-->

Sinopsis Drinking Solo Episode 15 Part 1

- November 03, 2016
>
Sumber Gambar dan Konten dari tvN

Sinopsis Drinking Solo Episode 15 Part 1



Ha Na yang mengawali episode kali ini berarti sesuatu akan terjadi pada Ha Na.


Jung Suk dan Gong Myung pulang untuk upacara peringatan hari kematian ayah mereka. Setelah upacara selesai Gong Myung buru-buru pergi lagi dengan alasan harus segera belajar.


"Bagaimana kalau untuk malam ini kau belajar saja dulu di kamarmu, lalu besok pagi kembali ke Seoul bersama kakakmu?" Bujuk Ibu.

Gong Myung menolak dan tetap bersikeras pergi. Ibu menyusulnya untuk memberikan uang saku.



Jung Suk terbayang saat Gong Myung berkata kalau ia tidak akan menyerahkan Ha Na pada Jung Suk.

"Lalu, apa yang akan dia lakukan jika tidak ingin menyerah?" Gumam Jung Suk.


Pagi hari di Akademi. Seperti biasa semua berkumpul di ruangan dan Jin Woong kembali dengan cosplay "menjengkelkannya"nya. Kali ini ia datang dengan membawa kopi.


Bos Kim lalu menyuruh mereka untuk meemberitahu Jung SUk bahwa akan ada rapat di ruangannya sekarang. Bos Kim mengumpulkan semua totor untuk membahas even tahunan yaitu sesi konsultasi antara tutor dan murid yang akan dilaksanakan hari ini.

Bos Kim berpesan kalau semua harus mendengarkan keluh kesah murid tak peduli apaun yang mereka katakan. Mereka semua mengerti kecuali Jung Suk.

Jung Suk protes, Apakah ia benar-benar harus melakukan sesuatu seperti ini? Jin Woong menjawab tentu saja karena murid-murid akan merasa senang.

Bos Kim menambahi kalau murid-muird setidaknya memerlukan cukup komunikasi dengan para pengajar agar ikatan dalam akademi dapat terjalin dengan kuat, sehingga murid-murid itu tidak akan meninggalkan kita ke akademi lain.

"Sebuah acara seperti ini hanya akan memberikan efek sementara, dan aku percaya bahwa faktor paling utama atas kesuksesan para siswa adalah pembelajaran yang berkualitas."

Bos Kim mengartikan jawaban Jung Suk itu sebagai penolakan. Bos Kim kesal, jika Jung Suk tidak hadir maka acaranya akan sia-sia. 

Bos Kim membujuk Jung Suk untuk membantunya sekali ini saja. Jung Suk mau, tapi dengan syarat kalau ia hanya akan melakukan ini tepat 1 jam tidak lebih. Walaupun begitu Bos Kim tetap berterimakasih tapi setelah Jung Suk pergi ia megutuk Jung Suk.


Jin Yi memberikan dua tiket masuk galeri seni untuk Ha Na, ia ingin Ha Na pergi kesana dengan Jung Suk. Bagaimanapun caranya, ia akan membantu agar hubungan mereka berhasil.


Even pun dimulai dan para murid mengular di depan tenda Jung Suk dan Lee Sun jae. Hanya tenda Jin Woong yang sepi. Ha Na saja memiliki 2 murid yang mengantri.

Lalu Bos Kim koar-koar agar mereka menyebar ke tenda tutor yang lain. Bos Kim menjamin kalau Tutor yang lain juga akan mendengarkan mereka dengan baik.


Jin Woong mendapat satu murid, yaitu seniornya di kuliah dulu. Jin Suk kaget mendengar kalau Seniornya itu mempersiapkan ujian PNS padahal sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan besar.

"Aku di-PHK tahun kemarin. Dan, anak-anakku juga semakin besar. Aku rasa, ini satu-satunya kesempatan terakhir untuk bertahan."

Senior sengaja baru menemui Jin Woong sekarang karena ia malu tapi kecemasannya semakin bertambah namun tidak ada orang lain yang dapat ia ajak bicara.

Jin Suk menyemangati, masih banyak orang yang usianya lebih tua dibanding senior yang mempersiapkan ujian PNS.

Jin Woong bertanya, apa Senior juga mengambil kelas administrasi publik, kalau iya ia mengijinkan seniornya itu untuk mengikuti kelasnya secara gratis.

Senior menjawab kalau ia hanya hanya mengambil kelas para tutor top. Ia tidak mungkin menjadi lebih muda, jadi ia tidak bisa membuang waktu dengan mengikuti kelas tutor biasa.

"Akan bagus jika kau secepatnya menjadi tutor top juga."

Jin Woong menjawab dengan cosplay. dan senior mengkritik cosplay Jin Woong yang begitu-begitu saja, ia lalu menunjukkan cara cosplay yang baik.

Dan mereka berakhir dengan beradu cosplay tokoh-tokoh terkenal. kalau boleh jujur sih,memang cosplay Senior yang lebih memikat. XD


Dong Young dan Ki Bum masuk ke tanda Jung Suk bersamaan. Mereka bukan ingin mendiskusikan masalah mereka tapi masalah Gong Myung.

Mereka mengatakan kalau Gong Myung tinggal di asrama dan menginap di kamar Ki Bum. Pengelola memang mengijinkannya hingga ada kamar kosong untuk Gong Myung.

"Tapi, kondisi ini sangat tidak nyaman buatku! Kau mungkin tidak mengerti, tapi kamar itu sangat sempit. Bahkan ditinggali satu orang saja sudah terasa tidak nyaman!" Lanjut Ki Bum.

Dong Young tidak tahu kenapa mereka bertengkar tapi tidak bisakah Jung Suk berdamai dengan Gong Myung dan mengajaknya pulang? Ia mohon.

"Yeah, entahlah. Apa yang bisa kulakukan saat dia melakukan hal itu atas keinginannya sendiri?"

Ki Bum kesal mendengarnya dan melampiaskannya dengan meremas lengan Dong Young. Kemudian Dong Young angkat bicara, sebenarnya ia tidak ingin membicarakan hal ini, tapi orang yang disukai Gong Myung secara sepihak baru saja memiliki kekasih. Gong Myung benar-benar sangat sedih sekarang.

Jung Suk membalas kalau seseorang yang sedang belajar semestinya tidak repot-repot memiliki cinta sepihak. ia yakin Gong myung akan segera menguasai dirinya lagi.

"Aku rasa tidak begitu. Kelihatannya, dia sangat menyukai orang ini. Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa menyerah dan benar-benar ingin dapat berdiri sebagai sosok membanggakan di hadapan cinta sepihaknya itu. Dia terus berkata begitu dan belajar dengan keras sepanjang waktu. Aku belum pernah melihatnya belajar sekeras itu." Bantah Ki Bum dengan penuh penekanan untuk meyakinkan Jung Suk.

Jung Suk sedikit tergugah tapi ia masih menjawab dengan dingin. kalau keduanya itu memiliki waktu untuk mencemaskan Gong Myung lebih baik digunakan saka untuk memikirkan masa depan mereka sendiri.

"Apa?" Jawab Dong Young dan Ki Bum bersamaan.

"Berhenti mengocehkan hal-hal tidak penting. Pergi belajar sana! Mengerti?"

Maka Dong Young dan Ki Bum pun pergi tapi dengan mulut komat kamit menyumpah. Dan setelah sendiri Jung Suk seperti memikirkan sesuatu.


Gong Myung tetap belajar, ia tidak akan menyerah tentang Ha Na. Dong Young salut dengan kesungguhan Gong Myung itu.

Lalu Gong Myung menanyakan, dari mana saja mereka kok lama sekali datangnya.Dong Young dan Ki Bum berpandangan lalu Ki Bum menjawab kalau mereka ada urusan. Gong Myung tidak curiga, ia menyuruh keduanya untuk segera mengeluarkan buku dan belajar.


Ki Bum melihat sepasang kekasih yang sedang belajar besama. Ia iri, Dong Young juga melihat itu.

"Apa kekurangan kita bertiga sampai patah hati bersama-sama begini?"

Ki Bum membenarkan, padahal ia dulu begitu populer.

Kilas balik...


2011 Saat kencan buta ketika mereka masih kuliah. Saat dimana drama "Secret Garden" merajai TV. Ki Bum menggunakan jaket Hyun Bin dan mengatakan kalimat andalah Hyun Bin.

"Ini bukan jaket biasa. Seorang seniman dari Italia menjahit bagian demi bagian dengan kedua tangannya sendiri!"

Hal itu membuat ketiga cewek dihadapan mereka tertawa lepas. Bukan hanya itu, Ki Bum juga bersedia mentraktir semua.

Kilas balik selesai...


"Aku begitu mempesona hari itu." Ujar Ki Bum.

Dong Young juga mengingat masa itu, ia mengakui popularitas Ki Bum waktu itu sejajar dengan Hyun Bin.

"Tidak, Kawan! Kau juga populer kala itu!" Jawab Ki Bum.

Kilas balik...


Waktu itu para cewek kalah dalam permainan dan harus dihukum dengan minum segelas penih. Dong Young menawarkan diri untuk menggantikan mereka dan itu membuat mereka terpesona dengan kejantanan Dong Young itu.

"Kau begitu karismatik! Kau seperti Yoo Jae Suk!" Ujar salah satu dari ketiga cewek.

Dan Dong Young sangat senang dengan julukan itu. ia, Yoo Jae Suk akan meminum semuanya.

Sementara itu, Gong Myung hanya mengawasi saja perbuatan teman-temannya itu.

Kilas balik selesai...


Dong Young dan Ki Bum saling memanggil nama julukan mereka masing-masing lalu berpelukan. Gong Myung kesal melihatnya dan menyuruh mereka untuk menghentikannya.

Dong Young mendengar itu sebagai reaksi kecemburuan Gong Myung. Gong Myung membantahnya tapi Ki Bum bisa mengerti kenapa Gong Myung merasa cemburu.

"Karena saat itu, kau benar-benar tidak populer di kalangan para gadis."

"Oh yeah. Dia terus saja ribut ingin pulang ke rumah. Karena tidak seorang gadispun di situ yang memperhatikan dia." imbuh DOng Young.

Gong Myung hanya geleng-geleng.

Kilas balik...


para gadis membuka asli mereka saat bersama-sama di toilet. Mereka membahas Dong Yong (Yoo Jae Suk KW) yang sangat kasar. Dan Ki Bum yang menurut mereka jauuuuuuuh dari Hyun Bin, lebih mirip seseorang yang habis dipukuli oleh Hyun Bin. Tapi Ki Bum memiliki nilai plus, punya banyak uang.

Mereka sama-sama hanya tertarik pada Gong Myung yang ganteng dan tidak banyak tingkah. Mereka saling memperebutkan Gong Myung dan pada akhirnya hanya perlu menunggu dan lihat saja siapa yang dia pilih.

Tapi saat mereka keluar, mereka bertemu dengan Gong Myung di luar. Gong Myung mendengar obrolan mereka lalu mengabaikan mereka.

Kilas balik selesai...


Sampai sekarang, Ki Bum dan Dong Young tak tahu kebenanrannya, mereka masih menganggap kalau Gong Myung iri dengan mereka.

"Tutup mulutmu sebelum aku menendangmu, Yoo Jae Suk. Dan kunci mulutmu kecuali kau ingin kuhajar, Hyun Bin!"

Gong Myung menyerah untuk bicara dengan mereka. Ia mengemasi buku-bukunya lalu Chae Yeon mengirim pesan mengajaknya bicara di atap. Gong Myung berkata pada teman-temannya kalau ia hanya akan belajar sendirian jadi ia melarang teman-temannya mengganggunya.


Mereka berdua tidak apa-apa, masih asyik mengenang masa-masa emas mereka. Dan mereka pergi ke ruang belajar bersama dengan berangkulan. Hyun Bi dan Yoo Jae Suk.


Chae Yeon menunggu di atap. ia teringat penjelasan Dong Young kalau Gong Myung belajar keras demi Ha Na. Setelah Gong Myung datang, Chae Yeon langsung menanyainya, apa ia menyukai Ha Na dan belajar dengan keras agar bisa menjadi kekasih Ha Na setelah lulus?

Gong Myung membenarkan, ia memang menyukai Ha Na dan itu sebabnya ia belajar keras. Chae Yeon melarang Gong Myung menyukai Ha Na karena Ha Na sudah memiliki kekasih.

"Berhenti membuang waktumu dan lupakan dia."

Gong Myung menjawab kalau ini adalah masalahnya dan ia akan mengurusnya sendiri. Chae Yeon menggunakankedudukannya sebagai Shabu dimana Gong Myung telah berjanji untuk selalu menuruti perkataannya.

"Yeah, tapi yang satu itu, tidak bisa. Dan aku satu-satunya yang berhak menentukan apakah hal ini membuang waktuku atau tidak. Sudah terlalu sulit bagiku, jadi lebih kita tidak usah membicarakannya lagi."

"Apa kau sungguh akan seperti ini? Aku tidak mau lagi belajar bersamamu. Aku tidak tertarik belajar dengan seorang pria menyedihkan seperti dirimU."

"kalau begitu, baiklah. Selama ini, aku merasa bahwa aku menahanmu untuk dapat belajar lebih keras. Jadi, sebenarnya aku pun ingin mengakhirinya. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mengajari seseorang yang penuh kekurangan seperti diriku, Shabu."

Chae Yeon menangis mendengar jawaban Gong Myung itu. Selanjutnya ia masuk ke tenda Ha Na, ia ingin mendiskusikan masalah di luar pelajaran.


Chae Yeon jujur kalau ada cowok yang disukainya yang juga sedang mempersiapkan ujian tapi cowok itu menyukai wanita lain. Sedangkan, wanita itu sepertinya tidak tertarik sama sekali pada cowok yang ia suka.

"Tapi, wanita itu tidak menegaskan dengan jelas. Kira-kira, kenapa wanita itu melakukannya?"

Ha Na tidak yakin sepenuhnya tapi, karena cowok itu sedang mempersiapkan, tentu belajar adalah prioritas utama. Jadi, mungkin wanita itu tidak ingin melukai cowok yang Chae Yeon sukai, di mana hal itu dapat berdampak pada belajarnya. Wanita itu mungkin melakukannya karena kuatir.

Chae Yeon membantahnya, Kalau memang wanita itu kuatir, justru semestinya jujur akan yang dirasakannya. Si cowok mungkin akan sedikit terluka selama beberapa waktu, tapi memberi harapan palsu merupakan kesalahan besar.

"Oh, kau mungkin benar, tapi..." reaksi Ha Na.

"Aku rasa, setelah kita bicara, aku sudah memahaminya. Wanita itu sangat jahat. Dia tidak memiliki kepedulian akan perasaan tulus orang lain."

Lalu Chae Yeon keluar dengan kasar tanpa mengucapkan salam.


Ha Na merenungkan kata-kata Chae Yeon, haruskah ia jujur pada Gong Myung? Apakah sebaiknya ia beritahu pada Gong Myung bahwa sekarang ia memiliki pasangan?


Lalu Jin Yi datang. Ia bertanya, apa Ha Na akan pergi dengan Jung SUk. Ha mengiyakan dan ia sangat berterimakasih pada Jin Yi,

"Lihat, kan? Lebih baik jika sejak awal kau jujur kalau kalian sedang berkencan! Jadi, aku tidak akan melakukan hal gila seperti waktu itu!"

Ha Na membenarkan. Jin yi menjelaskan kalau memang ia sangat sedih gara-gara putus dari Min Ho tapi ia lebih terluka karena Ha Na berbohong padanya.

"Maafkan aku."

Jin Yi ingin selanjutnya Ha na jujur padanya dalam segala Hal dan Ha Na menyanggupi itu.

Lalu Bos Kim menelfon Jin Yi agar menemuinya.


Ha Na kembali curhat dengan "Siri", Ketidakjujurannya pada Jin Yi pada akhirnya hanya membuat Jin Yi terluka. Iau rasa, ia pun harus jujur pada Gong Myung.

"Ya, benar. Pilihanmu tepat sekali." jawab Siri maka Ha Na pun mantap untuk jujur pada Gong Myung.


Jung Suk melihat adiknya yang sangat serius belajar. Ia teringat perkataan Ki Bum tadi.

Ha Na menelfon Gong Myung dan Gong Myung buru-buru keluar untu menangkatnya sementara Jung Suk buru-buru pergi dari depan pintu. Ha Na menelfon karena ingin mengajak Gong Myung ketemuan.


Bos Kim merekomandasikan Jin Yi untuk mengikuti kencan buta dengan putra salah satu teman ibu mertuanya pokoknya dia pria baik deh. Jin Yi sangat senang mendengarnya, tapi Jin Woong terkesan menghalang-halangi dengan mengatakan sfat-sifat jelek Jin Yi.

Bos Kim melakukan ini untuk memperbaiki hubungannya dengan ibu mertuanya. Jin Woong menjawab kalau Bos Kim sampai mengenalkan Jin Yi dengan pria itu maka yang ada Bos Kim akan dibunuh oleh ibu mertuanya. Bos Kim tak mengerti maksud Jin Woong itu.

"Mengingat kesusahan yang aku alami kemarin saat mendaki. Aku yakin bahwa dia pasti akan menghancurkan kehidupan pria malang itu."

Bos Kim mulai ragu dan meminta Jin Yi menunggu sementara ia akan berpikir. Jin Yi tentu kesal pada Jin Woong yang menghancurkan kesempatannya.

"Jangan ikut campur dalam kehidupanku, kecuali kau ingin mati. Mengerti?"

Jin Woong mengklaim kalau kata-katanya juga bukan kebohongan.


Ha Na bimbang harus mengatakannya atau tidak. Ia takut hal ini akan mengganggu belajar Gong Myung, tapi ia merasa sepertinya Gong Myung akan lebih terkhianati jika baru mengetahuinya sendiri nanti.

"Aku... sebenarnya sedang berkencan dengan seseorang. Kau mengatakan bahwa kau juga tahu kalau aku mengatakan akan mempertimbangkan berkencan  Dan kau bilang bahwa kau tetap belajar untuk membuktikan keseriusan perasaanmu padaku.

Aku memahami perasaanmu padaku. Tapi... aku benar-benar minta maaf karena tidak bisa memberikanmu jawaban yang kau inginkan. Tapi, aku masih mempercayai bahwa kua akan melakukannya dengan baik. Jadi... Jadi, jangan menyerah dan tetaplah belajar dengan keras. Pastikan kau lulus. Oke, Gong Myung?"

Gong Myung bertanya, apa Ha Na benar-benar menyukai pria yang dikencaninya. Ha Na mengiyakan, ia minta maaf pada Gong Myung.

Gong Myung hanya diam dan menghela nafas.


Chae Yeon kembali memikirkan jawaban Gong Myung tapi ia memutuskan untuk melupakannya dan fokus belajar saja.

Ki Bum dan Dong Young juga sedang belajar di belakangnya. Ki Bum membahsa kalau Chae Yeon kelihatan  belajar dengan sangat keras.

"Aku berani taruhan, diatidak akan bisa belajar seperti itu jika tahu kalau Gong Myung menyukai Profesor Park."

Dong Young menjawab kalau Chae Yeon itu tipe yang tetap akan belajar meski situasinya seperti itu. Ki Bum ingin mendebat Dong Young tapi ia tidak isa dengan suara, maka ia pun mengirim pesan.

"Jung Chae Yeon bukan Tim Alpha! Dia hidup, dan bernafas dengan normal seperti kita semua! Jangan berani memberitahu dia! Dia mungkin akan linglung, kemudian tidak bisa fokus dalam hal apa pun, kecuali belajar!"

Dong Young hanya menatap Ki Bum lalu ia melihat Chae Yeon, dan ia membatin.

"Linglung? Omong kosong. Dasar gadis jahat."


Jung Suk dan Ha Na pergi ke galeri seni. Ha Na menghela nafas. Jung Suk menyadari itu,lalu Ha Na berkata kalau sejak tadi Jung Suk agak murung. Apakah terjadi sesuatu?

Jung Suk tidak kenapa-kenapa lalu ia mengajak HaNa untuk minum kopi.


Gong Myung kembali melanjutkan belajarnya. Tapi kemudian ia berhenti untuk mengirim pesan pada Ha Na.

"Siapa pun selain pria itu, tidak masalah bagiku. Dia benar-benar bukan orang yang tepat untukmu."  Tapi dihapusnya, lalu ia menulis lagi

"Aku tidak bisa menyerah atas dirimu." Tapi kembali di hapusnya.


Saat di kedai kopi Jung Suk kembali murung. Ha Na mengajaknya kembali lain waktu saja jika Jung Suk lelah. Jung Suk kembali mengatakan kalau ia baik-baik saja.

Gong Myung mengirim pesan pada Ha Na untuk mengajak bertemu karena ada hal yang ingin ia katakan. Ha Na terlalu fokus membaca pesan sampai menumpahkan kopinya. Dan ia ijin ke toilet untuk membersihkan bajunya.


Saat Ha Na di toilet, Jung Suk tak sengaja membaca pesan Ha Na dan ia juga melihat bagian atas-atasnya. Dimana Gong Myung sangat memperhatikan Ha Na. Ia mengingatkan Ha Na ini dan itu untuk kebaikan Ha Na. Dan Jung Suk juga melihat cincin pasangan mereka yang Gong Myung gambar.

Jung Suk teringat saat Gong Myung pertama kali menonton video mengajar Ha Na, waktu itu Gong Myung sudah naksir Ha Na, sementara ia masih membenci Ha Na. dam Gong Myung selalu membela Ha Na mulai waktu itu hingga ia rela membagikan tisu promosi Ha Na.

Kilas balik...


Setelah Gong Myung pergi, ibu bercerita pada Jung Suk kalau Gong Myung mulai belajar keras sampai setiap kali ia menelfon Gong Myung selalu menjawab kalau ia ada di perpustakaan.

Tapi ibu heran, kenapa Gong Myung memilih pindah ke asrama.

"Kenapa lagi? Seperti yang Ibu bilang, dia mungkin serius belajar."

"Apakah hanya itu? Bukan karena kalian sedang bertengkar?"

"Apa?"

"Kalian datang dan pergi terpisah. Juga tidak saling bicara satu sama lain. Gong Myung menghela nafas sepanjang waktu. Dia terlihat mencemaskan sesuatu. Benar tidak ada apa-apa?"

"Tidak, kok."

Ibu berharap supaya Jung Suk menjaga Gong Myung, Setelah kepergian Ayah, Jung Suk adalah kepala keluarga mereka. Jung Suk juga tahu hal itu.

Lalu Jung Suk melihat foto kelulusannya. Ibu menjelaskan kalau sejak kecil, Gong Myung selalu menjadi bayangan Jung Suk (artinya Gong Myung tidak bisa melampaui Jung Suk).

"Setiap kali aku memikirkan dia, aku merasa bersalah karena hal itu."

Kilas balik selesai...


Jung Suk menghela nafas mengingatnya.



>

4 komentar


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search