-->

Sinopsis Lookout Episode 21

- Juni 28, 2017
>
Sinopsis Lookout Episode 21

Sumber Gambar: MBC

Byung Jae siap membuka pintu belakang mobil Do Han tapi Soon Ae menelfonnya jadi ia mengangkatnya dahulu.

"Kau di mana sekarang?"

"Aku dapat laporan, jadi sedang melakukan pencarian."

"Aku tidak dapat laporan apa-apa, memang apa yang terjadi? Laporan macam apa?"

"Ah, laporan apa lagi? Tentu soal Jo Soo Ji muncul di area ini."

"Hei, Nam Byung Jae. Kenapa kau terus begini? Entah Jo Soo Ji ataupun yang lain, kau itu seharusnya melapor padaku dulu, aku ini atasanmu, mengerti? Sunbae, aku tidak akan memaafkanmu kali ini. Cepat kembali!"

"Ya, aku mengerti, Timjangnim."


Byung Jae kesal tapi ia tetap membuka mobil Do Han dan hasilnya... nihil. Soo Ji tidak ada disana.

"Lihat, 'kan? Dia tidak ada. Sekarang, karena sudah kau periksa, aku boleh pergi? Bagaimana bisa kau mencurigaiku?"

Byung Jae pun masuk mobilnya dan pergi.


Soo Ji ternyata berlari menuju gang lain dan Do Han menjemputnya di ujung gang itu.


Byung Jae melapor pada Yoon Seung Ro, Do Han memang muncul disana sesuai dugaan tapi Soo Ji tidak ada.

"Eum, ada yang aneh. Saat kami bertemu, dia baru saja keluar dari rumah Jo Soo Ji. Dia mendadak pergi setelah bicara dengan para detektif, tapi saya tidak dapat memastikan dia ke mana."

"CCTV-nya?"

"Tidak ada CCTV di sana."

"Jang Do Han orang seperti apa, aku perlu tahu. Periksa latar belakangnya."


Soo Ji bertanya, sejak kapan Do Han mengubah namanya dan mendekati Yoon Seung Ro. Do Han sendiri tidak ingat. Soo Ji bertanya lagi, apakah sudah sangat lama terjadi? Hal lain apa yang Do Han ketahui tentang Yoon Seung Ro?

"Aku tahu semua titik lemahnya yang dapat kumanfaatkan."

"Kelemahan Yoon Shi Wan juga?"

"Ya."

"Kau sudah tahu dia melakukan hal-hal keji?"

"Hanya menebak. Hal-hal aneh terus terjadi di sekitarnya."

"Kasus lain serupa Yu Na pernah terjadi juga?"

"Beberapa anak lain juga terluka."


Soo Ji emosi, kalau begitu seharusnya Do han menghentikan Shi Wan. Bisa kan memerintahkan Kyung SOo dan Bo Mi untuk mengawasi dia. Tapi Soo Ji sadar, Do Han pasti tidak menduga hal semacam itu terjadi.

"Selagi kau mengawasinya setiap hari, pernahkah sekali saja... hanya sekali... kau berpikir menyerah atas segalanya?"

Do Han langsung menjawab tidak. Soo Ji ternyata juga begitu, bahkan meski ia tahu ibunya sakit karenanya, ia tidak bisa menyerah. Sekalipun semua orang melupakan tentang Yu Na, ia tidak akan pernah bisa. Lalu, Yu Na-nya, pasti sedih bila itu terjadi.


Setelah sampai, Soo Ji berterimakasih karena berkat Do Han, hari ini ia bisa bertemu ibunya dan menggenggam tangan, serta memeluknya. Do Han tak menjawabnya, Soo Ji juga buru-buru keluar.


Bo Mi menyambut Soo Ji, bertanya keadaan ibu Soo Ji. Soo Ji menjelaskan ibunya sakit tapi sekarang baik-baik saja kok.

Bo Mi dan Kyung Soo (yang barusan tidur) sejak tadi memantau CCTV untuk berjaga-jaga, dan kelihatannya, Daejang tidak terlalu buruk.

"Jang Do Han... untuk sekarang, aku belum bisa memaafkannya. Aku pun tidak yakin bisa melakukannya. Namun, aku juga tidak membencinya."


Do Han kembali mendatangi Gwan Woo di gereja. Gwan Woo melarang Do Han membuat keributan lagi disana, jadi ia meminta Do Han berhenti datang kesana.

"Di hari seperti ini, aku... hanya teringat tempat ini."

"Kenapa? Terjadi sesuatu?"

"Do Han-ah. Aku harus bagaimana? Apa saja yang sudah kulakukan?"

"Aku tidak mengerti. Katakan dengan lebih jelas. Aku... Aku... membiarkan Yu Na mati."


Soo Ji: Ada banyak alasan seseorang menangis, namun rasa sakit yang dirasakan semua orang tidak berbeda. Orang itu, meski dia tidak mengatakannya, atau menangis, aku memahami sakitnya.


Do Han: Yoon Shi Wan... saat itu aku membuntutinya. Yu Na dibawa olehnya ke gedung itu, aku pun melihat. Yoon Shi Wan... terus mengikuti Yu Na selama beberapa hari sebelum insiden. Namun, aku tidak mengetahui tujuannya (saat itu). Namun saat tak ada CCTV, juga tanpa wali anak itu di sana, aku mulai mengerti. Aku sudah tahu yang selanjutnya akan terjadi.


Soo Ji: Aku tahu betapa perihnya selama ini harus terus tersenyum di hadapan Yoon Seung Ro. Aku sangat tahu.

Do Han: Aku bisa menyelamatkan dia. Aku bisa menyelamatkannya, tapi... Aku bimbang. Jika kulakukan, Yoon Seung Ro tidak akan bisa kudekati.

Soo Ji: Aku memahami perasaannya, jadi tidak bisa membenci dia.

Do Han: Aku lekas menyusulnya, namun aku terlambat. Saat aku sibuk dengan kebimbanganku, anak itu tewas.


Soo Ji mengamati restoran ibunya dari jauh, dan benar saja disana berkerumun banyak wartawan.

Bo Mi: Pasti buruk kalau bukan berkat Daejang. Mereka tidak pernah menutupi hal yang semestinya, kenapa sekarang berdiri di luar sana?

Kyung Soo: Lalu, Eommonim akan bagaimana sekarang? Aku yakin para reporter akan menempelinya beberapa hari.


Ibu Soo Ji malah melempari para wartawan dengan garam agar mau pergi. Beliaupun membuka kembali restorannya yang beberapa hari ini ia tutup.

Kyung Soo: Kalau begitu... rencana untuk menjebak kita menggunakan media, rencananya Yoon Seung Ro sudah sepenuhnya gagal, 'kan?

Soo Ji menyarankan untuk mengikuti rencana Yoon Seung Ro saja. Maksudnya, menjebak Byung Jae dengan berita palsu.


Byung Jae menemui seseorang, ia meminta laporan sebuah kasus, Kasus Ayah Do Han, Lee Shin Hyuk. Soo Ji terus membuntutinya.


Saat rekan-rekannya makan, Byung Jae memilih tetapdi kantor, ia menyimpan laporan itu di tumpukan paling bawah lalu membuka laptopnya. Ia membuka artikel tentang ibu Kyung Soo "Eksklusif, Seorang Ibu Rumah Tangga Pulang ke Rumah Setelah 10 Tahun".


Mereka berhasil, itu adalah artikel jebakan yang mereka buat. Bo Mi yakin ada sesuatu karena Byung Jae membaca artikelnya. Soo Ji sih belum yakin, mungkin Byung Jae hanya penasaran saja, jadi tunggu saja dulu.


Byung Jae langsung menghubungi Reporter Ji Seung Hyun, Reporter yang menulis Artikel itu (Kyung Soo dan Bo Mi). Byung Jae menyamar sebagai PD sebuah stasiun TV.

Bo Mi: Ya, Reporter Ji Seung Hyun di sini. Ada yang bisa dibantu?

Byung Jae: "Seorang Ibu Rumah Tangga Pulang ke Rumah Setelah 10 Tahun", aku membaca artikelmu itu. Aku ingin mewawancarai sosok dalam artikel tersebut. Boleh minta nomornya?

Bo Mi: Maafkan aku, tapi tidak bisa kuberikan. Dia tidak ingin identitasnya diketahui publik. Dia memutuskan hanya melakukan wawancara ekslusif dengan kami, maaf.


Kyung Soo menyimpulkan kalau Byung Jae tahu sesuatu tentang ibunya karena rela menyamar sebagai PD untuk mengetahui informasi tentang ibunya. Soo Ji membenarkan, ia pikir juga begitu.

Kyung Soo berdiri, ia akan menghampiri Byung Jae tapi Bo Mi manahannya, mau apa Kyung Soo? Kyung Soo akan membuatnya mengaku, bagaimanapun caranya.

Soo Ji: Kau ingin kita mengancam dan menekan dia juga?

Kyung Soo: Bukan itu maksudku, tapi...

Soo Ji: Kyung Soo-ya. Kita permainkan dia lagi, sehingga bisa menuntun kita pada ibumu.

Bo Mi: Kalian berdua, berhentilah. Kalau ibunya Kyung Soo masih hidup, kalian pikir dia akan duduk diam saat tahu tawanannya kabur? Dia pasti sudah lari ke tempatnya menyekap.

Kyung Soo: Apa maksudmu itu?

Bo Mi: Unnie juga sudah tahu, 'kan? Berapa lama lagi Unnie ingin mempermainkan Kyung Soo?

Kyung Soo: Apa maksud ucapanmu itu?

Bo Mi: Ibumu... sudah tewas.

Kyung Soo: Tidak! Bisa-bisanya kau... berkata sedingin itu? Tidak. Ibuku masih hidup.

Bo Mi: Jika kau tidak mampu menerima kenyataan, kau sendiri yang akan terluka.


Kyung Soo: Tentu. Kau mayat hidup yang bahkan tidak pernah menangis atau tersenyum, jadi pasti mudah bagimu mengatakannya. Tapi, tidak untukku. Aku tidak akan memercayainya sampai melihat dengan mata kepalaku sendiri.

Soo Ji: Kyung Soo-ya. Perkataan Bo Mi benar.

Kyung Soo: Aey, kenapa ikut berkata seperti itu?

Kyung Soo kesal dan ia pergi dari sana.


Kyung Soo di atap, ia memandangi poster pencarian Ibunya, ia tersenyum.

Kilas Balik...



Ibu Kyung Soo berulang tahun dan Kyung SOo memberinya syal sebagai hadiah. Ibu Kyung Soo senang menerimanya, ia memuji Kyung Soo memiliki selera yang bagus.

"Eomma, pakailah syal itu dan jalan-jalan sesekali. Jangan berdiam diri di rumah terus. Tahu tidak yang dikatakan orang-orang karenanya? Mereka mengira Ibu depresi."


"Idiot macam apa yang bilang begitu?" Bantah saudara Kyung Soo.

"Orang-orang bicara begitu karena kau hanya diam di rumah. Jangan hanya di rumah terus. Keluarlah dan bertemu teman-temanmu." Ayah Kyung Soo memiliki pemikiran yang sama dengan Kyung Soo.

Ibu Kyung Soo pun setuju.


Kyung Soo dan teman-teman selesai ujian. salah satu temannya mengajak ke warnet tapi yang satunya melarang soalnya Kyung Soo kan tidak bisa pergi karena ibunya.

"Dia masih terus berbaring saja?"

"Aey, bukan seperti itu."

"Aih, apanya yang salah? Kudengar dia depresi.  Hei, bukankah itu penyakit jiwa?"

Kyung Soo membantahnya, ibunya sudah baik-baik saja jadi ia setuju diajak ke warnet.


Saat akan menuju warnet Kyung Soo melihat ibunya berjalan di luar. Ibunya tampak seperti orang linglung, Kyung Soo malu jika teman-temannya bertemu ibunya maka ia membawa teman-temannya ke arah lain.

Ibu Kyung Soo melihat hal itu, beliau nampak sedih. Kyung Soo juga menyadarinya.

Kilas Balik Selesai...



Kyung Soo menangis mengingatnya,


Byung Jae sudah memeriksa latar belakang Do Han, tapi tidak banyak yang ditemukan, tapi ibunya dibunuh oleh suami barunya saat dia masih remaja. Tapi si pembunuh itu... adalah orang yang dikenal Yoon Seung Ro dan dirinya.

"Siapa?" Tanya Yoon Seung Ro.

"Lee Shin Hyuk. Anda tidak ingat? Lee Shin Hyuk, kasus mata-mata."

"Oh. Orang itu juga membunuh?"

"Ya."

"Tapi, Jang Do Han bukan anaknya Lee Shin Hyuk, tapi putranya korban pembunuhan itu?"

"Ya, benar."

"Kalau Jang Do Han anaknya Lee Shin Hyuk, baru masuk akal. Aku tidak habis pikir."


Byung Jae melaporkan satu masalah lagi. Entah siapa, ada yang mengungkit kasus 2007, ada artikelnya di internet. Yoon Seung Ro mengecek komputernya, tai tidak ada berita apapun. 

"Tepat di halaman utama mereka." Jelas Byung Jae.

"Kelihatannya seseorang mempermainkan kita. Orang lain yang mengetahuinya, kira-kira siapa?"

"Ya, saya juga memikirkannya, tapi... Saya akan memeriksanya lebih jauh dulu."


Tepat saat Byung Jae selesai menelfon, Do Han masuk. Do Han bertanya kenapa Byung Jae disana sendirian padahal semuanya makan di luar. Byung Jae langsung menutup laptopnya dan keluar.

Do han melihat disana ada CCTV yang mengarah ke tempat duduk Byung Jae tadi, ia langsung pergi ke ruang keamanan untuk meminta rekaman CCTV itu.


Do Han memeriksanya di mobil, ia meniru apa yang Byung Jae lakukan setiap selesai menelfon yaitu merekam pembicaraan.


Ia lalu menghubungi Soo Ji, ia sudah tahu alasan NByung Jae begitu menjaga ponselnya. Karena setiap kali dia bicara dengan Yoon Seung Ro, dia merekamnya, dia sudah tahu bisa dicampakkan setiap saat.

"Kita juga sudah mengonfirmasi dia Viper."

"Sekarang, saatnya menangkap dia."

"Kalau dia mau bekerja sama."

"Percakapan mereka selanjutnya, Yoon Seung Ro pasti akan mengucapkan kalimat krusial. Jika dia menyinggung soal pembunuhan, maka bukti itu sudah cukup untuk kita."

"Kau juga berhati-hatilah."


Byung Jae mendatangi toko koran. Ia mencari berita tentang Ibu Kyung Soo tapi tidak ada. Lalu ia melihat berita di TV yang dinyalakan oleh tukang koran.

"Petang ini, penculik seorang ibu rumah tangga pada 2007, mengunggah video tentang petugas polisi..."


Byung Jae kesal, siapa sih yang melakukannya?! Ia bahkan sampai merebut pinsel pejalan kaki yang sedang menonton video itu.

Dalam video itu sada suara yang terus berulang, "Polisi yang melakukannya!"


Byung Jae langsung menghubungi Yoon Seung Ro karena ia merasa sudah tidak aman. Yoon Seung Ro menenangkan, Kalau 'dia' memang punya bukti, 'dia' pasti sudah mengirimnya ke kantor polisi. Lalu, kenapa justru mengunggah video?

"Kurasa, aku tahu siapa dalangnya. Ada cara untuk mengetahuinya, jadi tenangkan dirimu dan ikuti instruksiku. Sekarang, Nam Hyeongsa. Kau harus pergi ke suatu tempat." Lanjut Yoon Seung Ro.


Soo Ji masih mengikuti Byung Jae.


Eun Joong melihat artikel, "Chae Hye Sun Membatalkan Petisi Untuk Penyelidikan Ulang Kasus Jo Yu Na". Ia terkejut, ia langsung mendatangi Joon Pyo.


Eun Joong mempertanyakan apa yang terjadi, kan ia sudah memberikan barang bukti. Tapi, kenapa Kongres Chae mengubah keputusannya?

"Aku senang kau datang, baru saja mau kutelepon. Kongres Chae ingin bertemu denganmu."


Eun Joong mengingatkan bahwa perjanjian mereka bukan itu, Kongres Chae bilang akan membantu menjatuhkan Yoon Seung Ro. Kongres Chae minta maaf karena tidak bisa menjelaskannya di awal, tapi ia tetap yakin Yoon Seung Ro tidak layak untuk menjadi Jaksa Agung.

"Lalu, kenapa Anda bilang pada media kalau tidak ada bukti?"

"Tugas seorang pelaku politik sangatlah berbeda dengan para jaksa. Jaksa bisa menentukan... seseorang bersalah ataupun tidak, namun pelaku politik yang saling mencekik satu sama lain... pada akhirnya berkompromi dan bernegosiasi."

"Kalau begitu, maksudnya Anda sudah bernegosiasi dengan Geomsajang?"


Joon Pyo menyela, "Bukti yang kau berikan pada kami tidak sekrusial yang kami bayangkan."

"Itu sebabnya, aku minta kalian mengatur media agar penyelidikan ulang dapat dilakukan. Kita memiliki saksi yang dapat melakukan lebih baik. Oh Kwang Ho Bujangnim sudah memihak kita."

"Oh Bujangnim?"

Joon Pyo: Geomsajang belum mengetahuinya.

Eun Joong: Jangan bilang kalian menyerahkan pada Geomsajang rekaman video itu karena Oh Bujang bergabung?

Joon Pyo: Geomsajang memakai trik serupa dalam pemilihan presiden yang lalu, jadi kami harus... Itu satu-satunya cara agar Kongres Chae bisa hadir dalam jajak pendapat.

Eun Joong: Apakah Kongres Chae satu-satunya yang bisa hadir? Anda bisa memercayakan hal itu pada salah satu anggota partai Anda. Anda memanfaatkan Oh Bujang agar bisa menjadi bintang dalam jajak pendapat, bukan begitu?

Joon Pyo: Geomsa! Jaga ucapanmu!

Kongres Chae: Aku mencoba yang terbaik agar Geomsajangnim tidak menjadi Jaksa Agung.

Eun Joong: Perkataan itu, pada seseorang yang Yoon Seung Roo buat kehilangan putrinya lalu menjadi buronan, apa Anda sanggup mengatakannya langsung? Anda bernegosiasi? Berusaha yang terbaik? Anda tak lebih dari orang munafik.

Setelah mengatakannya, Eun Joong pergi dengan kesal.


Soo Ji melaporkan pergerakan Byung Jae pada Do Han. Byung Jae mendadak keselatan, apa Do Han tahu sesuatu?

"Kau di mana?"

"Chungcheong-do, Gongju."

Do Han diam tak bersuara. Soo Ji memanggilnya, barulah ia bersuara. Do Han menjelaskan kalau disana tempat ayahnya berada. Soo Ji menjelaskan kalau tadi ada orang asing yang memberi Byung Jae sebuah dokumen, mungkin, Yoon Seung Ro menyuruhnya melakukan sesuatu.

"Aku akan ke sana sekarang." kata Do Han.

"Kau akan terlambat. Aku akan melakukan sesuatu untuk menghentikannya." cegah Soo Ji.


Do Han berlari menuju parkiran tapi ia ada telfon masuk dari Yoon Seung Ro.


Keluar dari ruang makan, Eun Joong menghubungi Do Han tapi telfonnya sibuk.


Soo Ji melihat Byung Jae masuk Rumah Sakit Kementerian Hukum dan HAM. Ia cuma bisa menunggu di parkiran.


Yoon Sung Ro memanggil Do Han ke rumah.

"Tapi, ada yang membuatku merasa terganggu belakangan ini. Jang Geomsa sudah membohongiku. Bukankah kau bilang ayahmu masih hidup? Aku begitu tertarik pada Jang Geomsa sehingga melakukan sedikit penyelidikan. Dan kemudian tahu itu tidak benar."

"Sejujurnya, dia meninggal saat saya masih muda. Saya yakin tidak ada salahnya, saya hanya ingin membuatnya bangga akan pencapaian saya. Saya sudah bersalah."

"Baiklah, tak masalah. Mulai sekarang, kau bisa terbuka padaku."

"Itu tidak akan terjadi lagi."

"Baiklah. Tapi, kudengar kau kehilangan ibumu akibat sebuah insiden. Kau pasti mengalami banyak kesulitan. Terlebih, insiden itu bukan kecelakaan. Melainkan kasus pembunuhan."

"Ya."

"Baiklah. Senang melihatmu tumbuh dengan baik setelah semua yang terjadi. Tapi, omong-omong, pembunuhnya seseorang yang aku kenal. Ah, kau masih muda saat itu, jadi pasti tidak tahu banyak. Lee Shin Hyuk namanya. Dia terpidana kasus mata-mata."


>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search