-->

Sinopsis Defendant Episode 6 Part 1

- Februari 09, 2017
>
Sumber Gambar dan Konten dari SBS

Sinopsis Defendant Episode 6 Part 1

-- 3 HARI SETELAH INSIDEN PEMBUNUHAN DI WOLHA-DONG --





Jun Hyuk membawa Jung Woo kesuatu tempat. Jun Hyuk memperingatkan kalau para petinggi belum tahu soal ini. Jung Woo berterimakasih pada Jun Hyun.

"Apa kau yakin kau akan baik-baik saja? Aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi." Ujar Jun Hyuk.

Jung Woo hanya diam saja. Jun Hyuk memegang pundak Jung Woo menguatkan.


Ternyata Jun Hyuk membawa Jung Woo ke pemakaman Ji Soo. Ibu kelihatan sangat rapuh, bahkan saat berdiri menyambut Jun Hyuk yang datang, beliau hampir jatuh.


Jung Woo datang setelahnya. Ibu haru melihat Jung Woo.

"Menantu Park, itu tidak benar, kan? Kau tidak melakukannya, kan?"

"Maafkan aku, Ibu."

"Apa itu benar... kau?"

Ibu tidak bisa melanjutkan kalimatnya, beliau jatuh dipelukan Jun Hyuk. Jung Woo kemudian izin untuk mengucapkan salam perpisahan pada Ji Soo.


Jung Woo berkaca-kaca menatap foto istrinya, "Rasanya sangat menyakitkan, bukan? Maafkan aku, Ji Soo. Semua ini salahku. Ha Yeon kecil kita. Aku pastikan aku akan menemukannya."


Terakhir Jung Woo meneteskan airmatanya. Ia kembali pada ibu yang menangis pilu. Ia memberikan catatan di genggaman ibu tanpa pengetahuan siapapun.

"Maafkan aku ibu."



Mereka akan pergi tepat saat Tae Soo datang. Tae Soo mengamuk akan menyerang Jung Woo yang berani-beraninya datang kesana.


Ibu membuka catatan itu. Sebelum masuk ke mobil, Jung Woo menoleh kembali.

"Ibu. Pastikan Ibu jangan membersihkan rumah."

-- Masa Kini --


Jun Hyuk dan detektif asistennya mendatangi lokasi ditemukannya koper oleh Tae Soo. Ternyata tidak ada apapun di dalamnya, kopernya kosong. 

"Apa yang harus kita lakukan, Jaksa?" Tanya Detektif Asisten .

"Minta lebih banyak bantuan dan perluas jangkauan investigasinya." Jawab Jun Hyuk.


Tae Soo mendatangi sel Jung Woo dan langsung menarik kerah Jung Soo. Ia menanyakan dimana Ha Yeon karena tidak ada dalam koper itu. Jung Woo heran mendengar kopernya kosong. Petugas datang menghalau Tae Soo.

Tapi giliran Jung Woo yang menarik Tae Soo "Tae Soo, Apa yang kau bicarakan? Apa maksudmu? Kenapa bisa ada koper di sana? Apa maksudmu ada koper di sana?"

"Yang bilang di sana ada koper kan kau! Katakan padaku, di mana Ha Yeon? Di mana Ha Yeon? Katakan padaku!"

Tae Soo dibawa keluar oleh petugas. Woo Ruk yakin kalau ini akan jadi masalah besar lagi. Jung Woo masih bingung, Apa yang terjadi? Kenapa di tempat yang ia maksud itu bisa ada koper?



Min Kyung mendekat. Eun Hye bertanya, apa tersangkanya sudah ditemukan. Min Kyung menjelaskan, jalanannya sangat sepi, tidak ada kamera CCTV di sana dan tidak ada saksi juga.

"Kenapa dia pergi ke ruang referensi LFN (Layanan Forensik Nasional)? Dia tidak punya alasan untuk pergi ke sana. Apa dia mengatakan sesuatu padamu lewat telepon?" Tanya Min Kyung.

"Begitu dia menghubungiku, kecelakaan itu terjadi begitu saja."

"Kenapa ini bisa terjadi padanya? Dokter bilang dia mungkin tidak akan bisa kembali seperti semula."

Eun Hye meminta Min Kyung menyelidiki masalah ini, ia punya firasat ini bukan kecelakaan biasa. Min Kyung bertanya, apa Eun Hye terpikir sesuatu. Eun Hye hanya diam menatap tajam Dong Yoon.


Eun Hye lewat lobi dan ia melihat berita soal penemuan koper itu.

Ibu juga mendengarnya dan beliau langsung menelfon Tae Soo untuk mengonfirmasiberita tersebut.


Min Ho membaca berita itu diinternet. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa "mereka" membiarkan hal macam ini terjadi. (Mereka yang dimaksudnya disini tidak tahu siapa, tebakanku sih jaksa).


Jung Woo tidak bisa tidur, ia kepikiran soal koper itu,

"Ada koper di tempat di mana aku membohongi Tae Soo. Berarti aku memang menguburkannya di sana. Tapi di mana Ha Yeon? Di mana Ha Yeon seharusnya? 16Kg. Itu adalah berat badannya Ha Yeon. Apa yang sebenarnya.. Apa yang sebenarnya terjadi?"


Tae Soo membuka pintu sel. Ia meminta Jung Woo memikirkannya baik-baik, Apa ia benar.. membunuh Ha Yeon? Koper yang ia tunjukkan padanya kosong. Apa itu artinya.. Ha Yeon masih hidup?

Tae Soo bahkan berlutut, Selagi... Ha Yeon masih hidup, ia akan memaafkan Jung Woo.

"Aku mohon padamu. Bawa kembali Ha Yeon pada kami. Di mana Ha Yeon? Di mana Ha Yeon?"


Min Ho mendapatkan dokumen Pengambil-alihan Jasad dari Kim Seok, ia langsung membakarnya. Ia memuji kerja bagus Kim Seok.

Seok lalu bertanya apa yang harus ia lakukan dengan Eun Hye, soalnya Eun Hye adalah orang terakhir yang bicara Dong Yoon. Min Ho akan mencari tahu lebih dulu.

"Seok, kau tahu? Aku menonton berita.. dan sepertinya ada sedikit masalah."

"Apa itu?"

"Kau belum lihat?"

Seok minta maaf. Min Ho marah, apa Seok tahu seberapa keras usahanya untuk semua ini? Bagaimana bisa Seok melakukannya sembarangan seperti itu?"

Min Ho mengambil kayu bakar dari tong lalu memukulkannya pada Seok. Ia kesal, kenapa semua orang memaksanya untuk jadi orang jahat? Kenapa? Kenapa? Kenapa Seok lakukan itu? Ia meminta Seok untuk mencari barang buktinya. Seok mengerti.


Setelahnya, Min Ho  menerima panggilan dari seseorang.


Deputi Jaksa memanggil Kepala Jaksa dan Jun Hyuk. Ia menanyakan apa yang akan Jun Hyuk lakukan sekarang karena media sudah menyebut investigasi mereka tidak bisa dipercaya. Apa Jun Hyuk masih memberikan dukungan pada kejaksaan?

"Ya. Aku akan tetap melakukannya."

Kepala Jaksa meminta Jun Hyuk menyelidiki lebih jauh lagi. Ada sesuatu yang aneh dengan semua ini. Contohnya kejadian yang menimpa Dong Yoon. Jun Hyuk menjawab tidak akan ada yang berubah dari persidangan ini.

"Kopernya kosong!" Bentak Kepala jaksa, " Ini adalah pertanyaan untuk sahabat Jung Woo, Jun Hyuk bukan sebagai seorang jaksa untuk kasus Jung Woo, dan juga bukan sebagai juniorku. Apa ada kemungkinan kalau Jung Woo bukan pelakunya?"


Deputi Jaksa menegur apa yang dilakukanoleh Kepala jaksa tapi Kepala jak sa malah menyuruh Deputi Jaksa untu diam. Ia lanjut pada Jun Hyuk, Jun Hyuk menjawab tidak ada kemungkinan.

"Bahkan secuil pun? Kalaupun ada satu persen saja kemungkinan Jung Woo bukan pelakunya, ayo kita lakukan investigasi ulang. Aku yang akan bertanggung jawab."

Deputi Jaksa kembali menegur tapi tidak diindahkan oleh keduanya. Jun Hyuk kekeh menjawab tidak ada, idak ada sama sekali. Deputi Jaksa lalu menyuruh Jun Hyuk untuk pergi tapi jangan lupa soal acara makan malamnya.

Deputi menegur Kepala jaksa,

"Hei, Choi Dae Hong. Apa kau mau bersikap serampangan begini? Aku sudah tahu seharusnya aku tak boleh meremehkanmu."


Eun Hye sudah menunggu di ruangn Jun Hyuk. Ia meminta Jun Hyuk melakukan tes genetik pada koper yang ditemukan.

"Apa kau kira aku tidak melakukannya?"

"Ya, mana aku tahu."

"Sepertinya kau berpikir begitu. Karea kau menganggap aku sudah memanipulasi bukti-bukti di TKP."

Eun Hye bertanya, jika tidak ada yang ditemukan dalam koper, apakah Jun Hyuk akan mengubah tuntutanmnya soal Ha Yeon yang dituduhkan pada..

Belum selesai Eun Hye dengan kalimatnya Jun Hyuk sudah memotong, Jun Hyuk tidak akan mengubah tuntutannya walaupun tidak menemukan apapun, tidak ada yang akan berubah, tidak peduli kopernya kosong atau tidak. Eun Hye bisa melihat dengan jelas semuanya dari data-data penyelidikan.


Eun Hye pamit dan meminta Jun Hyuk memberitahunya jika penyelidikan sudah selesai. Jun Hyuk menghentikan langkah Eun Hye menuju pintu, ia titip sesuatu untuk disampaikan pada Jung Woo.

"Tidak ada yang akan berubah."

"Apa kau sebegitu percaya dirinya? Sepertinya kau hanya sedang tidak mau mengakui kesalahanmu sendiri."

"Ini adalah persidangan yang tidak akan bisa dia menangkan."

"Kita lihat saja nanti."


"Kalau aku menguburkan koper kosong, untuk apa aku melakukannya?" Tanya Jung Woo.

Eun Hye bertanya, apa Jung Woo benar membunuh Ha Yeon. Jung Woo terkejut, apa? Seandainya jasad HaYeon ada di sana, pertanyaan Eun Hye akan jadi tak penting lagi. sepertinya mereka menemukan sedikit harapan, makanya Jung Woo meninggalkan koper itu sebagai barang bukti.

Eun Hye menunjukkan video CCTV Jung Woo yang memasukkan koper kedalam bagasi mobil. Itu terlihat aneh karena kopernya kelihatan sangat ringan dibandingkan dengan berat badan Ha Yeon.

"Kalau kopernya kosong, Ha Yeon.."

"Kita harus menemukannya. Kita harus cari di mana dia."


Eun Hye memberikan catatan yang dulu Jung Woo berikan pada ibu mertuanya. mengenai larangan untuk membersihkan rumah.

"Pasti ada alasan kenapa waktu itu kau memintanya jangan membersihkan rumah. Jawaban tentang keberadaan Ha Yeon mungkin saja.."

"Aku harus pulang ke rumah."

"Apa?"

"Aku akan pulang dan mencari tahu.. kenapa aku memintanya jangan jangan membersihkan rumah."

"Tapi, bagaimana caranya kau bisa pulang?"

Jung Woo meminta Eun Hye mencari Dong Yoon. Eun Hye menceritakan mengenai kecelakaan yang menimpa Dong Yoon. Jung Woo sanget terkejut mendengarnya dan Jung Woo tidak mengingat apapun soal kunjungan Dong Yoon belakangan ini.

"Kami sedang menginvestigasi kasusnya. Aku akan memberitahumu kalau ada yang kami temukan. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Jung Woo lalu meminta Eun Hye untuk mencari Ketua Jaksa Choi Dae Hongdan katakan padanya kalau ia ingin berkunjung ke rumahnya. KepalaJaksa akan membantu.


Deputi Jaksa memastikan pada Min Ho kalau Eun Hye tidak tahu apa-apa, Dong Yoon mengalami kecelakaan begitu telponnya diangkat. Jun Hyuk datang, deputi lalu mengenalkannya pada Min Ho (sebagai Seon Ho).


DeputiJaksa menjelaskan kalau Min Ho lah yang merekomendasikan Jun Hyuk untuk posisi di kantor PBB. Jun Hyuk bertanya, kenapa dirinya.

"Tidak baik untuk seorang pria kompeten sepertimu, melakukan pekerjaan rendahan. Kudengar itu adalah posisi bagus." Jawab Min Ho.

"Itu adalah impian bagi semua jaksa. Posisi itu tidak untuk sembarang jaksa." Imbuh Deputi Jaksa.

Min Ho kemudian menyebut mengenai persidangan Jung Woo yang sebentar lagi digelar. Deputi Jaksa menjelaskan kalau Min Ho sudah sangat pengertian selama ini. Bahkan saat adiknya meninggal, Jung Woo terus mengganggunya.

"Oh, jangan salah paham. Aku dengar kau sudah lama berteman dengannya. Pasti berat bagimu memegang kasus sulit macam itu." Ujar Min Ho.

"Lagipula dia kan bukan pria tak bersalah yang dijebak dan dituduh melakukan kejahatan. Jaksa Kang. Aku tidak perlu mencemaskan soal persidangannya, kan?" Sahut KDeputi Jaksa.


Selesai makan malam. Jun Hyuk mendapat telfon dari ibunya. Ayahnya mabuk, memukul seseorang dan sekarang ditahan lagi. Ibu meminta Jun Hyuk bicara pada Petugas Kepolisan Kim.

"Ibu.."

"Dan... apa kau punya uang? Mereka ingin dibayar agar kasusnya bisa diselesaikan dengan damai. Kemarin kami harus membetulkan pemanas di rumah. Kami kehabisan uang. Bisa kau kirimkan sekitar 5.000 dolar?"

Jun Hyuk tidak menjawab malah menutup telfon. Setelahnya ia mendesah dua kali.


Eun Hyemenemui Kepala Jaksa, ia langsung saja kalau Jung Woo meminta bantuan Kepala Jaksa.

"Benarkah Jung Woo meminta bantuan padaku?"

"Ya."


Jun Hyuk memandangi surat tawaran pemindahan di cabang kantor Yudisial PBB di New York. Ia teringat kata-kata Min Ho dan ibunya yang butuh uang.


DIsaat itu Kepala Jaksa masuk. Ia menegur Jun Hyuk yang tidak memberitahunya soal iinvestigasi pribadi. Bagaimana bisa Jun Hyuk bilang tidak ada kesempatan bagi Jung Woo sementara Jun Hyuk masih menyelidikinya sendiri?

"Dia kehilangan ingatannya. Dalam keadaan seperti ini tidak ada yang akan berubah."

"Pengacara Jung Woo membuat protes resmi."

"Aku sudah berhasil membujuknya sementara.. dengan berjanji menunjukkan TKP pada Jung Woo."

"Pak."

"Dia bilang dia tidak akan membuat masalah asal kita mau menurutinya. Kita hanya perlu menunjukkan pada Jung Woo apa yang harusnya kita tunjukkan sebelumnya. Jun Hyuk, mari kita tangani ini diam-diam."


Min Ho mendapat kabar dari Deputi Jaksa kalau Jung Woo pergi ke kantor kejaksaan.


>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search