-->

Sinopsis Defendant Episode 18 Part 1

- Maret 24, 2017
>
Sumber Gambar dan Konten dari SBS

Sinopsis Defendant Episode 18 Part 1


Berita soal penangkapan Cha Seon Ho dari Chamyung Grup tersebar di media.

"Sebelum mendapat larangan melakukan perjalanan ke luar negeri, ternyata ia mencoba kabur dengan keluarganya. Dia ditahan oleh Jaksa Park Jung Woo dari Kantor Kejaksaan Pusat Seoul yang menerima informasi soal rencana kaburnya Ketua Cha."



Min Ho berpikir keras selama perjalanannya ini. alam perjalanan ini bahwa menjadi seorang jaksa sama sekali tidak ada artinya. Jung Woo bilang dirinya sudah membunuh istrinya. Tapi Jung Woo tidak mau balas membunuhnya?


"Setiap melihatmu, aku sih rasanya ingin sekali membunuhmu. Sekarang pun, aku sudah berpikir puluhan kali untuk melakukannya, tapi kau tahu kenapa aku tidak benar-benar melakukannya?"

Min Ho menggeleng. Jung Woo melanjutkan, karena Ji Soo pasti tidak mau ia melakukannya. Ji Soo mungkin saja adalah korban Min Ho, tapi Ji Soo tidak akan mau melihatnya membunuh Min Ho. Tahu kenapa? karena itulah ia menjadi seorang jaksa.

"Wah, itu benar-benar respon yang luar biasa. Jadi karena itu kau menjebak istriku, untuk mengetahui identitasku yang sebenarnya?"

"Aku tidak akan mengatakan aku menjebaknya. Aku hanya tidak ingin anakmu merasa terluka. Dia pasti akan sangat sakit hati jika tahu ayahnya adalah seorang pembunuh."

Min Ho mulai tersulut emosinya, ia mencengkeram kerah Jung Woo marah. Jung Woo menghadapinya dengan tenang, mengatakan kalay semuanya akan menunjukkan titik terang dan Min Ho tidak akan memerlukan kacamata itu serta model rambut itu lagi.

"Cha Min Ho." Tegas Jung Woo dan Min Ho melepaskan cengkramannya.


Di depan kantor kejaksaan para reporter sudah ramai berkerumun. Jung Woo membuka pintu mobil setelah sebelumnya bertanya kesiapan Min Ho. Min Ho diberondong pertanyaan oleh para reporter, diantaranya adalah:

"Apa Anda benar-benar memerintahkan seseorang untuk membunuh Lee Seong Kyu?"

"Hentikan pertanyaan bodoh itu dan menyingkirlah dari sini." Jawab Min Ho dan itu membuat semua reporter tercengang.


Jung Woo lalu menyuruh tim-nya untuk membawa Min Ho ke dalam. Reporter pun beralih menanyainya, 

"Siapakah tersangka yang sudah membuat pengakuan itu?"

"Apa hubungan tersangka ini dengan Ketua Cha?"

"Bukankah Lee Seong Kyu adalah tersangka kasus pembunuhan di Wolhadong?"

"Kenyataannya.. akan segera terungkap." Jawab Jung Woo mantap.


Pengacara Min Ho baru datang setelah ia dimasukkan ruang interogasi dan sipengacara minta maaf karena datang terlambat.

"Apa kau kira aku sudah berakhir sekarang?" Sindir Min Ho.

"Apa? Tidak. Sama sekali tidak."

"Kapan aku bisa keluar?"

"Anu... itu.."


Pembicaraan mereka terhenti dengan masuknya Jung Woo. Jung Woo menebak pasti Min Ho merasa gugup. Min Ho mengelaknya dengan santai. Pengacara mengambil alih, tidakkah tuduhan Jung Woo itu terlalu keji? Bagaimana mungkin Ketua Chamyung Group dituduh melakukan pembunuhan dan diinvestigasi karenanya?

"Dia adalah imej dari Chamyung Grup. Mohon pertimbangannya." Lanjut Pengacara.

Jung Woo menyidorkan dokumen "pemeriksaan kembali kasus bunuh diri Cha Min Ho". Ia meminta reporter untuk memeriksa dan membacanya halaman demi halaman. Setelah Pengacara selesai nanti akan tahu, mau memutuskan untuk lari dari kasus itu atau tidak. Lalu Jung Woo meninggalkan mereka.


Min Ho teringat bagaimana rekasi Yeon Hee saat ia ditangkap di bandara. Ia lalu memerintahkan Pengacara untuk mencaritahu keberadaan Yeon Hee dan Eun Soo juga.


Jung Woo masuk ke ruangan lain dan ternyata Yeon Hee sudah ada disana. Jung Woo duduk di depan Yeon Hee, ia mengucakan terimakasih karena Yeon Hee sudah menghubunginya.

Sebelum mereka berangkat ke Bandara, Yeon Hee menghubungi Jung Woo tanpa sepengetahuan Min Ho.

Jung Woo tahu pasti tidak mudah bagi Yeon Hee memberitahunya bahwa dia adalah Cha Min Ho, tapi kenapa Yeon Hee berubah pikiran?

"Apa yang kau katakan terus terngiang-ngiang di telingaku. "Bagaimana anakmu akan mengingat ayahnya?" Bagi Eun Soo, Min Ho adalah... seorang ayah yang luar biasa. Dia akan hidup dengan kenangan itu. Aku tidak akan sanggup... memberitahu tentang siapa sebenarnya ayahnya itu."


Min Ho menggerutu karena Deputi Jaksa tidak muncul disaat seperti ini padahal sudah banyak makan uanganya. Pengacara sudah bersumpah akan setia kepada Min Ho tapi para jaksa itu hanya akan setia pada orang yang membayar mereka, begitulah dunia ini bekerja.

"Jaksa Kang Jun Hyuk. Bawa dia." Perintah Min Ho.


Sementara itu diruangannya, Jun Hyuk mendengarkan kembali rekaman di pena itu. Ia sudah membulatkan tekad dengan menggenggam pena itu erat-erat.


Saat ia akan keluar, pengacara Min Ho masuk memberitahukan kalau Min Ho ingin menemuinya.


Min Ho berjanji akan memberikan apapun yang Jun Hyuk inginkan jika Jun Hyuk membebaskannya.

"Apa sih yang tidak bisa kau lakukan tanpa 'orang dalam', Jaksa Kang? Kau harusnya menggenggam baik-baik kesempatan yang kau punya. Aku yang akan jadi 'orang dalam'-mu. Kau mengerti tidak?"

"Sepertinya kaulah di sini yang tidak mengerti."

"Apa?"

"Kau sudah mencari-cari Deputi Jaksa Jung Han Sub. Kau tahu ke mana dia sekarang?"

"Apa?"


Deputi Jaksa ditangkap oleh Juniornya sendiri dan tentu saja ia melawan apalagi saat Jung Woo datang.

"Park Jung Woo. Kau 'kan otak di balik semua ini."

"Sudah kubilang, aku akan menyelidiki ulang kasus kematiannya Seong Kyu. Petugas jaga malam sudah membuat kesaksian tentang bagaimana kau membuatnya meninggalkan  pos jaga pada malam Seong Kyu dibunuh."

"Apa katamu?"

"Kau sudah bekerjasama dan menutupi kejadian ini makanya hal seperti itu bisa terjadi di kantor kejaksaan. Kami akan segera tahu apa hubunganmu dengan Chamyung."

"Park Jung Woo, dasar bodoh."

Dan penangkapan tetap dilaksanakan.


Jung Woo kembali ke ruangannya dan ternyata Jun Hyuk sudah menunggunya di depan. Jung Woo lalu mengajaknya masuk.

Jung Woo berterimakasih atas semua file yang Jun Hyuk berikan padanya. Deputi Jaksa akan menerima hukumannya dan kalau bukan karena bantuan Jun Hyuk, mereka tidak akan pernah tahu itu.

"Kenapa kau tidak menyeretku juga? Cha Min Ho. Deputi Jaksa Jung. Kau menangkap mereka semua yang berhubungan dengan kejadian ini. Kenapa kau tidak menangkapku?"

"Karena.. aku mengenalmu."


Jun Hyuk lalu memberikan boneka nemi yang selama ini ia sembunyikan. Jung Woo tidak mengerti apa maksudnya. Jun Hyuk mengakui bahwa malam itu ia ke rumah Jung Woo  untuk memberikan kado ulang tahun Ha Yeon. Suara bel yang Jung Woo dengar.. itu adalah dirinya.

"Apa yang kau bicarakan?"

"Saat aku dengar berita pembunuhan dan mereka bilang kau adalah pelakunya, aku benar-benar tidak bisa percaya. Tapi saat penyelidikan, aku merasa sangat takut kalau orang lain akan tahu aku berada di sekitar TKP saat itu. Saat aku menghapus rekaman CCTV-nya dengan tanganku sendiri, aku tidak bisa melepaskan diri lagi dari semua ini. Memang benar bahwa aku menginginkan.. posisi di Kantor PBB yang tadinya akan kau isi. Aku tahu ini salah, tapi aku lalu berpikir.. ingin menutupi semua ini. Saat Ha Yeon menelepon, aku tadinya ingin menyembunyikan itu."

"Hei, Kang Jun Hyuk."

"Aku baru saja sadar, kau seharusnya bisa menemukan Ha Yeon lebih cepat. Maafkan aku, Jung Woo."

Jun Hyuk juga memberikan pena itu, ia bahkan bersedia menjadi saksi kalau itu yang Jung Woo inginkan. Jung Woo mengingatkan, Jun Hyuk bisa kehilangan pekerjaannya kalau memberikan kesaksian di pengadilan.

"Itulah yang harusnya kudapatkan. Aku sudah lupa alasan apa yang membuatku ingin menjadi seorang jaksa."

Jun Hyuk pergi sambil meneteskan airmata.


Jung Woo tidak sengaca memutar rekaman di boneka nemo. Ada suara Ji Soo dan Jun Hyuk.

"Ha Yeon, Paman Jun Hyuk ke sini untuk membawakanmu hadiah."

"Ha Yeon. Ini Paman Jun Hyuk. Sekarang sudah jam 1 malam. Maaf karena ulang tahunmu sudah berakhir satu jam lalu."

Jung Woo terus memutar bagian Ji Soo. Ia menangis sedih, dan ia berterimakasih pada Jun Hyuk karena sudah membiarkannya mendengarkan suara Ji Soo lagi.


Jung Woo kembali menginterogasi Min Ho, tapi kali ini tanpa tenaga.

"Kau mengakui.. tuduhan atas.. pembunuhan Yoon Ji Soo?"

"Yoon Ji Soo? Siapa dia? Aku tidak ingat namanya. Kau sudah pernah kehilangan ingatanmu sebelumnya. Kau pasti tahu bagaimana rasanya."

"Tuan Cha Min Ho."

"Lagi-lagi kau memanggilku seperti itu."

"Aku akan menanyaimu sekali lagi. Apa kau mengakui tuduhan.. pembunuhan terhadap Yoon Ji Soo yang diarahkan padamu?"

"Aku ingat nama itu. Dia adalah.. istrimu yang sudah mati. Sudah diputuskan bahwa Lee Seong Kyu-lah pembunuh yang sebenarnya. Sejauh yang kutahu, itulah kesaksian yang kau katakan di persidangan."


Jung Woo lalu mengeluarkan pena pemberian Jun Hyuk dan memutar rekamannya, bagian Min Ho yang mengatakan kalau ia menikam Ji Soo dengan pisau. Min Ho bergerak cepat untuk merebut rekaman itu tapi Jung Woo lebih sigap untuk mengamankannya.

"Jun Hyuk memberikan ini padaku."

"Kang Jun Hyuk, br***** kau. Apa dia kira dia bisa melarikan diri dari semua ini?"

"Apa kau mulai ingat sekarang?"

Pengacara meminta waktu istirahat dan Jung Woo memberinya 10 menit, lalu Jung Woo keluar meninggalkan mereka.


Pengacara menjelaskan, ada 3 kasus pembunuhan dan 2 kasus lain jadi Min Ho bisa saja dijatuhi hukuman mati dengan semua tuduhan ini.

"Hukuman mati?" Ulang Min Ho.

"Kim Seok sudah mengaku, dan dia punya sesuatu untuk membuktikannya."

"Makanya aku menyuruhmu mencari jalan agar aku bisa keluar dari sini."

"Tidak ada jalan untuk keluar dari sini." Gumam Pengacara.

pengacara pun terpaksa menyuruh Min Ho untuk mengakui kesalahannya dan meminta keringanan hukuman. Min Ho sontak berdiri marah.

Di ruang sebelah ada Detektif Ko, Kepala Jaksa dan Jung Woo yang mengawasi. Mereka semua sudah menduga kalau Min Ho tidak mungkin mengakui semua perbuatannya dengan mudah.


Jung Woo memberi pernyataan pada media.

"Dengan pengakuan dari Kim Seok, dan barang bukti yang cukup, kami akhirnya menemukan fakta bahwa Cha Seon Ho adalah tersangka dari pembunuhan Wolha-dong di mana korban Yoon Ji Soo terbunuh. Kejaksaan akan segera mendakwa tersangka, Cha Seon Ho atas dua kasus  memerintahkan pembunuhan dan tiga kasus pembunuhan yang dia lakukan sendiri."

"Apakah Ketua Cha sudah mengakui semuanya?"

"Dia membantah semua tuduhan."

"Dua korban yang terbunuh adalah Yoon Ji Soo dan Jennifer Lee. Lantas siapa korban ketiganya?"

"Cha Seon Ho."

"Anda baru saja bilang kalau Cha Seon Ho akan didakwa. Apakah Anda tidak salah menyebutkan nama?"

"Korban ketiga adalah Cha Seon Ho."

"Lantas siapa tersangka yang sedang ditahan sekarang?"

"Dia adalah Cha Min Ho.. dialah yang melakukan semua kejahatan ini."


Nyonya Myung menoton berita itu dan beliau kelihatan shock. Yeon Hee lalu masuk ruang perawatan dan langsung mematikan TV. Nyonya Myung menanyakan maksud berita itu. Yeon Hee mengatakan kalau berita itu salah.

Yeon Hee lalu menggenggam tangan Nyonya Myung, "Ibu baru saja bermimpi. Seon Ho dan Min Ho sedang melakukan perjalanan bisnis."

"Apa kau yakin?"

"Ya, tentu saja."


Dalam batinnya, Yeon Hee minta maaf pada Nyonya Myung karena ia tidak punya pilihan. semua ini demi Eun Soo.


Min Ho mulai merasa gugup. Pengacara masuk kemudian mengabarkan kalau Min Ho akan segera dipindahkan ke pusat penahanan secepatnya. Min Ho menanyakan kembali, apa sungguh tidak ada jalan keluar lain?

"Sudah kubilang sejak kemarin. Kau sebaiknya mengaku dan mohon keringanan hukuman saja."

"Apa bedanya? Aku harus mnemukan cara untuk keluar dari sini."

Pengacara menyarankan Min Ho untuk pura-pura gila. Min Ho awalnya marah mendengar ide gila itu. Kemudian pengacara menjelaskan, Min Ho sudah beberapa kali menemui psikiater dan mengatakan kalau Min Ho merasa terganggu karena orang-orang menyangka dirinya Cha Min Ho, ya 'kan?

"Kalau Anda pura-pura gila, Anda bisa mengajukan pengurangan hukuman. Kalau semua sudah bisa dibereskan kali ini, Anda bisa meminta penangguhan hukuman karena keadaan Anda semakin parah. Jadi saya bisa mengirim Anda ke rumah sakit yang ada di luar penjara."

"Apa itu akan berhasil?"

"Aaya akan mencari seorang psikiater. Kalau kita bisa mengajak mereka mengikuti rencana kita, semua akan berjalan dengan baik."


Min Ho mulai dengan akting gila-nya dan itu membuat para reporetr terdiam, apalagi saat Min Ho mengira salah seorang reporter adalah ayahnya, Min Ho sampai memleluk kaki reporetr itu sambil terus minta maaf.

"Ayah. Ayah. Ayah, kumohon maafkan aku kali ini."

Pengacara tersenyum dengan akting Min Ho itu, ia tidak menyangka Min Ho akan sangat mendalami aktingnya.


Dan saat sudah di bis menuju tahanan, Min Ho tersenyum menang.


Cheol Sik datang ke kejaksaan dengan pakaian rapi. Ia siap untuk mengajukan banding sesuai janji Jung Woo.

"Aku ke sini untuk bertemu dengan Jaksa Park Jung Woo. Aku, Shin Cheol Sik akan menyerahkan diri! Katakan itu padanya." Kata Cheol Sik garang pada Petugas di lobi. Lalu ia meneriakkan nama Jung Woo dengan sangat lantang.


Di ruangan, Cheol Sik bertemu dengan Detektif Ko yang menyambutnya dengan baik karena sudah diberitahu oleh Jung Woo.


Cheol Sik mengagumi papan nama Jung Woo. Ia bahkan duduk di kursi Jung Woo dan berlagak seperti seorang jaksa betulan. Detektif Ko hanya bisa geleng-geleng dengan kelkuan Cheol Sik itu.

Tapi Cheol Sik tidak bisa lama-lama karena kedatangan Kepala Jaksa. Cheol Sik mengenalkan dirinya yang akan menyerhkan diri pada kepala jaksa. Sayangnya kepala Jaksa tidak menganggapinya.


Jung Woo datang, Kepala Jaksa langsung memberitahunya kalau Min Ho tampaknya berakting di depan media. Jung Woo ternyata sudah mengetahui hal itu juga.

"Jangan sampai dia lolos." Pesan Kepala Jaksa lalu pergi.


Jung Woo lalu meminta Deteltif Ko untuk menyiapkan berkas-berkasnya Cheol Sik.

Cheol Sik bertanya, setelah ia menyerahkan diri, apa ia akan langsung dibebaskan?

"Selama sidang Cha Min Ho, aku akan membeberkan siapa pelaku pembunuhan Kim Yong Ju yang sebenarnya. Kau akan segera keluar nanti."

"Tapi.. aku akan dikirim ke mana?"

"Apa?"

"Kalau aku dapat penjara baru, aku harus mengalami masa-masa sulit lagi. Seperti yang kau tahu, aku harus tidur di kamar mandi di malam pertamaku waktu itu. Bisakah kau aturkan sesuatu untukku? Kumohon, Jaksa Park?"

Jung Woo menangguk mengerti.


Eun Hye kembali menemui Milyang. Milyang minta maaf, harusnya ia yang menghubungi Eun Hye terlebih dahulu.

"Aku.. tidak akan naik banding. Maaf karena membuatmu jadi menyia-nyiakan semua waktumu yang berharga."

"Hari ini.. aku ke sini bukan untuk membicarakan soal banding."

"Lantas.."


Mantan istri Milyang datang, dengan berkaca-kaca ia mengucapkan "lama tak jumpa" pada Milyang. Milyang bertanya pada Eun Hye, ada apa ini.

"Aku meminta bantuannya. Sepertinya akan bagus kalau kalian saling bicara. Aku akan meninggalkan kalian di sini." Jawab Eun Hye lalu pergi meninggalkan mereka.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku.. baik-baik saja."

"Maafkan aku. Karena aku.."

"Tidak apa-apa. Semua orang di sini juga hidup kok."


Eun Hye tidak sengaja bertemu dengan Tae Soo yang sekarang sudah kembali ke posisinya.

"Ada apa ke sini?" Tanya Tae Soo.

"Aku ke sini untuk sidang bandingnya Han Sang Wook."

"Begitu, ya."


Bang Jang menanyakan apa MilYang baik-baik saja karena kembali bertemu dengannya setelah 20 tahun. Milyang hanya menjawabnya dengan desahan.


Petugas tiba-tiba membuka pintu sel, mengatakan kalau mereka mendapat teman baru, bukan benar-benar baru sih sebenarnya. Cheol Sik menunjukkan diri, ia memberi hormat pada mereka.

Mereka berdua senang melihat Cheol Sik. Bang Jang menanyakan apa yang terjadi. Cheol Sik menjelaskan kalau ia menyerahkan diri karena Jung Woo bilang akan mengajukan banding.

"Kalaupun kau menyerahkan diri, bagaimana kau bisa kembali ke penjara dan ke sel ini?" Tanya Milyang.

"Jung Woo... membuat kesepakatan dengan para sipir tukang korupsi itu."

"Kesepakatan?" Tanya Milyang dan Bang Jang bersamaan.

"Kepala Sipir sudah membuat banyak sekali kesalahan selama Jung Woo ada di penjara ini."

Keduanya pun tertawa mengerti. Cheol Sik lalu menanyakan soal Bang Jang, kan Moong Chi dan Woo Ruk sudah keluar. Bang Jang mengatakan kalau ia juga akan keluar sebentar lagi, iabahkan sudah menulis surat untuk anaknya kalau ia sudah melintasi Samudera Hindia dan akan segera tiba di rumah.

"Bagaimana denganmu, Pak Tua?"

"Aku.. memutuskan untuk mengajukan sidang banding."

Baik Cheol Sik maupun Bang Jang terkejut mendengarnya.


Jung Woo datang menjemput Ha Yeon karena ibunya sibuk. Ha Yeon senang bahkan berharap ayahnya menjemputnya setiap hari.

"Ayah juga berharap bisa menjemputmu setiap hari."

"Ayah, aku lapar."

"Ya? Apa kau lapar? Haruskah kita makan sesuatu yang enak?"

"Ya."


Sambil makan Jung Woo berjanji, setelah selesai dengan semua kasus itu, ia akan lebih sering menjemput Ha Yeon lagi. Ya, meskipun tidak setiap hari, sih.

Ha Yeon bilang tidak apa-apa, meski ayahnya mengingkari janji, ia akan memahami ayahnya jadi ayahnya tidak usah merasa bersalah. Tidak masalah kok kalau Nenek yang datang menjemputnya.

"Terimakasih karena sudah memahami ayah."

Ponsel Jung Woo berdering dari kepala Jaksa, mengabarkan kalau Min Ho meminta untuk melakukan pemeriksaan dengan psikiater. Jung Woo bertanya, apa Departermen Hukum menyetujuinya?


Jung Woo lalu menemui Hakim untuk memprotes karena menerima perintaan Min Ho sebelum mengevaluasi sidangnya.

"Jaksa Park. Dia adalah Ketua dari Chamyung Grup. Kita harus mempercepat persidangannya. Dia akan dipenjara kalau dia bersalah. Dan kalau tidak, dia tentu akan dibebaskan."

"Dia benar-benar baik-baik saja beberapa hari yang lalu."

"Makanya aku mengizinkannya melakukan pemeriksaan. Dia berhak mendapatkan itu sebagaimana terdakwa yang lain. Kenapa dia tidak boleh mendapatkan pemeriksaan?"

"Kalau begitu.. izinkan aku memeriksakannya ke beberapa psikiater sekaligus."

"Apa sebegitu pentingnya itu? Kalau kau mau melakukannya karena dia adalah Ketua dari Chamyung Grup, bukankah itu namanya tidak adil untuknya?"

"Yang Mulia!" Geram Jung Woo.


Min Ho pun akhirnya menjalani pemeriksaan psikologi.

Dan tibalah hari persidangan. Sebelum sidang di mulai, Jung Woo menemui Min So.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jung Woo.

Min Ho memintanya untuk lebih mendekat, "Apa yang bisa kulakukan dengan uang dan kekuasaan di Korea ini? Kumohon beritahu aku, Jaksa Park."
>

1 komentar:

avatar

Makasih banyak sinopsis nya oenni, penasaran bgt sama endingnya, fiuuhh, akhirnya selesai jugaa,


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search