Sinopsis Whisper Episode 3 Part 2
Sumber Gambar dan Konten dari SBS
Beruntung, Jung Il melihat ke ruangan Dong Joon dan kebetulan Dong Joon ada di sana sedang membaca sesuatu. Jung Il pun memutuskan untuk menghampiri Dong Joon ke ruangan Dong Joon.
Young Joo pun keluar dari persembunyiannya dan menyalakan laptop kembali.
Dong Joon ternyata sedang membaca data Pribadi Ketua Baek Sang Goo dan saat Jung Il datang, ia cepat-cepat menutupnya.
"Ketika seorang ketua yang kaya tidak berada di kantor, pasti sulit buat mengelola perusahaan. Kupikir itu cuma alasan saja, tapi ternyata benar. Karena CEO Choi tidak ada di sini, semua orang jadi ambil cuti dan ikut makan malam perusahaan." Ujar Jung Il.
Dong Joon beralasan ingin tahu jadwal acara Konferensi Internasional Ahli Hukum makanya ada di kantor.
Jung Il mengingatkan Dong Joon itu cuma pengacara sewaan. Tapi dirinya disana adalah Ketua Tim. Jadi apakah ada alasan harus memberitahumu jadwalnya?
Young Joo menemukan sesuatu "Penerimaan uang masuk bulanan sewa hotel. Dari Januari 2014 di Lake Hotel.
Jung Il mengatakan yang ia dengar, kabarnya CEO Choi langsung pergi ke Melbourne dari Sydney. Ia juga ingin tahu jadwalnya CEO.
"Kang Jung Il, kau itu hanya ketua tim. Tapi ayah mertuaku CEO disini. Apa ada alasan kenapa aku harus memberitahumu jadwalnya?" Dong Joon membalikkan kata-kata Jung Il.
Jung Il mengatakan yang ia dengar, kabarnya CEO Choi langsung pergi ke Melbourne dari Sydney. Ia juga ingin tahu jadwalnya CEO.
"Kang Jung Il, kau itu hanya ketua tim. Tapi ayah mertuaku CEO disini. Apa ada alasan kenapa aku harus memberitahumu jadwalnya?" Dong Joon membalikkan kata-kata Jung Il.
Dong Joon tidak sengaja melihat Young Joo yang keluar dari ruangan Jung Il. Karena tidak ingin juga melihat Jung Il memergoki Young Joo, ia pun mengalihkan perhatian Jung Il.
"Akan kukirimkan garis pokok pidato buat acara Konferensi Internasional Ahli Hukum. Ini perintah dari CEO."
Jung Il menerima berkas itu, judulnya "Kami ingin menginformasikan bahwa ada pergantian pembicara acara Konferensi."
Sementara Jung Il membaca berkas itu, ia mendekati dinding untuk melihat Young Joo lebih jelas. Young Joo juga tahu kalau Dong Joon melihatnya.
Jung Il berdiri di belakang Dong Joon, ia akan mengirimkan file garis pokoknya. Dong Joo menolaknya, ia ingin menulis ulang lagi karena ada topik lain yang ingin ia tulis. "Tanggung jawab sosial dari firma hukum besar."
"Jika itu topiknya, berarti menurutku hakim memang lebih cocok jadi pembicara dibandingkan aku yang seorang pengacara dan memanfaatkan hukum untuk menghasilkan uang. Akan kunantikan hal itu. Lee Dong Joon-ssi."
Young Joo dan Hyun Soo makan malam bersama di restoran mewah. Tapi Young Joo malah membicarakan Jung Il, ia memberitahu Hyun Soo kalau Jung Il suite room di Lantai 18 Lake Hotel selama tiga tahun dan membayarnya pakai kartu kredit pribadinya.
"Selidiki hal itu. Cari tahu dia bertemu dengan siapa di ruangan itu." Pinta Young Joo.
"Young Joo-ah."
"Hyun Soo-ah. Capailah kenaikan jabatan yang kauinginkan itu. Dan aku akan menjalani hidupku sendiri. Kurangi minum kopi. Jangan merokok. Nanti kau kecanduan."
Young Joo langsung meminum anggurnya sendiri tanpa mengajak Hyun Soo bersulang.
Young Joo mengirim pesan pada Dong Joon tapi Dong Joon mengabaikannya.
Ternyata di ruangan Dong Joon ada Soo Yeon. Soo Yeon menjelaskan soal Jung Il yang dulu tinggal di dekat rumahnya waktu ia masih kecil.
"Ketua Tim Kang... Oh ya, waktu itu, aku memanggilnya Oppa. Jung Il Oppa dan aku dulu biasa main game menginjak bayangan masing-masing. Kalau kau juga mau main itu, beritahu aku saja. Aku bisa menyingkirkan bayanganmu."
Dong Joon masih diam saja. Soo Yeon melanjutkan, ia gesit sekali menginjak bayangannya Jung Il tapi ia khawatir sekarang.
Young Joo masuk mengnterupsi, mengabari kalau CEO Choi akan tiba besok malam di Bandara Incheon
pukul 8. Dan... debu kuning tidak akan terlalu parah tahun ini. Maka secara alami, takkan ada debu halus juga. Dia pasti bisa menahan desiran angin laut.
Soo yeon hanya menatap Dong Joon penuh tanya mendengar kata-kata Young Joo itu.
Dong Joon paham maksudnya dan langsung membaca pesan Young Joo, "Aku yang akan menangani Kang Jung Il. Tugasmu, kau harus membuat Baek Sang Goo buka mulut."
Dong Joon meletakkan ponselnya kesal. Young Joo lalu menyerahkan sebuah dokumen, ia telah menganalisis surat dakwaan jaksa penuntut umum terkait kasus Baek Sang Goo.
Giliran Soo Yeon yang menginterupsi, mengatakan sudah waktunya rapat dan mengajak Dong Joon ke ruang rapat bersama.
Dalam rapat,Sekretaris Hwang Bo Yeon menjelaskan kalau sudah seminggu sejak video itu diposting di media sosial, jadi wajar jika wartawan merasakan ada yang aneh. Mereka juga telah menerima dua panggilan hari ini.
"Cepat selesaikan ini Lee Dong Joon-ssi." Ujar Jung Il.
Dong Joon sontak memandang Jung Il. Jung Il mengingatkan bahwa ia sudah menyerahkan masalah ini untuk ditangani Dong Joon dalam rapat terakhir. Jung Il lalu mengakhiri rapat.
Tapi ia mencurigai sesuatu dan meminta Sekretaris Hwang untuk memperbesar wajah pria dalam viseo itu. Jung Il melihat ada dua bintik hitam sejajar di belakang telinga pria itu dan itu miripdengan milik Dong Joon. Saat itu ia tidak sengaja melihatnya saat berdiri di belakang Dong Joon.
"Aku saja yang menyelidikinya. Aku akan minta kerja sama dari Tim Keamanan dan..." Sela Dong Joon.
Kecurigaan Jung Il terkonfirmasi dengan rekasi Dong Joon itu. Ia lalu beralasan kalau ia cuma ingin membantu saja. Karena sepertinya Dong Joon sibuk menyiapkan pidato buat acara Konferensi Internasional Ahli Hukum.
"Nanti aku juga akan minta jasa detektif buat menyelidikinya. Aku akan... memastikan mengurusi masalah ini." Jawab Dong Joon lalu menunduk.
Jung Il melihat Soo Yeon, berkata kalau ia kasihan padanya karena DOng Joon terlalu sibuk. Soo Yeon membalas, mereka lebih suka sibuk daripada melihat Jung Il sibuk. Jung Il manggut-manggut.
Lalu Jung Il berdiri di belakang Dong Joon, jika mereka mendapatkan satu frame sehari, maka kapan wajah orang itu akan terungkap?
"Empat hari lagi, sepertinya." Jawab Sekretaris Hwang.
"Berarti sedikit waktu kita buat menyelidikinya. Tapi bagi seseorang, mungkin itu waktu yang lama." Ucap Jung Il lambil melihat belakang telinga Dong Joon untuk memastikan sekali lagi.
Dong Joon bergerak cepat, ia menelfon Gi Yong untuk segera mencari video itu. Ia juga memberikan data diri Young Joo.
Selama menelfon, ia melihat Young Joo yang sedang sibuk. Dan ternyata Jung Il juga melihatnya tapi ia baru sadar saat Jung Il akan menutup tirinya.
Dong Joon kembali fokus pada Gi Young, ia yakin ada orang dalam kepolisian yang juga ingin menyingkirkan Young Joo.
Dong Joon makan bersama ayah dan ibunya, hal itu rutin dilakukan mereka setahun sekali saat dirinya ulangtahun.
Tuan Lee mengaku sudah membeli saham Blue Dragon Electronics pakai uang yayasan. Dong Joon heran, bagaimana ayahnya bisa tahu kalau Blue Dragon Electronics menjual saham mereka?
"Saat aku bilang kepada Sekretaris Song kalau kau minta bantuan.." Ayah akan menjelaskan tapi ibu memotong.
"Jangan coba-coba menghancurkan karir Dong Joon."
Ibu minta maaf pada Dong Joon. Saat Dong Joon masih SMA, ibu menemui ayah Dong Joon. Ibu memohon padanya untuk setidaknya merayakan ulang tahun Dong Joon. Ibu saat itu tak tahu kenapa berpikir begitu. Waktu itu, Ibu pikir Dong Joon butuh figur ayah.
"Tapi dia kini jadi direktur rumah sakit umum dan dokter para VIP, tapi dia masih saja serakah. Mulai tahun depan, rayakanlah hari ulang tahunmu dengan istri dan mertuamu." Lanjut Ibu sambil memegang tangan Dong Joo sayang.
Gi Yong menelfon, ia sudah meminta jasa orang dan mereka sudah dapat informasinya. Dia ternyata seniornya Young Joo, tapi tidak naik jabatan dua kali berturut-turut dan jadi bawahannya Young Joo. Ia akan menanganinya sesuai perintah Dong Joon.
Hyun Soo mulai mengintai Jung Il dan ternyata Jung Il memiliki seorang wanita.
Young Joo pulang dan ternyata si Sunbae sudah menunguunya, mereka semua sedang makan. Ibu memasak untuk mereka walaupun sibuk. Ibu lalu menjelaskan pada Young Joo kalau mampir buat makan sebentar, habis itu mereka akan melanjutkan menangkap penjahat di dekat sini.
"Penjahat itu telah merekayasa dokumen resmi. Dia sudah melakukan tindak pidana. Penjahat ini ternyata bergabung dengan firma hukum menggunakan KTP palsu dan dokumen bersertifikat."
Sunbae mengeluarkan borgol. Young Joo sigap dengan menutupi borgol itu dengan tangannya. Young Joo izin pada ibunya mau minum kopi dengan mereka karena sudah lama tidak bertemu dan kemungkinan pulang telat. Ibu mengerti.
Setelah di luar, Sunbae menjalakan tugasnya menagkap Young Joo.
"Aku akan menangkapmu tanpa surat perintah atas perekayasaan dokumen resmi, Jo Yeon Hwa-ssi. Kau berhak diam. Kau tahu 'kan sisanya setelah perkataanku barusan?"
Ibu tiba-tiba keluar dengan bungkusan makanan untuk Sunbae. Dan ibu shock melihat tangan Young Joo diborgol.
"Young Joo. Apaan ini... Apa yang terjadi? Kau kenapa?"
Young Joo tidak menjawabnya karena Sunbae memaksa membawanya ke kantor polisi.
Setelah di luar, Sunbae menjalakan tugasnya menagkap Young Joo.
"Aku akan menangkapmu tanpa surat perintah atas perekayasaan dokumen resmi, Jo Yeon Hwa-ssi. Kau berhak diam. Kau tahu 'kan sisanya setelah perkataanku barusan?"
Ibu tiba-tiba keluar dengan bungkusan makanan untuk Sunbae. Dan ibu shock melihat tangan Young Joo diborgol.
"Young Joo. Apaan ini... Apa yang terjadi? Kau kenapa?"
Young Joo tidak menjawabnya karena Sunbae memaksa membawanya ke kantor polisi.
Di ruang interogasi, Dong Joon sudah menunggunya. Dong Joon dengan tenang mengatakan jika Young Joo berjanji tidak akan mengunggah video itu lagi, ia akan menyuruh mereka menghentikan penyelidikan ini. Surat perintah akan dikeluarkan hari ini.
"Setelah aku dibebaskan, aku akan mengungkapkan isi videonya..." Tegas Young Joo.
"Karena kau, hakim yang mengeluarkan surat perintah bisa dapat untung. Aku akan memastikan kau akan dipenjara, Shin Young Joo-ssi."
"Bajing*n kau."
"Pelac*r kau. Seseorang yang ingin mendapatkan keinginannya dengan menjual tubuh mereka itulah namanya pelac*r. Prostitusi itu tindak ilegal. Shin Young Joo-ssi."
"Lantas, kau sendiri apa yang kau jual? Hati nuranimu? Pendirianmu? Pasti, kau senang. Kau menjual itu semua dengan harga yang tinggi."
Dong Joon menjawab, ia bisa hidup tanpa hati nuraninya dan ia bisa melihat hari esok tanpa pendiriannya. Tapi Young Joo bisa apa? Hidup itu cuma sekali, hutangnya pada Young Joo pasti akan ia tebus pada dunia selama ia hidup.
Dong Joon berdiri dan tepat saat itu ia mendapat telfon dari Soo Yeon. Soo Yeon masih memaksa Dong Joon untuk mengatakan siapa bayangannya biar ia singkirkan.
"Bayangan itu sudah hilang sekarang, Choi Soo Yeon-ssi. Orang yang ingin menyelidiki insiden lokasi pemancingan juga akan menghilang sekarang."
"Berarti sekarang kau bisa membela Baek Sang Goo dan membungkam dia, 'kan?"
Soo Yeon saat ini sedang berada di ruangan Dong Joon, untuk meletakkan hadiahnya. Itu adalah bubuk berwarna biru. Soo Yeon menambahkan kalau itu hadiah yang bagus yang akan selalu ada di hidup Dong Joon, ia saja sangat menyukainya. Happy birthday, Lee Dong Joon-ssi.
Dong Joon menjelaskan pidana yang akan menjerat Young Joo. Menurut Hukum Tindak Pidana Pasal 225, Young Joo akan dihukum maksimal 10 tahun penjara karena telah memalsukan dokumen resmi. Tapi jikan Young Joo memohon padanya, ia bisa memasukkannya ke penjara yang sama dengan Tuan Shin.
Setelah itu Dong Joon pergi meninggalkan Young Joo yang berusaha keras menahan tangisnya. Tapi diluar sepertinya ada sedikit penyesalah yang dirasakan Dong Joon tapi karena dirinya sendiri lebih penting, ia pun mengabaikannya dan saat ia berjalan keluar ia berpapasan dengan Hyun Soo.
Hyun Soo masuk ruang interogasi menemui Young Joo, ia shock melihat Young Joo diborgol. Young Joo menanyakan hasil intaian Hyun Soo. Hyun Soo lalu menyerahkan foto-foto hasil jepretannya.
Ternyata wanita Jung Il adalah Soo Yeon. Hyun Soo menjelaskan, mereka sepertinya sepasang kekasih karena mereka berduaan di hotel selama dua jam, lalu mereka pulang naik mobil berbeda.
Young Joo mengerti sekarang, jadi itu alasan kenapa Jung Il yang muncul menemui Sang Goo di restoran waktu itu.
Young Joo berdiri dan mondar-mandir untuk berpikir. Hyun Soo bertanya, pengacara Lee Dong Joon adalah dia hakim yang menangani kasus Tuan Shin, 'kan?
Young Joo tidak menanggapinya, ia teringat perkataan Dong Joon di telfon tadi, "Bayangan itu sudah hilang sekarang, Choi Soo Yeon-ssi. Orang yang ingin menyelidiki insiden lokasi pemancingan itu juga akan menghilang sekarang."
Tanpa Young Joo tanggapi pun Hyun Soo sudah tahu, dasar bajing*an. Young Joo membenarkan tapi mereka butuh Dong Joon.
Young Joon minta maaf lalu meninju Hyun Soo hingga tersungkur, "Seorang tersangka yang diinterogasi meninju seorang polisi dan kabur. Polisi itu mungkin dikenakan potongan gaji dua bulan. Tapi biarkanlah hal ini demi aku, ya, Hyun Soo."
Young Joo berhasil melarikan diri dengan bantuan Hyun Soo itu, sementara Hyun Soo harus berdiam diri di ruang interogasi karena tangannya terborgol pada meja.
Young Joo naik taksi, ia meminta bantuan sekretaris Kee Sang Mi untuk melihatkan jadwal Dong Joon di mejanya.
Sementara itu, Dong Joon pergi ke OCEAN CLUB. Seseorang menyambutnya dengan berkata kalau "beliau" sudah menunggu Dong Joon.
Soo Yeon sudah menunggu ayahnya di ruangan ayahnya. Saat ayahnya datang, ia menyampaikan pesan ibunya kalau ayahnya harus meluangkan waktu besok. Besok ada acara doa buat Kakek karena dia tidak ditahan atas penggelapan uang persepuluhan jemaat gerejanya.
"Mulai besok, Ayah sibuk. Bilang Ibu, kalau kau juga tidak datang." Jawab CEO Choi.
"Tapi aku ditugaskan buat memimpin doa syukur besok."
CEO Choi menyuruh Soo Yeon untuk memanggil Dong Joon. Soo Yeon menjawab kalau Dong Joon tidak akan datang.
"Bukankah Yesus berkata seperti ini? "Aku tidak datang buat orang kafir". Aku juga tidak mau hidup buat seseorang yang bukan dari keluarga ini."
"Dimana Dong Joon?"
"Dia tidak bakal datang, Ayah."
Dong Joon menemui Sang Goo. Sang Goo mengajaknya bersulang tapi Dong Joon tidak mau, ia malah mengeluarkan berkas-berkas. Ia sudah baca surat dakwaannya dan menurutnya mereka harus membuat Sang Goo ikut masa percobaan saja.
Sang Goo pun minum minumannya sendiri. Setelah itu ia menerima berkas dari Dong Joon. Dong Joon melanjutkan penjelaskannya tapi Sang Goo malah membuang berkas itu ke sofa dibelakangnya.
Dong Joon pun terpaksa meminum minuman itu. Lalu Sang Goo memasukkan beberapa wanita pernghibur meminta Dong Joon untuk memilih satu atau dua terserah Dong Joon.
"Baek Sang Goo-ssi. Aku kemari buat membahas strategi hukum sebagai pengacaramu."
Maka Sang Goo pun menyuruh membawakan wanita yang lain. Dong Joon kembali menegur Sang Goo.
"Kau pasti suka orang ini." Kata Sang Goo.
Dong Joon tiba-tiba berkeringat. Wanita yang dimaksud Sang Goo datang dan Dong Joo melotot melihatnya karena ternyata dia adalah Jung Il.
Soo Yeon menjelaskan, Dong Joon akan ditahan karena mengkonsumsi obat terlarang. Beberapa petugas polisi dan wartawan akan berada di sana juga.
CEO Choi mendekati puterinya, bertanya apa Jung Il yang menyuruh Soo Yeon seperti ini?
Soo Yeon menggeleng, "Tidak. Tapi hatiku yang menyuruhku."
"Jung Il dia membunuh seseorang."
Kilas Balik...
Ternyata bukan Sang Goo yang menusukkan pipa itu di dada Reporter Kim seperi dugaan Dong Joo, melainkan Jung Il. Tapi Sang Goo memang ada disana menyaksikan.
Kilas balik selesai...
Jung Il : Apa yang terjadi di lokasi pemancingan itu dan bayangan di balik hal itu. Terima kasih sudah menanganinya. Lee Dong Joon-ssi.
Dong Joon berpikir, bayangan? lalu ia teringat perkataan Soo Yeon yang terus memaksanya untuk mengatakan siapa bayangan yang mengikutonya.
Dong Joon melihat bekas lipstik di kerah baju Jung Il.
"Ini memang sering terjadi. Begitulah Soo Yun. Aku padahal merahasiakannya sampai kemarin. Kami mandi dan ganti baju bersama. Kami barusan keluar dari kamar hotel hari ini. Berarti, aku tidak perlu merahasiakannya lagi mulai hari ini."
"Choi Soo Yeon dan kau..."
Dong Joon akan berdiri tapi ia terduduk lagi karena kepalanya mendadak pusing. Tapi Sang Goo malah tersenyum. Jung Il tidak menjelaskan, minuman itu akan terserap cepat oleh tubuh Dong Joon kalau Dong Joon hilang kendali.
"Minuman ini minuman herbal yang kutambahkan ekstasi cair. Aku menaruh dosisnya dua kali lipat." Lanjut Sang Goo. (Warnanya sama seperti yang Soo Yeon letakkan di laci meja Dong Joon).
Jung Il memberitahu, Tim BNN (Badan Narkotika Nasional) akan tiba disini 10 menit lagi dan wartawan akan menyebarkan skandal ini. Mulai sekarang, akan ada penggeledahan dan penyitaan.
"Hadiah ulang tahun di lacimu..." Lanjut Jung Il.
"Hadiah itu cukup bisa buat 20 dosis." Jawab Sang Goo.
Lalu Jung Il kembali pada Dong Joon, "Kau akan ditahan karena penggunaan narkoba. Dan aku akan menjadi pembicara di acara Konferensi Internasional Ahli Hukum."
Sementara itu, Young Joo sampai di depan OCEAN CLUB tapi ia butuh waktu lama untuk menyeberang karena tidak ada lampu merah dan ia harus menerobos mobil-mobil.
Dong Joon semakin tidak bisa mengendalikan dirinya, bahkan untuk berdiri pun ia tidak mampu. Jung Il dan Sang Goo tersenyum senang melihatnya.
"Lee Dong Joon-ssi. Menyerahlah dan istirahatlah. Tak ada satupun orang... yang bisa menolongmu."
Dong Joon tidak menyerah, ia terus berusaha bangkit tapi sia-sia, sementara Young Joo juga belum bisa menyeberang karena padatnya kendaraan.
>
EmoticonEmoticon