-->

Sinopsis Introverted Boss Episode 11 Part 2

- Februari 28, 2017
>
Sumber Gambar dan Konten dari tvN

Sinopsis Introverted Boss Episode 11 Part 2


Yi Soo bersiap keluar dari rumah sakit. Mendadak sebuket bunga datang ke depan wajahnya. Hwan Gi lah si pemberi bunga itu. Hwan Gi senang Yi Soo sudah baikan. Yi Soo tidak melihat Woo Il, ia berasumsi kalau Woo Il sedang sibuk. Ia mengajak Hwan Gi segera pulang karena di rumah sakit kelamaan membuatnya pengap.


Sampai di rumah, Yi Soo melepas syalnya dan kalungnya kelihatan. Hwan Gi heran, kenapa Yi Soo memakainya. Yi Soo menyentuh kalungnya, saat ia ingin melukai diri karena membenci diri sendiri, melihat kalung itu membuatnya sedikit merasa lebih baik. Kalung itu melindunginya untuk tidak menyakiti diri sendiri.

"Yi Soo-ah"

"Tapi, kurasa sudah tidak mempan lagi. Aku memakainya saat kecelakaan terjadi, tapi tetap terluka."

"Kurasa, bukan itu masalahnya. Apa kau... lari ke jalan raya untuk menghentikan Woo Il?"


Yi Soo tidak membantahnya. Hwan Gi khawatir, ia mengajak Yi Soo ke rumah sakit. Yi Soo perlu dirawat dengan benar di rumah sakit (ke psikiater maksudnya). Yi Soo menanggapinya dengan tersenyum, kan ia baru saja pulang dari rumah sakit.

"Cukup menyembunyikan ini dari orang tua kita dan katakan sebenarnya. Ayo katakan juga pada Woo Il..."

"Kalau begitu, aku akan benar-benar mati."

"Eun Yi Soo!"

"Aku berupaya keras mempertahankan dia."

"Memaksa dia tetap bersamamu tidak akan membuat kalian berdua bahagia."

"Aku tidak peduli. Aku hanya menginginkan dia. Dengan begitu, aku tidak perlu perawatan apa pun. Aku yakin tidak akan melakukan hal-hal bodoh lagi. Aku janji. Tolong percaya padaku."

Hwan Gi tidak bisa berkata apa-apa lagi.


Ro Woon curhat pada Reporter Woo kalau ia ingin bertemu Hwan Gi. Reporter Woo melarangnya dan Ro Woon sudah tahu hal itu, ia bahkan tidak mampu menghadapinya tapi merindukannya. Reporter Woo menyuruhnya minum saja. Ro Woon tidak mau karena ia begitu merindukannya saat mabuk, semakin mabuk, semakin rindu.

"Kau bilang dia mengaku padamu itu kesalahannya. Sudah, lupakan dia."

"Dia menjagaku selama 3 tahun."

"Jelas karena dia merasa bersalah."

"Bagaimana kalau dia sembunyi di tempat ini dan mengawasiku?"

Ro Woon mengawasi sekeliling. Reporter Woo berdecak, semula Ro Woon berniat balas dendam tapi sekarang malah jatuh cinta, Klise sekali.

"Hei, kurasa Ketua Dewan Eun mulai mencariku. Dia mulai terganggu. Biar aku yang selesaikan, kau sembunyi saja dulu."


Hwan Gi kembali potong rambut pada Ayahnya Ro Woon. Saat sudah selesai, Hwan Gi tidak mau, ia meminta Ayah untuk memotong lagi sedikit, disebelah kiri agak panjang. Padahal itu cuma alasan karena sedari tadi ia melihat ke tirai pintu menuju ke dalam (ingin melihat Ro Woon).

Ahjussideul terkejut mendengar suara Hwan Gi, mereka berpikir Hwan Gi tidak bisa bicara karena selama ini selalu diam. Ayah mengatakan kalau rambut Hwan Gi tidak perlu dipotong lagi. Hwan Gi mencari alasan, ia meminta ayah untuk mencukurnya. Ayah mengingatkan kalau ia sudah melakukannya tadi.


"Ah iya.. Kalau begitu... bisa tata rambut saya seperti Anda?" Pinta Hwan Gi.

Ayah selesai menata rambut Hwan Gi. Ahjussideul memuji gaya rambut itu sangat cocok dengan Hwan Gi, sangat tampan jadi tidak perlu memakai hoodie itu lagi.

Hwan Gi akan membayar tapi ayah menolaknya, ia ingin membalas Japchae yang Hwan Gi berikan waktu itu. Saat mereka berdebat soal uang itu, Ro Woon pulang.


Entah kenapa Ro Woon menengok ke arah pelanggan Ayah, padahal biasanya ia jalan lurus masuk ke dalam. Ia heran melihat Hwan Gi ada di sana. Ahjussideul juga terkejut karena Ro Woon mengenal pelanggan tetap Ayahnya.

"Pelanggan?" Ulang Ro Woon.

"Ya." Jawab Ahjussi.

Ro Woon kembali menanyai Hwan Gi, jadi Hwan Gi sudah pernah datang ke rumahnya sebelumnya. Hwan Gi meletakkan uangnya di meja lalu cepat-cepat berlari keluar.


Sampai di luar ia menabrak sampah, sekalian saja ia membawanya untuk dibuang. Ro Woon memanggil-manggilnya tapi Hwan Gi malah semakin cepat larinya. Ahjussideul mengerti sekrang jadi tujuan Hwan Gi sering kesana adalah untuk melihat Ro Woon. 

"Aku? Kenapa aku tidak pernah melihatnya?" Tanya Ro Woon heran.

Ahjussideul menemukan satu fakta lagi bahwa Hwan Gi adalah si pencuri sampah itu dan yang membersihkan salju. Ahjussi mengerti, semua itu karena Ro Woon, Hwan Gi tidak ingin Ro Woon terpeleset salju.

"Apa yang sedang kau lakukan? Kau harus tanya padanya siapa pria itu dan apa pekerjaannya. Apa akan segera digelar pernikahan?" Tanya Ahjussideul pada ayah.


Ro Woon masuk kamarnya, ia melihat tumpukan bunga yang sudah kering di sana.

"Dia tidak hanya mengirimiku bunga. Dia selalu ada di dekatku."


Hwan Gi kembali melihat ke arah rumah Ro Woon untuk memastikan. Tiba-tiba Se Jong menelfon, Se Jong melaporkan kalau mereka tidak ada tempat untuk melakukan even itu. Se Jong tidak sengaja memesan untuk bulan depan padahal even-nya besok.


Se Jong minta maaf pada yang lain soal kelalaiannya. Sun Bong menegur, pasti karena Se Jong sibuk dengan acara kencan palsunya. Gyo Ri menengahi, mereka hanya perlu mencari tempat saja. Yoo Hee menjelaskan kalau mencari tempat dengan waktu singkat itu mustahil.

"Aku sudah melapor pada Bos semalam. Dia bilang akan mengurusnya." Ujar Se Jong

"Dia mungkin berbakat, tapi dia tidak pintar menangani krisis. Apa sebaiknya kita melapor pada Kang Daepyo?" Jawab Sun Bong.


Hwan Gi mendekat, ia mengatakan pada yang lain kalau ia sudah dapat tempatnya karena bantuan teman, sebuah studio yang biasa dipakai seniman.

"Tunggu, Bos juga punya kenalan?" Tanya Sun Bong.

"Kita harus bergerak cepat, beritahu semua undangan soal perubahan tempatnya. Pastikan kalian minta maaf dengan sopan akan perubahan mendadak ini. Pastikan menginformasikan 2-3 kali pada mereka, agar tidak bingung." Perintah Hwan Gi.

Se Jong terpesona dengan Hwan Gi kali ini. GyoRi sampai ragu, apa Hwan Gi benar-benar Bos mereka yang dulu? Hwan Gi mengingatkan kalau mereka tidak punya banyak waktu. Semua pun langsung bergerak dengan semangat.


Ro Woon buru-buru berangkat karena Se Jong menelfonnya. Se Jong mengakui telah membuat kesalahan besar dan semuanya kacau, ia tidak tahu yang terjadi antara Ro Woon dan Bos, tapi berhentilah membuat bos kecewa dan bantu mereka.

Ro Woon memakai sepatu baru hadiah ayahnya dan itu membuat ayahnya tersenyum.


Ro Woon memakai sepatu baru hadiah ayahnya dan itu membuat ayahnya tersenyum.

Ro Woon berpapasan dengan Reporter Woo yang melarangnya tapi Ro Woon mengabaikannya.

"Kau akan menyesal nantinya."

"Aku tidak peduli. Maafkan aku." Jawab Ro Woon.


Ro Woon berlari menuju galeri, "Dia selalu menjagaku. Saat kupikir aku sendirian, dia berada dalam kegelapan, di tengah kerumunan orang. Saat kusadari sekarang, dia selalu mengawasiku dari belakang. Padahal, aku selalu mengira aku sendirian. Lebih dari itu, dia selalu... berada di sisiku. Apakah itu yang selama ini dia pikirkan?"


Di sana Ro Woon pertama kali bertemu Gyo Ri. ia minta maaf karena mereka pasti kesulitan tanpa adanya dirinya.

"Ya, berat sekali. Tapi, Bos mengatur segala sesuatunya. Bos sudah berubah. Dia seperti orang yang berbeda sekarang. Pasti itu kekuatan cinta." Ujar Gyo Ri.

Ro Woon udah mesem aja tuh mendengarnya. Ia juga tersenyum saat Gyo Ri menunjuk ke arah Hwan Gi yang baru datang.


Tapi senyumnya langsung sirna saat melihat Hwan Gi ternyata bersama Yoon Jung. Gyo Ri mengenalkan kalau Yoon Jung adalah seorang kurator yang bekerja di Amerika, dulunya adalah teman kampus Hwan Gi.

"Kami mendapatkan tempat ini... berkat dia."

Hwan Gi membukakan pintu mobil untuk Yoon Jung dan melindungi kepala Yoon Jung agar tidak terbentur saat masuk. Gyo Ri iri melihatnya, dimatanya Hwan Gi manis sekali, bahkan Hwan Gi melepas hoodie seramnya.

"Mereka berdua kelihatan serasi, 'kan?"

Ro Woon memaksakan senyumnya.


Ro Woon jadi teringat percakapannya dengan Hwan Gi di bandara bahwa penyebab Hwan Gi selalu memakai hoodie adalah temannya di kampus. Ro Woon mengerti sekarang kalau teman itu adalah Yoon Jung yang juga adalah cinta pertama Hwan Gi.


Yoon Jung terkejut mendengar Hwan Gi mulai memakai hoodie itu karena dirinya. Memang apa yang sudah kulakukan? Hwan Gi hanya tersenyum.

Kilas Balik...


Di kampus Hwan Gi dulu terkenal karena saat ia jalan banyak anak-anak bisik-bisik kagum sambil melihat ke arahnya. Saat itu Yoon Jung menghampirinya dan memakaikan hoodie-nya.

"Aku rasa, pria kelihatan seksi memakai hoodie. Hyun Jin Young adalah idolaku sejak kecil." Ucap Yoon Jung.


Hwan Gi membuat even untuk menembak Yoon Jung. Ia memenuhi diding tangga menuju ruang teater dengan kertas bertuliskan "Selamat datang, Yoon Jung".


Yoon Jung sudah berada di dalam ruang teater dan Hwan Gi melakukan pertunjukkan tunggal untuk Yoon Jung dengan mementaskan dance lagu Hyun Jin Young. Yoon Jung tak berhenti tersenyum karenanya.

"Yun Jung-ah, Aku akan jadi Hyun Jin Young-mu." Teriak Hwan Gi si akhir penampilannya.

Lampu tiba-tiba menyala dan ternyata dibelakang banyak anak-anak yang melihatnya. Padahal ia kira cuma ada Hyun Jung disana. Semua bersorak karena penampilan Hwan Gi itu tapi Hwan Gi malu dan berlari keluar memakai hoodie.

Kilas balik selesai...



Mulai saat itu Hwan tidak bisa melepas hoodie itu karena ia terlalu malu. Yoon Jung bisa langsung menolaknya saja kalau memang tidak suka, tidak seharusnya mempermalukannya begitu.

"Hei. Begitukah yang kau pikirkan? Aku ingin pamer, tahu! Banyak sekali gadis yang menyukaimu. "Lihat? Hwan Gi milikku". Aku ingin membuatnya jelas di hadapan mereka."

Hwan Gi bahkan tidak sadar kalau dulu ia sangat populer. Sekarang Yoon Jung mendapat jawaban kenapa Hwan Gi dulu mendadak dingin padanya. Ia mengira Hwan Gi begitu karena sudah memilikinya. Harga dirinya terluka, sehingga ia jadi tidak acuh.

"Lalu, kenapa kau tidak menceritakan padaku dulu?"

"Aku juga tidak tahu."

"Kau pikir bijaksana dengan menahan yang ingin kau katakan? Dengan terus diam, kau bukan hanya tidak adil pada diri sendiri. Kau juga menjadi tidak adil pada orang lain."

"Kau benar."


Joon Young senang akhirnya Hwan Gi jujur padanya. Hwan Gi harap belum terlambat. Joon Young jadi semakin yakin kalau 3 tahun yang lalu benar-benar terjadi sesuatu yang sangat buruk. Apakah sesuatu yang tidak adil terjadi pada seseorang?

"Bagaimana kalau begini? Lupakan tentang ketidakadilan yang membebanimu selama ini. Lakukan keadilan dulu untukku. Aku juga dalam situasi yang tidak adil sekarang. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan denganmu akibat kesalahpahaman itu."

Hwan Gi tersenyum geli. Yoon Jung melanjutkan,

"Apakah alasan kau tetap membungkam mulutmu adalah karena tidak seorangpun mendengarkanmu? Aku... bisa menjadi pendengar yang baik."


Seluruh tim bekerja sama mendekorasi galeri untuk even besok. Setelah bekerja mereka istirahat untuk makan, makan sushi sama seperti Yoon Jung dan Hwan Gi.

"Bos tidak datang. Mereka pasti sedang kencan." Ucap Gyo Ri senang.

Ro Woon membayangkan perbedaan sikap Hwan Gi kepada Yoon Jung dan dirinya dan itu membuatnya cemberut.

Yoo Hee berpihak pada Ro Woon, ia berkata kalau dirinya tidak berpikiran Yoon Jung dan Hwan Gi itu pacaran.

Sun Bong bertanya pada Ro Woon, kenapa kemarin-kemarin absen. Ro Woon menjawab kalau dirumahnya terjadi sesuatu. Ro Woon tidak selera dan ia meninggalkan makanannya.


Yoo Hee bicara berdua dengan Ro Woon, ia menebak pasti terjadi sesuatu karena Ro Woom tidak absen selama latihan.

"Um, masalahnya adalah... tujuan utamaku masuk ke perusahaan sebenarnya bukan untuk bekerja. Tiga tahun lalu, Kakakku meninggal di "Brain"."

"Apa dia... sekretaris di lantai atas?"

Ro Woon mengiyakan. Rumor mengatakan itu kesalahan Hwan Gi jadi ia ingin membalas dendam. Yoo Hee terkejut mendengarnya, ia kemudian tersadar kalau artikel soal penyalahgunaan kekuasaan itu ulah Ro Woon.


"Nah, tapi.. sedari awal Bos tahu segalanya. Meskipun tahu, dia tidak berusaha menghentikan aku. Masalah yang lebih besar adalah... Kurasa... Aku... jatuh cinta pada Bos. Aku kan tidak boleh begini. Akhirnya, aku malah kemari untuk menemui dia. Lebih parah lagi, aku cemburu saat melihat dia dengan wanita lain. Apa yang harus kulakukan, Yoo Hee?"

Yoo Hee balas menggenggam tangan Ro Woon. Ro Woon berkata sedang merasa tidak baik, rasanya pusing dan mual juga. Tapi Yoo Hee malah yang muntah-muntah duluan.


Hwan Gi kembali saat Sun Bong dan Se Jong memindahkan sesuatu, Hwan Gi pun langsung membantu mereka. Sun Bong dan Se Jong berterimakasih untuk sushi yang Hwan Gi belikan.

"Um, aku ingin minta tolong sesuatu. Cara kalian memanggilku. Panggil saja dengan namaku. Seperti yang kalian tahu, namaku... Hwan Gi."

Sun Bong dan Se Jong langsung menutup mulutnya mual tepat saat Hwan Gi seleasi mengucapkan namanya. Mereka berdua bergegas ke kamar mandi. Hwan Gi heran, masa namanya bikin muntah, sih?


Ro Woon datang kemudian. Mereka terdiam sebentar saat mata mereka saling bertemu. Tapi Ro Woon tidak bisa lama-lama, ia meminta bantuan Hwan Gi karena situasinya buruk.


Hwan Gi menggendong Gyo Ri yang lemas ke dalam mobilnya. Lalu kembali lagi untuk membawa Sun Bong dan Se Jong. Semuanya mengalami mual dan pusing. Ro Woon menyueuh Hwan Gi untuk membawa semuanya ke rumah sakit

Ro Woon baik-baik saja dan ia meminta Hwan Gi cepat. Hwan Gi segera masuk mobil dan berjanji akan segera kembali.


Ro Woon bekerja sendiri, tapi lama-lama tubuhnya lemas dan ia pun roboh.

"Ibu. Kakak. Kurasa... kita akan segera bertemu." Rintihnya.


Tapi saat Ro Woon membuka matanya yang nampak adalah Hwan Gi bukan kakak ataupun ibunya. Ro Woon merasa aneh karena ini bukan saatnya memikirkan Hwan Gi.


Hwan Gi cekatan membopong Ro Woon.

"Kenapa dadaku berdebar di saat seperti ini?" Batin Ro Woon.


Ro Woon mendadak terbangun di rumah sakit dan ia melihat semua rekannya masih belum sadarkan diri. Yoon Jung yang dirawat disebelahnya mengucapkan maaf, karena sushi rekomendasinya semua keracunan padahal ia sering makan sushi disana.

Ro Woon mengkhawatirkan soal persiapan even besok. Yoon Jung mengatakan kalau Hwan Gi disana. Ro Woon heran, kan Hwan Gi juga makan sushi yang sama. Yoon Jung membenarkan tapi tetap saja Ro Woon tidak usah kuatir.


"Aku yang berhak mencemaskan dia." Lanjut Yoon Jung.

Ro Woon tidak mengerti maksudnya. Yoon Jung mangaku kalau ia menyukai Hwan Gi dan ia tahu Ro Woon juga menyukai Hwan Gi.

"Apa yang harus kita lakukan? Mau saling menjambak rambut atau mencakar? Aku sudah siap."

Ro Woon menggeleng. Yoon Jung menyuruh Ro Woon pergi menemui Hwan Gi, ia rasa Ro Woon satu-satunya orang yang bisa membebaskan Hwan Gi. Ro Woon kembali tidak mengerti.

"Selamatkan dia dulu. Kita bisa berkelahi nanti." Jelas Yoon Jung dan Ro Woon tersenyum.


Ro Woon kembali ke galeri dan persiapannya sudah bertambah banya, ia takjub melihat Hwan Gi sedang memasanga banner sendirian.


Hwan Gi akan turun tangga tapi tiba-tiba tangganya oleng. Ro Woon disana sigap dengan langsung memegangi tangganya. Hwan Gi terkejut melihat Ro Woon.

"Sudah kuduga. Lagi, kau bekerja tanpa ada yang melihat."

"Kau sudah merasa baikan?"

"Kau tidak hanya menonton. Saat kuingat lagi, Kau pun berusaha melindungi aku."


Hwan Gi memilih istirahat di kamarnya bukan di rumah sakit. Ro Woon disana untuk membantu Hwan Gi. Setelah Hwan Gi berbaring, ia menyuruh Ro Woon pulang karena ini sudah larut.

"Tidak bisakah aku tetap di sini?" Tanya Ro Woon.


Ro Woon lalu duduk di ranjang Hwan Gi, ia ingin tetap bersama Hwan Gi. Hwan Gi pun duduk, ia menjawab kalau ia belum layak untuk itu, ia harus minta maaf dengan benar dulu.

"Kau sudah... menderita sendirian selama 3 tahun. Masa mau lebih buruk lagi? Mana ada permintaan maaf yang lebih baik darimu?"

"Tetap saja..."

"Aku tidak tahu kejadian sebenarnya. Tapi... Aku yakin pasti ada suatu alasan. Aku yakin itu."

"Kau tidak tahu betapa pengecutnya diriku."

"Memang, tapi aku tetap memercayaimu. Bagian dirimu yang tidak kuketahui... pasti jauh lebih manis dari yang telah kuketahui. Seperti itulah kebenarannya. Aku benar, 'kan?"

Diperlihatkan bagaimana selama ini Hwan Gi menjaga Ro Woon mulai dari pemakaman kakaknya hingga saat ini.


Ro Woon memegang tangan Hwan Gi, Hwan Gi mulai menangis.

"Mungkin banyak yang tidak kuketahui. Kau bahkan selalu menjagaku tanpa kusadari. Kau melindungiku... tanpa membuat aku menyadarinya. Bebanmu selama ini pasti begitu berat. Hal lain apa sebenarnya... yang coba kau pertanggung-jawabkan? Tidak peduli apa pun itu. Aku akan selalu mendukungmu. Aku akan berada di sisimu."


Hwan Gi memeluk Ro Woon erat lalu menciumnya.
>

2 komentar

avatar

Thanks sinopsisnya mbak..aaahh sweet bgt

avatar

Lah aku ko senyum senyum sendiri nya baca sinopsis nyaaaa


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search