Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 6
-= Episode 6 – Kompetisi =-
Hae Sung tidak mau main bersama mereka karena menurutnya kemampuan mereka sejajar dengan anak SD. I Ra kesal dan hendak memukul Hae Sung untuk anak-anak sigap dan segera memisahkan mereka.
Hae Sung
melepaskan diri dari I Ra. I Ra kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Hae Sung
kemudian pamit karena ada kelas.
Hyun Sung
memuji I Ra yang mampu menahan emosinya tadi.
Hae Sung tak sengaja melihat Da Won sibuk latihan dan itu membuatnya tersenyum. Tapi tidak lama karena ada yang penelfonnya, pelatihnya di KD agensi. Pelatih ada di kantin dan meminta Hae Sung menemuinya.
Da Won
berhenti, ia memegangi kakinya yang mungkin masih terasa sakit.
Pelatih mengomentari kalau kantin disana tepat sekali, nyaman dan berisik, pas sekali untuk bicara. Hae Sung bertanya, apapelatih datang untuk bicara dengannya?
“Tentu saja.
Apa kau pikir aku kesini hanya untuk makan?”
Pelatih
memulai bicaranya tapi Hae Sung tidak fokus, ia melihat Da Won yang baru
datang. Ia bahkan melambai pada Da Won. Akhirnya pelatih menyadari kalau Hae
Sung tidak mendengarkan dan ia menegur Hae Sung.
“Maafkan saya.
Ah.. apa yang barusan Anda katakan?”
Pelatih akan
mengatakannya kembali dari awal, kali ini ia meminta Hae Sung untuk
mendengarkan dengan baik. Hae Sung bertanya kembali, apa pelatih datang untuk
bicara dengannya?
“Oke, mulai
dari situ. Kau pikir aku datang kemari hanya untuk makan? Apa ini restaurant
terkenal?”
Hae Sung
kembali melihat Da Won membuat pelatih emosi. Dan pada akhirnya menyuruh Hae
Sung untuk makan saja sana sama Da Won. Hae Sung menganggap itu ;erintah, maka
ia berterimakasih dan pergi ke Da Won padahal maksud pelatih adalah untuk
menggertak hae Sung.
Hae Sung menanyakan keadaan kaki Da Won lalu menyuruh Da Won untuk lanjut makan. Pelatih menyusul Hae Sung, ia terus mencoba mengulangi kata-katanya tadi tapi Hae Sung masih saja terus fokus hanya pada Da Won.
Pelatih akan pergi, ia berpesan agar Hae Sung menghubunginya jika berubah pikiran (mau kembali menjadi atlet professional). Sebelum pergi, pelatih menanyakan siapa Da Won. Hae Sung tersenyum dan menjawab kalau Da Won adalah teman sekelasnya.
“Teman
sekelas? Kau bercanda?”
Pelatih
mengoreksi, melihat Hae Sung tadi, pasti Da Won adalah kekasih Hae Sung. Hae
Sung hanya tersenyum, palatih bertanya, apa Hae Sung menyukai Da Won atau malah
Hae Sung memutuskan kuliah demi Da Won?
“Setelah
penetapan kelas kami mulai bertemu.”
“Berarti
benar kau menyukainya, kan?”
Hae Sung
tidak membantahnya juga tidak menyangkalnya, ia hanya tersenyum. Pelatih
bertanya lagi, Beneran suka Da Won?
Dan sepertinya Hae Sung masih tidak menjawabnya bahkan setelah pelatih pergi pun, Hae Sung terus saja tersenyum sambil mengingat pertanyaan pelatih itu.
Si gendut
dan Si kurus menanti kedatangan Hae Sung dan saat Hae Sung tiba mereka
pura-pura tidak sengaja bertemu. Kali ini Hae Sung menanggapi mereka, ia bahkan
menjawab saat mereka bertanya dan meminta bantuan mereka. Hae Sung ingin
meminjam buku di perpustakaan tapi ia tidak tahu prosedurnya.
Si kurus tahu, dengan senang hati ia akan menunjukkannya pada Hae Sung. Hae Sung jalan duluan, Si kurus akan mengikutinya namun rambutnya dijambak oleh si gendut,
“Apa kau
sadar? APa kita beneran mahasiswa sini? Kau punya Kartu Tanda Mahasiswa untuk
masuk perpus?”
Si kurus
sadar kemudian mereka mencari-cari alasan agar tidak menemani Hae Sung. Untung
Hae Sung tidak curiga dan tidak masalah jika mereka tidak bisa menemani.
Si gendut
menyesal padahal kesempatan ada di depan mata.
Hae Sung minta bantuan pada Jin Ha dan Won Ryong. Mereka dengan senang hati menjelaskan aturannya. Hae Sung mengucapkan terimakasih.
Won Ryong
menggunakan kesempatan ini untuk lebih dekat, ia minta ijin memanggil Hae Sung
dengan sebutan “Hyeong”, walaupun mereka sama-sama mahasiswa baru tapi Hae Sung
3 tahun lebih tua dari ia. Hae Sung menangguk setuju.
Selanjutnya
mereka membahas mengenai I Ra yang marah kemarin karena kata-kata Hae Sung. Mereka
kan satu kampus, jadi kalau misalkan ada pertandingan dan mereka kalah apa Hae
Sung tidak malu?
“Jadi..
Apa!”
Won Ryong
dan Jin Ha tersenyum.
Mereka membawa Hae Sung ke tempat makan malam tim. Disana sudah ada I Ra, Hyun Sung dan Han Sol. I Ra menuangkan minuman untuk Hae Sung dan mengajaknya bersulang. Hae Sung menerima minumannya dan bersulang dengan yang lain tapi ia tidak meminumnya.
Hae Sung
tidak minum alcohol, ia ingin menjaga tubuhnya. Tapi aura permusuhan antara
dirinya dan I Ra masih terasa.
Mereka melanjutkan minum-minumnya dan I ra sudah mabuk, ia menceritakan kejadian sebenarnya kalau bukan Da Won yang meminta Ah Reum untuk menaggantikannya, semua itu ide Ah reum yang merasa kasihan pada adiknya.
I Ra juga
menjelaskan kalau ia memohon pada pemimpin tim pemandu sorak agar Da Won diberi
kesempatan kedua. Jadi ia menuntut Hae Sung untuk berterimakasih padanya.
“Da Won
mengikuti audisi pemandu sorak memangnya demi siapa? Kenapa aku harus
berterimakasih?!”
Won Ryong membangunkan I Ra yang masih molor karena mabik kemarin padahal mereka ada pertandingan melawan Hae Sung hari ini. I Ra terkejut, Apa?
Setelah mereka berkumpul di lapangan, I Ra menuntut, siapa yang bilang ada pertandingan. I Ra lah yang bilang semalam karena mabuk. Tapi sekarang I Ra menyesali dan memarahi Won Ryong yang tidak menghentikannya semalam.
Berbeda
dengan pertandingan persahabatan kemarin, karena Hae Sung saat ini ikut main
maka banyak penonton yang datang, mereka semua adalah fans-nya Hae Sung.
Pertandingan di mulai, semua berteriak saat Hae Sung melakukan servis yang mencetak sekor.
Sementara Hae Sung – I Ra bertanding. Da Won menunjukkan kemampuannya pada tim pemandu sorak. Dari awal mereka memberitahu kalau Da Won tidak usah berharap banyak.
“Sambil
mempersiapkan untuk audisi ini, Saya berpikir dengan hati-hati, kenapa saya
memutuskan untuk bergabung dengan Icarus. Awalnya, ini adalah jalan saya untuk
mendekati seseorang. Tapi sekarang berbeda. Saat saya menonton pertandingan
persahabatan voli kemarin, saya terpesona dengan penampilan sunbae-nim semua.
Saya sangat tertarik dan ingin bergabung. Sangat ingin bergabung. Saya berharap dapat menjadi seperti
sunbae-nim sekalian.”
Da Won
selesai dan mereka memintanya untuk mulai nge-dance.
“Hae Sung Oppa, tunggu aku. Aku pasti lolos
audisi ini.”
Da Won menunjukkan keahliannya dan berhasil membuat panitia terkesan sama saat Ah Reum yang melakukannya.
Da Won lega
setelah keluar dari ruang audisi. Ia menuju ruang kuliah dengan gembira tapi
tak menemukan Hae Sung disana di ruang lain pun Hae Sung tidak ada. Di taman,
Hae Sung juga tidak ada.
Da Won berjalan dengan lunglai, asisten departemen menyapanya, mengingatkan kalau nanti malam ada acara kumpul-kumpul bersama mahasiswa baru. Ia mencentang nama Da Won dan Hae Sung.
“Han Da Won
okey, Dong Hae Sung okey.”
“Asisten,
anda tahu dimana Hae Sung Oppa?”
Asisten
mengangguk.
Da Won
menuju lapangan voli, ia melihat Hae Sung sedang bermain. Hae Sung sangat
senang saat mencetak skor dan itu membuat Da Won terpesona.
>
EmoticonEmoticon