Sinopsis Whisper Episode 13 Part 1
Sumber Gambar dan Konten dari SBS
Sumber Gambar dan Konten dari SBS
Dong Joon berpapasan dengan Jeong Il dan Gyeong Ho di lobi. Jeong Il berkata ia baru kembali dari kuburan ayahnya. Saat ia sedang merapikan kuburan ayahnya, ia juga bisa lihat kuburan CEO Choi.
"Ayahku dan CEO Choi akan saling berhadapan segera." Tutup Jeong Il.
Dong Joon mengangguk, ia mengerti, Jeong Il marah karena kehilangan ayahnya. Jadi ia ingin tahu, kemana rasa bersalah Jeong Il pergi setelah membunuh Reporter Kim.
"Itu ada di dalam diriku. Bukan hal yang perlu dibanggakan." Jawab Jeong Il.
"Beban rasa bersalahmu pasti berat. Aku akan mengeluarkannya darimu."
Jeong Il melihat Soo Yeon berjalan terburu-buru keluar bersama Pengacara Hwang. Dong Joon yang menembak lengan kiri CEO Choi, sementara dirinya akan membidik jantungnya. Ia yakin Dong Joon tahu, tak ada satu baris pun di media tentang kasus Sekretaris Song Tae Gon.
Setelah mengatakannya, Jeong Il meninggalkan Dong Joon.
Soo Yeon menemui Tae Gon, sebelumnya ia berkata pada Pengacara Hwang untuk menutupi kerusakan pada Taebaek dengan uang 12,4 juta dolar yang ia siapkan. Ia mengatakan itu tepat di depan Tae Gon.
Soo Yeon memperingati Tae Gon, jangan menjawab pertanyaan selain Nama, pekerjaan dan alamat. Tae Gon membuat penawaran, apa jika ia bungkam mengenai fakta CEO Choi membunuh Ketua Kang, Soo Yeon bersedia akan mengatasi kasus penggelapan dana yang dilakukan olehnya?
Soo Yeon memastikan hal itu mengingat Tae Gon sudah setia pada Taebaek selama 7 tahun terakhir ini. Ia juga takkan berencana menuntut Tae Gon.
"Jika kau bisa membantuku, tolong rahasiakan ini dari putriku, Yoo Jin."
"Kami yang akan menangani awak media. Kami akan menghentikan pencetakan artikel tentang kasusmu ini." Pengacara Hwang menjawabnya.
Pengacara Hwang memberitahu Soo Yeon bahwa setengah dari dana penggelapan Tae Gon dikirm ke rekening Yoo Jin. Soo Yeon menanggapi, Yoo Jin pasti senang memiliki ayah yang baik.
"Saldo biaya jasa hukum, 12,4M won. Aku akan menganggapnya sebagai uang pesangonmu... yang kau ambil tanpa memberitahu kami. Habiskan saja uang yang kau ambil itu sesukamu." Bisik Soo Yeon pada Tae Gon.
Sebelum kembali, Soo Yeon menghampiri meja Young Joo. Young Joo akan memanggil Soo Yeon sebagai saksi nanti setelah selesai menginterogasi Tae Gon, jadi sampai jumpa saat itu saja.
"Sekretaris Song Tae Gon. Aku akan membawanya ke pihakku. Kami juga akan menanggapi panggilan pengadilan darimu. Kau bisa membuktikan dia bersalah jika dia bersalah. Tapi jika kau kekurangan bukti, bukankah ini jadinya investigasi yang berlebihan?" Gertak Soo Yeon.
Lalu ponsel Young Joo di meja berdering, dari Pengawas senior. Soo Yeon menyuruh Young Joo lekas menjawabnya tapi Young Joo malah menolaknya.
"Rupanya sulit membuat orang yang tak taat hukum masuk ke jurang hukum." Ujar Young Joo.
"Terserah kau saja. Di Taebaek, ada lebih dari 800 pengacara.B isakah kau... melawan mereka sendirian?"
"Aigoo, aku jadi takut begini." tanggap Yung Joo sambil lalu.
Soo Yeon mengumpulkan para pengacara terbaik di Taebaek untuk mengatasi masalah penggelapan dana Tae Gon. Ia memimpin mereka dan membagi tugas-tigas pada semuanya. Salah satu dari mereka ragu, soalnya jumlah dana penggelapan ini terlalu besar jadi tidak mudah untuk ditutupi.
"Apakah mudah bagi mantan hakim yang memiliki riwayat penyerangan seksual digaji dua miliar won?" Soo Yeon balik bertanya dan pengacara itu pun diam.
Soo Yeon menegaskan, jika mereka kalah maka pekerjaan mereka akan bermasalah. Karena itu, mereka akan menyelesaikannya dalam perusahaan. Selanjutnya Soo Yeon menjelaskan informasi pribadi tentang para senior dan juniornya Tae Gon dari Institut Pelatihan Hukum.
Young Joo makan bersama Dong Joon. Ia membahas soal media, kalau artis saja yang putus setelah beberapa bulan masih banyak artikel yang membahasnya. Tapi sekarang, tidak ada satu artikel pun mengenai penggelapan dana lebih dari 10M won.
"Taebaek memang ahli memomulerkan sebuah kasus atau meredakan kasus. Mereka akan mencoba mengakhiri kasus ini sebagai masalah internal."
"Aku berhasil tetap bertahan diri dari perintah pengawas. Besok, pengawas yang lebih berpengaruh akan berusaha menekanku lagi. Kalau saja rakyat tertarik dengan kasus ini, pengawas-pengawas itu pasti akan membiarkanku.
Dong Joon bercerita, saat ia mulai bekerja sebagai hakim, ia pernah menangani kasus perceraian selebriti. Para reporter memadati ruang sidang saat itu.
Young Joo menghubungkannya dengan kasus Tae Gon, Tae Gon mengirim uang ke luar negeri lewat organisasi perjudian yang terjadi di negara-negara lain. Klien dari organisasi perjudian itu biasanya selebriti dan para atlet yang tidak boleh terungkap media kalau mereka terlibat dalam perjudian.
"Jika kita menyelidiki organisasi itu, kita pasti bisa tahu siapa saja selebriti dan atlet yang berjudi di luar negeri." Sahut Dong Joon.
"Karena Song Tae Gon akan tertangkap sekaligus bersama para selebriti dan atlet, awak media juga pasti akan meliput kasus Song Tae Gon." Imbuh Young Joo.
Dan mereka akhirnya bisa tersenyum.
Young Joo bersama tim-nya langsung menyerbu lokasi perjudian ilegal itu dan membawa siapapun yang ada di sana.
Berita penangkapan itu langsung tercium media. Apalagi ada artis terkenal dan atlet baseball yang terlibat perjudian ilegal itu. Selain itu Kepolisian juga akan menyelidiki seorang kepala
sekretaris firma hukum terbesar, Sekretaris Song. Serta beberapa politisi.
Soo Yeon langsung menemui Tae Gon. Tae Gon melihat beritanya di surat kabar, wajahnya terpampang jelas, ia yakin puterinya udah melihatnya makanya tak mau mengangkat telfonnya.
"Karena ada seorang artis terkenal terlibat dalam skandal tersebut, makanya aku tak bisa mencegah awak media. Pengacara Lee Dong Joon dan Shin Young Joo-ssi sudah selangkah lebih maju dari kita." ALasan Soo Yeon.
Soo Yeon menyodorkan berkas penunjukan pengacara yang perlu di tandatangani Tae Gon. Hukuman mustahil untuk dihindari tapi ia akan berusaha mengurangi masa tahanan Tae Gon. Tae Gon mulai sekarang harus membuat pernyataan melalui Pengacara Hwang Bo Yun.
Sebelum Tae Gon menandatanganinya, Dong Joon datang bersama Young Joo. Dong Joon juga mengajukan berkas penunjukan pengacara. Young Joo menjelaskan, Tae Gon memang tidak dapat menghindari tuduhan penggelapan dana. Tapi ia sarankan, Tae Gon harus menghindari tuduhan pembunuhan.
"Aku yang akan menjadi kuasa hukumnya Sekretaris Song." Bentak Soo Yeon.
Dong Joon maklum, Soo Yeon harus bersikeras menjadi kuasa hukumnya karena Tae Gon lah satu-satunya saksi mata yang melihat kematian Ketua Kang Yoo Taek. Tae Gon mulai ragu mendengar kata-kata Dong Joon.
Soo Yeon meyakinkan Tae Gon, banyak ratusan pengacara di Taebaek, akan ia pastikan Tae Gon akan dikenakan hukuman ringan atas penggelapan dana.
Young Joo mengakui kehebatan Taebaek akan hal itu. Tapi dengan kekuasaan seperti itu, Taebaek juga bisa jadi akan membuat Tae Gon menjadi pembunuh. Toh Tae Gon sendiri telah melihatnya bagaimana ayahnya meninggal. Kali ini, mungkin saja giliran Tae Gon.
"Pertahanan terkuat pastilah selalu kebenaran. Kau menyaksikan CEO Choi membunuhnya, dan kau terpaksa kabur karena kau telah dijebak. Bukankah itu kebenarannya?" Tanya Dong Joon.
Tae Gon berpikir, ia teringat kata-kata CEO Choi tempo hari. Pembunuhan itu merupakan pembunuhan impulsif dan tidak disengaja. CEO Choi akan membuat motif pembunuhan yang aman buat Tae Gon jadi Tae Gon akan dibebaskan 10 tahun lagi.
"Berapa harga 10 tahun hidupmu?" Tanya CEO Choi.
Tae Gon berkata pada Dong Joon kalau ia tidak membunuh siaapun tapi tatapannya menuju Soo Yeon. Soo Yeon geram mendengarnya.
Tae Gon menggenggam tangan Dong Joon, asalkan ia mengungkap soal pembunuhan yang dilakukan CEO Choi, Dong Joon akan membantunya kan? ia akan dibebaskan kan?
"Tentu saja." Jawab Dong Joon yakin, ia lalu mengeluarkan bolpoin dan Tae Gon menggunakannya untuk menandatangani berkas yang ia bawa.
Dong Joon menang, ia memberitahu Soo Yeon kalau ia akan pulang telat malam ini karena harus mendengar banyak hal mengani kematian Ketua Kang dari Tae Gon.
"Kau makan duluan saja nanti." Tutup Dong Joon.
Muka Soo Yeon bersungut-sungut apalagi saat Dong Joon mengkodenya untuk segera keluar.
Dong Joon pulang ke rumah dan di rumah sudah ada ayahnya bersama CEO Choi. Tuan Lee bilang pada CEO Choi bahwa Direktorat Jenderal Pajak, Asuransi Kesehatan Nasional, dan Kementerian Kesehatan datang bersamaan untuk melakukan audit pada RS Hangkang.
"Jika Anda terus begini, Rumah Sakit Hangang akan runtuh." Lanjut Tuan Lee.
"Sebagai orang tua, Anda harus menebus apa kesalahan anakmu." Jawab CEO Lee.
Selanjutnya Dong Joon bicara berdua dengan ayahnya. Tuan Lee mengaku ia sudah jarang masuk ke ruang operasi kali ini, ia bingung apa ia harus menyatakan kematian pasien atau jika ia membiarkan mereka hidup meskipun mereka mengalami kelumpuhan otak. Sulit sekali mengambil keputusan di ruang operasi. Tapi Dong Joon mendorongnya dan memaksanya mengambil keputusan.
"Dong Joon-ah. Jika Rumah Sakit Hangang dalam bahaya, aku akan menelantarkanmu."
"Ayah sudah lupa. Ayah dulu sudah pernah menelantarkanku."
"Dong Joon-ah!"
"Kenapa Ibu mencintai seseorang seperti Ayah? Aku pernah menanyai seperti itu pada Ibu. Ibu bilang Ayah itu dokter baik. Waktu itu, ada malapraktik medis sebelum Ayah menikah dengan Ibu, namun Ayah menikahi putri direktur RS agar bisa kasus malapraktik itu tak terungkap. Ayah menghindari tuntutan malapraktik melalui pernikahan itu, tapi bagaimana sekarang hidup yang dijalani dokter lain yang menerima hukuman saat itu?"
"Mereka semua bekerja untukku sekarang. Dengarkanlah ayahmu ini, Dong Joon-ah. Dunia ini..."
"Jejak Ayah di dunia ini... aku takkan mengikutinya. Dan kini, anak tunggal Ayah... hanyalah Dong Min."
Young Joo ingin mengajukan surat panggilan untuk CEO Choi dari Firma Hukum Taebaek, ia juga melampirkan sebuah pernyataan tertulis dari Song Tae Gon. Atasan Young Joo malah membanting berkas itu, ia tersenyum saat Young Joo mengatakan tuntutan yang dikenakan untuk CEO Choi adalah tuntutan pembunuhan Ketua Kang Yoo Taek.
Gyeong Ho tidak mengerti dengan keberanian Young Joo yang kelewat batas itu, bagaimana bisa seorang Letnan memanggil CEO dari Firma Hukum terkenal seperti CEO Choi. Jeong Il menjelaskan, Young Joo itu tidak pernah punya kekuasaan, jadi dia tidak tahu bagaimana cara kerja kekuasaan.
"Sementara Shin Young Joo-ssi melaporkannya ke pengawas seniornya, CEO Choi pasti sudah bertemu dengan komisaris polisi (Kompol). Dan dia pasti minta bantuannya untuk meniadakan kesaksian dari Song Tae Gon dan menutupi keseluruhan insiden kasus itu." Tebak Jeong Il.
Dan itu benar sekali, memang saat ini CEO Choi sedang bertemu dengan Komosaris Polisi.
Jeong Il melanjutkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit Bogook Industries. Berkat Dong Joon dan Young Joo, CEO Choi sekarang mencari tempat perlindungan.
"Dan inilah saatnya kita langsung menembak CEO Choi."
Dong Joon akan keruangan CEO Choi dan ia berpapasan dengan Komosaris Polisi yang barusan keluar.
Young Joo memberitahu Tae Gon kalau atasannya menolak permintaannya memanggil CEO Choi. Orang-orang yang berkuasa menekannya dan komisaris polisi menyerangnya.
"Kau akan dikenai tuduhan penggelapan dana dan pembunuhan." Lanjut Young Joo.
Kemudian Young Joo meminta Tae Gon untuk bekerja sama dalam investigasi ini. Tae Gon kesal, ia kan sudah memberitahu semuanya, bagaimana CEO Choi membunuh Ketua Kang. Apa lagi yang mau Young Joo dengar?
"Kau harusnya lebih mendukung. CEO Choi perlu mati agar kau bisa hidup, Song Tae Gon-ssi. Bukankah begitu?"
Dong Joon makan bersama Komisaris Polisi, ia yakin CEO Choi memberikan Komisaris Polisi kesepakatan yang menjanjikan. Namun, bagaimana jika semua orang tahu tentang masa lalu Komisaris Polisi?
Komisaris Polisi hanya tersenyum. Dong Joon mendapat telfon dari Young Joo, ia mengangkatnya dan menghidupkan speakernya. Ternyata yang bicara adalah Tae Gon.
"Pak Kompol, ini saya Song Tae Gon. Anda ingat bagaimana saya menutupi kasus istri Anda menyetir dalam keadaan mabuk?"
Komisaris Polisi nampak terkejut. Tae Gon melanjutkan, ia juga tahu apartemen yang pernah Komisaris Polisi kunjungi bersama wanita simpanannya. "Anda mau saya memberi kesaksian berapa tagihan bulanan apartemen Anda? Pak Kompol, janganlah mau diperalat CEO Choi. Kita sebaiknya bekerja sama saja. Setujuilah pengajuan surat panggilan CEO Choi itu!"
Komisaris Polisi pun tak punya pilihan lain. Soo Yeon membawa surat panggilan itu pada ayahnya.
"Kita harus membuat Shin Young Joo lepas tangan dari kasus ini, Ayah."
Soo Yeon menemui jaksa Penuntut umum agar mau menangani kasus ayahnya. Ia pasti akan memberikan imbalan yang setimpal.
Tae Gon menelfonnya tepat saat itu, mengancam akan membeberkan soal kasus korupsinya waktu itu yang ia tutupi. Jaksa Penuntut Umum pun memihak Tae Gon.
CEO Choi menemui pemilik perusahaan media komunikasi, meminta agar artikel tentangnya tidak diterbitkan atau diliput. Tae Gon menelfon, mengancam akan membeberkan bahwa Bapak itu tidak membayar Pajak Perusahaan.
"Kalau Anda sudah membayar semua pajak nanti, Anda pasti sulit menggaji karyawanmu."
Berita mengenai CEO Choi langsung disiarkan. Polisi mengungkapkan kesaksian Tae Gon bahwa CEO Choi membunuh Ketua Kang menggunakan vas seladon.
Soo Yeon langsung menemui ayahnya. CEO Choi berkata kalau ia sedang bersama Menteri Kehakiman saat Ketua Kang dibunuh. Soo Yeon menangguk percaya. CEO Choi langsung menghubungi Menteri Kehakiman.
Sayangnya Menteri Kehakiman saat ini sedang makan bersama Jeong Il. Panggilan CEO Choi masuk tapi ia mengabaikannya.
Jeong Il dan Soo Yeon berpapasan. Soo Yeon melewatinya begitu saja tapi Jeong Il bersuara, mengingatkan kalau CEO Choi akan dipanggil tiga hari lagi tapi CEO Choi pasti bisa menunda beberapa
Soo Yeon berbalik menatap Jeong Il, semua hal takkan berubah sesuai keinginan Jeong Il. Ayahnya sekarang sedang menghubungi orang yang bersamanya pada hari insiden itu.
"Ayahmu tidak akan bisa menghubunginya. Karena aku sudah bertemu dengan Menteri Kehakiman. CEO Choi... tidak akan bertahan lama hidup di penjara."
Jeong Il mendekat, ia berbisik pada Soo Yeon, "Terlahir sebagai anak seorang budak miskin, dia hidup sebagai budak Industri Bogook sepanjang hidupnya. Itulah kalimat pertama yang akan kuucapkan pada hari pemakaman ayahmu. Dan kalimat itu juga akan terukir di batu nisannya."
"Oppa!"
"Tak ada lagi orang yang akan bisa membuktikan alibi CEO pada hari insiden itu."
Soo Yeon pergi ke hotel temat ia biasa menghabiskan waktu bersama Jeong Il. Ia membuka almari yang didalamnya terjajar rapi kemeja Jeong Il.
Kilas Balik...
Setelah kejadian itu, Soo Yeon memberi Jeong Il baju baru. Jeong Il melihat lengan bajunya yang ternyata ada darah Reporter Kim. Ia cepat-cepat berganti baju kemudian.
Soo yeon mengajaknya ke AS saja, ia yang akan membelikan tiketnya. Jeong Il menolaknya, ia menyuruh Soo Yeon menikah saja, jika mereka melarikan diri, CEO Choi pasti akan mengetahui kalau ia pembunuhnya Reporter Kim Sung Sik, maka Polisi akan mengejarnya.
"Soo Yeon-ah. Kau nanti terluka juga."
Soo Yeon berkaca-kaca mendengar Jeong Il menyuruhnya untuk menikah dengan Dong Joon. Jeong Il memohon agar Soo Yeon bertahan, setahun saja.. ah tidak 6 bulan saja. Soo Yeon menggeleng tapi Jeong Il memaksa.
"Setelah persidangan usai dan Shin Chang Ho telah ditetapkan sebagai pembunuh Reporter Kim, Soo Yeon-ah... saat itulah kita pergi bersama." Jeong Il memeluk Soo Yeon, "Saat itulah, kita berangkat ke AS dan akan tinggal bersama di apartemen yang biasa kita tempati."
Kilas Balik selesai...
Soo Yeon mengambil satu baju Jeong Il, lalu ia melukai jarinya dan menempelkan darahnya di ujung lengan baju itu.
Soo Yeon lalu mengirim foto baju itu pada Jeong Il. Ia menambahi kata-kata kalau Jeong Il tidak mengambil kemeja itu, ayahnya akan membawanya ke pengadilan.
Soo Yeon awalnya mau membakar baju itu tapi ia putuskan untuk menyimpannya. Jeong Il membuka map yang berisi foto baju itu. Soo Yeon yakin Young Joo akan sangat senang sekali melihat itu.
Jeong Il tenang setelah memperhatikan foto itu, "Kalau aku potong rambut pun, kau pasti tidak menyadarinya. Kau memang belum berubah, ya. Soo Yeon-ah. Aku sudah ganti toko jahit langgananku dua bulan yang lalu. Kemeja ini... kemeja baru. Walau begitu, kuhargai usahamu ini. Kau harusnya lebih teliti."
Soo Yeon menangis, jika hari itu mereka berangkat ke AS hari, bagaimana hidup mereka sekarang? Ia mungkin bisa bangun pagi dan melihat wajah Jeong Il di bawah sinar matahari, dan mungkin mereka bisa punya anak.
"Aku selalu memikirkan itu dari waktu ke waktu. Apa yang kau lakukan terhadap Kim Sung Sik pada hari itu. Apa demi diriku... atau demi dirimu?"
"Itu demi diri kita. Reporter Kim tak sengaja menguping pembicaraanku bersama Baek Sang Goo. Dia juga melihat wajahku. Karena itulah aku menusuknya pakai alat pancing."
"Pasti ini juga sulit bagimu. Padahal kau sangat berbelasungkawa pada Shin Chang Ho. Meskipun Shin Young Joo tetap saja masih ingin membalas dendamnya padamu."
"Ayahnya ingin menghentikan putrinya... agar tidak dijadikan pembunuh. Itu sebabnya dia memberikan kesaksian palsu yang mengatakan dia membunuh Reporter Kim. Aku berterimakasih padanya. Memang begitulah semua para orang tua."
Jeong Il berdiri, ia sudah berhasil lolos dari perangkap. Tapi CEO Choi sekarang terjebak dalam perangkap. Semuanya kini telah berakhir. Jeong Il bersiap pergi, saat itulah Soo Yeon mengucapkan terimakasih karena telah membuat mereka mulai dari awal lagi.
Soo Yeon lalu memutar rekaman Jeong Il saat mengatakan pengakuannya tadi. Soo Yeon sengaja menjebak Jeong Il dengan memasang kamera CCTV. Jeong Il terkejut bukan main, sementara Soo Yeon malah santai menghapus air mata buayanya.
Soo Yeon menjelaskan, video itu saat ini sedang dipancarkan ke jaringan lain, bukan ke Taebaek pastinya. Ia akan menyimpannya di tempat yang hanya iatahu.
"Choi Soo Yeon, KAU..."
"Kau sendiri yang bilang begini: Tiada seorangpun yang bisa membuktikan alibi ayahku saat Yoo Taek Ahjussi dibunuh. Sekarang, kau bisa menjadi alibinya. Kau bisa menyatakan kalau kau bersama ayahku pada hari kejadian."
Katakanlah kalau hari itu, kau sedang rapat sama ayahku soal pendirian cabang di AS. Oh, ya. Katakanlah juga, kau hari itu, makan bersama ayahku dan aku. Saat Yoo Taek Ahjussi meninggal dunia, Ayahku sedang bersamamu, anaknya Yoo Taek Ahjussi.
Soo Yeon memerintah Jeong Il untuk mengosongkan jadwalnya pada hari ayahnya nanti pergi ke kantor polisi. Jeong Il bisa bersaksi sebagai saksi. Maka ia akan membiarkan video itu sebagai kenangannya saja.
"Kita ini sudah menjalin hubungan selama empat tahun. Kupikir video itu bisa jadi kenangan kita." Tutup Soo Yeon lalu meninggalkan Jeong Il.
>
EmoticonEmoticon