akan memaksamu. Maka, jangan menyesalinya nanti. Cobalah pikirkan!"

Eun Joong pergi setelah mengatakannya lalu pesan masuk ke ponsel Do Han dari ponsel Gwang Woo.

"Pukul 10 malam di depan Gereja, kita perlu bicara."


Do Han tidak curiga apa-apa, ia membalas pesan itu berkata kalau ia akan datang. Kyung Soo melapor pada Bo Mi bahwa Daejang terjebak kali ini.

Kyung Soo lalu bergabung dengan Bo Mi. Bo Mi ternyata juga sudah menyelesaikan tugasnya untuk mengecek CCTV. Sekarang mereka hanya oerlu menunggu Daejang.


Kyung SOo mendekati anak yang menangis karena terpisah dengan ibunya. Kyung Soo menenangkan anak itu tapi dia tetap menangis. Lalu Bo Mi datang, memberikan salah satu gantungan tas-nya dan anak itu berhenti menangis.


Tak lama kemudian ibu anak itu datang. Ibu anak itu berterimakasih pada Bo Mi dan Kyung Soo. Namun anak itu berkata kalau ia melihat Bo Mi di TV. Kyung Soo langsung membawa Bo Mi pergi.


Mereka kembali ke dalam mobil. Bo Mimencari di internet, ternyata ia masuk daftar buronan. Kyung Soo mengingat kata-kata Soo Ji dan sekarang benar terjadi, ia pun meminta Bo Mi berhati-hati mulai sekarang.


"Aku selalu hati-hati sejak kematian keluargaku."

"Tapi sekali lagi, kita hanya perlu sedikit bersabar sampai segalanya berakhir. Saat kita menemukan ibuku dan mendapatkan Yoon Seung Ro, kita bisa hidup normal seperti orang lain."

"Benarkah? Apakah hari itu akan tiba?"

"Tentu saja. Saat aku masih kecil dan tersesat, ibuku selalu menemukan aku. Kali ini, aku yang akan menemukan ibuku. Kemudian, kami akan berkumpul dan menjadi satu keluarga."

"Ibumu... belum tentu masih hidup."

"Haruskah kau berkata begitu?"

"Memiliki impian dan harapan biasanya menghasilkan sesuatu yang mengecewakan."

"Meski begitu, aku tak akan menyerah. Aku tidak mau menyerah. Aku akan menemukan ibuku, bagaimanapun caranya. Kutemukan... dan hidup bahagia seperti orang lain."


Gwan Woo tiba dahulu di gereja, lalu Do Han menyusulnya. Do Han bertanya apa yang ingin Gwan Woo katakan. Gwan Woo juga bingung karena Do Han yang mengirim pesan padanya.

"Apa?"


Lalu Soo Ji muncul, berkata kalau ia yang ingin mengatakan sesuatu pada Bapa Jang Do Han dan Lee Gwan Woo Geomsanim.

Soo Ji: Kita cukup sering bertemu, tapi aku baru tahu nama aslimu.

Do Han: Apa sebenarnya yang kau bicarakan?

Soo Ji: Kau tidak bisa lagi menipuku. Caramu untuk menangkap Yoon Seung Ro, aku sudah tahu semuanya.

Do Han: Aku... apa?

Gwan Woo: Sudah cukup. Mari berhenti menipu orang lain.

Soo Ji: Benar. Kau sudah melewati banyak kesulitan sampai menyembunyikan identitasmu. Tentu tidak akan mudah menyerah. Namun, kali ini tidak ada jalan keluar.

Soo Ji menelfon Tim Investigasi Gabungan, ia menyerahkan diri pada mereka.


>

1 komentar:

avatar

ko so ji malah menyerahkan diri ya? makin seru..di tunggu sinopsis episode selanjutnya nya mba.semangat nulis nya ya.


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search